Thursday 25 December 2014

makalah Lansia,,,,



2.1.1        Pengertian
Menurut Undang-Undang Kesehatan tahun 1992 pasal 10 ayat 1 “Manusia usia lanjut (Growing Old) adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, sikap, perubahan akan memberikan pengaruh pada keseluruhan aspek kehidupan termasuk kesehatan.”
Menurut Alex Comfort yang dikutip oleh Afdol (1995), lansia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh kegagalan dari makhluk hidup untuk mempertahankan keseimbangan (homeostasis) terhadap kondisi stress fisiologis. Kegagalan ini berhubungan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual.
Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada BAB I pasal 1 ayat 2 “lanjut usia (old age) adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.”
6
 
Batasan-batasan lansia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) :
1.       Usia Pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
2.       Lanjut Usia (elderly) ialah antara 60 dan 74 tahun.
3.       Lanjut Usia Tua (old) ialah antara 75 dan 90 tahun
4.       Usia Sangat Tua (very old) ialah di atas 90 tahun
2.1.2        Tugas Perkembangan Usia Lanjut
Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi dari pada kehidupan orang lain.
Tugas perkembangan masa tua adalah sebagai berikut :
1.       Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatannya.
2.       Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income (penghasilan) keluarga.
3.       Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
4.       Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.
5.       Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
6.       Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes.
2.1.3        Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
1.       Perubahan-perubahan fisik
1)     Sel
Jumlahnya lebih sedikit dan ukurannya lebih besar. Berkurangnya cairan tubuh dan cairan intraseluler, proporsi protein di otak, otot, ginjal darah dan hati menurun. Jumlah sel otak menurun serta mekanisme perbaikan sel terganggu.
2)     Sistem Persyarafan
Cepatnya menurun hubungan persyarafan, kurang sensitif terhadap sentuhan, mengecilnya saraf pancaindera.
3)      Sistem Pendengaran
Pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin presbiakusia dan otosklerosis.
4)      Sistem Penglihatan
Hilangnya respon terhadap sinar, katarak, hilangnya akomodasi, menurunnya lapangan pandang dan daya membedakan warna biru dan hijau.
5)      Sistem Kardiovaskuler
Katub jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun sesudah 20 tahun sehingga kontraksi dan volumenya menurun. Elastisitas pembuluh darah menurun. Tekanan darah meninggi karena meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer.
6)      Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh
Temperatur tubuh menurun secara fisiologi akibat metabolisme menurun. Keterbatasan reflek menggigil karena tidak memproduksi panas.
7)      Sistem Respirasi
Otot pernapasan kehilangan kekuatan dan kaku, aktivitas selia menurun, paru-paru kehilangan elastisitas, kemampuan batuk berkurang. O2 arteri menurun CO2 arteri tidak berganti.
8)      Sistem Gastrointestinal
Kehilangan gigi, indera pengecap menurun, peristaltik lemah, absorbsi melemah, liver mengecil, atropi payudara, ovari dan uterus menciut.
  9)      Sistem Genitourinaria
Ginjal mulai mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah keginjal menurun 50 % dan fungsi tubulus menurun. Otot-otot kandung kemih menurun, kapasitas menurun sampai 200 ml, frekuensi kencing meningkat, prostat membesar, atropi vulva.
10)   Sistem Kulit
Kulit mengerut atau keriput, permukaan kasar, mekanisme proteksi kulit menurun. Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu. Kuku mengeras dan rapuh. Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.
11)   Sistem Muskuloskeletal
Tulang kehilangan density dan makin rapuh, kifosis. Persendian membesar dan menjadi kaku. Atropi serabut otot sehingga gerak lamban, otot kram dan tremor. Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek.
2.       Perubahan-Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah pertama-tama perubahan fisik khususnya organ perasa, kesehatan umum, keturunan (hereditas), lingkungan.
Perubahan kepribadian yang drastis, keadaan ini  jarang terjadi. Lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin karena faktor lain seperti penyakit-penyakit (Nugroho, 2000)
 Sudah diketahui bahwa semua orang  berusia lanjut, tanpa menghiraukan pola-pola kepribadian masa mudanya, berkembang menjadi manusia yang menjengkelkan  dengan sifat mudah marah, pelit, suka bertengkar, banyak menuntut, egois semau sendiri dan umumnya mustahil untuk menyesuaikan diri. Lebih lanjut diketahui apabila orang berusia lanjut hidup cukup lama, maka kepribadian akan menjadi seperti anak-anak (pikun) yang menghendaki mereka diperlakukan seperti anak-anak. Menurut Neurgarten, perubahan yang terjadi lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif. Ini berarti pola dasar kepribadian menjadi lebih terbentuk dengan bertambahnya usia. Meskipun orang-orang berusia lanjut, misal menjadi kaku dalam memandang sesuatu , lebih konservatif dalam bertindak, berprasangka buruk dalam bersikap dan lebih berpusat pada diri sendiri, namun semua ini bukan sifat baru yang berkembang saat mereka berusia lanjut. Sikap ini merupakan sifat lama yang menjadi berlebih-lebihan dan semakin nampak karena ada tekanan-tekanan  yang terjadi di usia tua. Jika tekanan ini terlalu berat untuk diatasi dan terjadi kehancuran pribadi, terdapat bukti bahwa sifat-sifat yang dominan, yang ada pada awal kehidupan seseorang menjadi dominan dalam pola dimana kehancuran kepribadian terjadi. Berbagai perubahan pada kepribadian di usia lanjut datang dari berbagai inti pola kepribadian  yaitu konsep diri (Hurlock,1998).
Kenangan (Memory)
-          Kenangan jangka panjang ; berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu mencakup beberapa perubahan.
-          Kenangan jangka pendek atau seketika ; 0 – 10 menit, kenangan buruk
I.Q (Intellgentia Quantion)
-          Tidak berubah dengan informasi matamatika dan perkataan verbal.
-          Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor ; terjadi perubahan pada daya membayangkan karena tekanan-tekanan dari faktor waktu.
3.       Perubahan-Perubahan Psikososial
1)      Nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun ia akan mengalami kehilangan-kehilangan antara lain :
(1)    Kehilangan finansial (incom berkurang)
(2)    Kehilangan status
(3)    Kehilangan teman / kenalan atau relasi
(4)    Kehilangan pekerjaan / kegiatan
2)      Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
3)      Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan, bergerak lebih sempit.
4)      Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation) meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan.
5)      Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
6)      Gangguan syaraf pancaindera, timbul kebutaan dan ketulian.
7)      Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
8)      Rangkaian kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan family.
9)      Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik ; perubahan terhadap gambaran diri ; perubahan konsep diri.
4.       Perkembangan Spiritual
-          Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya
-          Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari
-          Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun , Universalizing, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan (Nugroho,2004).

No comments:

Post a Comment