Thursday 25 August 2022

Persyaratan Pendirian Puskesmas // Reakreditasi/akreditasi bab 2 elemen penenilaian 2.1.1.1

 

Di dalam Permenkes No. 75 Tahun 2014 disebutkan bahwa : Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan,dalam kondisi tertentu.  Pada 1 ( satu) kecamatan  dapat didirikan lebih dari 1 (satu) puskesmas,yang kondisi tertentu dimaksud ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan,jumlah penduduk dan aksesibilitas.

Pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana kesehatan,ketenagaan,kefarmasian dan laboratorium.

 

A.    Persyaratan lokasi

lokasi puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a.       geografis

b.      aksessibilitas untuk jalur transportasi

c.       kontur  tanah

d.      fasilitas parkir

e.       fasilitas keamanan

f.        ketersediaan utilitas publik

g.      pengelolaan kesehatan lingkungan

h.      kondisi lainnya

selain persyaratan tersebut,pendirian Puskesmas harus memperhatikan ketentuan teknis pembangunan bangunan gedung negara

B.     Persyaratan Bangunan

bangunan puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi :

1.      persyaratan administratif, persyratan keselamatan dan kesehatan kerja,serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

2.      bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain

3.      menyediakan fungsi,keamanan,kenyamanan,perlindungan keselamatan dan kesehatan serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua orang termasuk  yang berkebutuhan khusus, anak-anak dan lanjut usia

selain bangunan puskesmas sebagaimana dimaksud tersebut diatas,setiap  yang Puskesmas harus memiliki bangunan rumah dinas tenaga kesehatan yang didirikan dengan mempertimbangkan aksebilitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan

C.     Persyaratan Prasarana

Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas

a.       sistem pencahayaan

b.      sistem sanitasi

c.       sistem kelistrikan

d.      sistem komonikasi

e.       sistem gas medik

f.        sistem proteksi petir

g.      sistem proteksi kebakaran

h.      sistem pengendalian kebisingan

i.        sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu lantai)

j.        kendaraan puskesmas keliling

k.      kendaraan ambulans

D.    persyaratan peralatan

peralatan kesehatan di puskesmas  harus memenuhi persyaratan :

a.       standar mutu,keamanan,keselamatan

b.      izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

c.       Di uji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasian yang berwenang

E.     Persyaratan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangan jumlah pelayanan yang diselenggarakan,jumlah penduduk dan persebarannya, karakterikstik wilayah kerja, luas wilayah kerja,ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja dan pembagian waktu kerja.

jenis tenaga kesehatan terdiri atas :

a.       dokter umum

b.      dokter gigi

c.       perawat

d.      bidan

e.       tenaga kesehatan masyarakat

f.        tenaga kesehatan lingkungan

g.      Ahli teknologi laboratorium medic

h.      tenaga gizi

i.        tenaga kefarmasian

Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan,administrasi keuangan,sistem informasi,dan kegiatan operasional lain di puskesmas. Tenaga kesehatan di puskesmas harus bekerja sesuai  denag standar profesi,standar pelayanan, standar prosedur operasional,etika profesi,menghormati hak pasien,serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja. setiap tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas harus memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

           Demikian tentang Persyaratan Puskesmas Brdasarkan Permenkes  No.75 tahun 2014.

Judul KTI/Skripsi Farmasi Terbaru

 

DALAM MENGHADAPI TUGAS AKHIR BANYAK MAHASISWA BINGUNG JUDUL MANA AKAN MENJADI TUGAS AKHIRNYA ( KARYA TULIS ILMIAH) FARMASI BERIKUT INI SAYA BERIKAN CONTOH JUDUL KARYA TULIS ILMIAH FARMASI

 

1.    STUDI KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI APOTEK ..

2.    TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN OBAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

3.    STUDI SISTEM PENGELOLAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD…………..

4.    ANALISIS KANDUNGAN LOGAM KALSIUM BUAH PARE (Momordica charantia L.) DENGAN MENGGUNAKAN  METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

5.    TINGKAT PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS (ANTI HIPERGLIKEMIK) DI APOTEK RUMAH UmUM

6.    IDENTIFIKASI KANDUNGAN  GLIKOSIDA PADA KULIT BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus) YANG BERASAL Dari ………….

7.    STUDI SISTEM PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DI PUSKESMAS ………

8.    EKSTRAKSI DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA UMBI SARANG SEMUT (Myrmecodia pendes Merr & Perry) SECARA REFLUKS DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

9.    IDENTIFIKASI SAPONIN DALAM MASERAT DAUN  KETEPENG CINA ( Cassia alata L.) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

10.  EKSTRAKSI,    ISOLASI  DAN     IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAUN SAWI LAUT (Scaevola sericea Vahl (Gaertn.) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)

11.  IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA EKSTRAK DAUN ANDONG (Cordyline fruticosa L.) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS YANG BERASAL DARI …………

 

 

 

 

Tuesday 23 August 2022

MASALAH (PROBLEMATIK) BAYI BERAT LAHIR RENDAH BBLR

 

MASALAH (PROBLEMATIK)  BAYI BERAT LAHIR RENDAH BBLR

Alat tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur. Oleh sebab itu ia mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. Bersangkutan dengan kurang sempurnanya alat-alat dalam tubuhnya, baik anatomi maupun fisiologik maka mudah timbul beberapa kelainan seperti:

a. Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak dibawah kulit, permukaan tubuh yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, otot yang tidak aktif, produksi panas yang berkurang oleh karena lemak coklat (brown fat) yang belum cukup serta pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya.

b. Gangguan pernafasan yang sering menimbulkan penyakit pada berat badan lahir rendah, hal ini disebabkan oleh kekurangan surfaktan (rasio lesitin/sfingomielein kurang dari 2), pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernafasan masih lemah dan tulang iga yang mudah melengkung (pliable thorax). Penyakit gangguan pernafasan yang sering diderita bayi prematur adalah penyakit membrane hialin dan aspirasi pneumoni. Di samping itu sering timbul pernapasan periodik (periodic breathing) dan apnea yang disebabkan oleh pusat pernapasan di medulla belum matur.

c. Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi, distensi abdomen akibat motilitas usus berkurang, volume lambung berkurang sehingga waktu pengosongan lambung bertambah, daya untuk mencernakan dan mengabsorbsi lemak, laktosa, vitamin yang larut dalam lemak dan beberapa mineral tertentu berkurang, kerja dari sfingter kardio-esofhagus yang belum sempurna memudahkan terjadinya regurgitas isi lambung ke esophagus dan mudah terjadi aspirasi.

d. Immatur hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan defisiensi vitamin K

e. Ginjal yang immature baik secara anatomis maupun fungsinya, Produksi urine yang sedikit, urea clearance yang rendah, tidak sanggup mengurangi kelebihan air tubuh dan elektrolit dari badan dengan akibat mudahnya terjadi edema dan asidosis metabolic.

f.  Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh (fragile), kekurangan faktor pembekuan seperti protrombin, dan faktor Christmas.

g. Gangguan imunologik, daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar IgG gamma globulin, Bayi prematur relatif belum sanggup membentuk antibody dan daya fagositas serat reaksi peradangan masih belum baik.

h. Perdarahan intraventrikuler, lebih dari 50% bayi prematur menderita perdarahan intraventrikuler. Hal ini disebabkan oleh karena bayi prematur sering menderita apnea, asfiksia berat dan sindrom gangguan pernapasan. Akibatnya bayi menjadi hipoksia, hipertensi dan hiperkapnia. Keadaan ini menyebabkan aliran darah keotak bertambah. Penambahan aliran darah keotak akan lebih banyak lagi karena tidak adanya otoregulasi serebral pada bayi prematur, sehingga mudah terjadi perdarahan dari pembuluh darah kapiler yang rapuh dan iskemia dilapisan germinal yang terletak didasar ventrikel lateralis antara nucleus kaudatus dan ependim (Prawirohardjo, 2005).

 

 

PENYEBAB (ETIOLOGI) BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) dan PENANGANAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

 

PENYEBAB (ETIOLOGI)  BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

 

Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.

PENYEBAB Kasus BBLR 


a.  Faktor ibu

1)  Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan, misalnya toxemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis. Selain itu penyakit lain seperti nefritis akut, infeksi akut.

2)  Usia Ibu

Angka kejadian tertinggi pada bayi BBLR adalah umur ibu Usia < 16 tahun dan usia > 35 tahun serta pada multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.

3)  Keadaan Sosial

Keadaan ini sangat berperan sekali terhadap timbulnya BBLR. Hal ini disebabkan oleh gizi yang kurang baik dan antenatal care yang kurang serta golongan sosial ekonomi rendah dan perkawinan tidak sah.

b.    Faktor Janin

Faktor janin meliputi hydrammion, kehamilan yang multiple, kelainan kromosom, syphilis termasuk juga infeksi kronis.

c.  Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi tempat tinggal dataran tinggi, radiasi, zat-zat racun (Ika, 2010).

1.   Diagnosis

Dalam mendiagnosa bayi dengan BBLR maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah : perhitungan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) dan penilaian secara klinis seperti BB, PB, lingkar dada, dan lingkar kepala.

a.    Sebelum bayi lahir

1)   Pada anamnese sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus, dan lahir mati.

2)   Pembesaran uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

3)   Pergerakan janin yang pertama (quickening) terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut.

4)   Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya.

5)   Sering dijumpai kehamilan dengan oligohigramnion atau bisa pula dengan hidramnion, hiperemesis gravidarum dan pada hamil lanjut dengan toksemia gravidarum atau perdarahan antepartum

(Atikah, 2010).

b.    Setelah bayi lahir

1)   Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin

Secara klasik tampak seperti bayi yang kelaparan. Tanda-tanda bayi ini adalah tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbatas, verniks caseosa sedikit atau tidak ada, kulit tipis, kering, berlipat-lipat, mudah diangkat, abdomen cekung atau rata, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tali pusat tipis, lembek dan berwarna kehijauan.

2)   Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu.

Verniks kaseosa ada, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang tengkorak lunak mudah bergerak, muka seperti boneka (doll-like). Abdomen buncit, tali pusat tebal dan segar, menangis lemah, tonus otot hipotoni, kulit tipis, merah dan transparan.

3)   Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin.

Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya karena itu sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma, kelahiran hipotermi, dan sebagainya. Pada bayi kecil untuk masa kehamilan (small for date) alat-alat tubuh lebih berkembang dibandingkan dengan bayi premature berat badan sama, karena itu akan lebih mudah hidup di luar rahim, namun tetap lebih peka terhadap infeksi dan hipotermi dibandingkan bayi matur dengan berat badan normal.

 

PENANGANAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

 

a.  Menjaga agar tubuh bayi tetap hangat sampai bayi menjadi lebih kuat dan beratnya menjadi normal.

b. Memberikan ASI secepatnya setelah lahir. ASI diberikan sebanyak mungkin dalam porsi sedikit-sedikit dan sering setiap bayi menginginkan dan sesuai kemampuan bayi.

c.  Membersihkan luka tali pusat dengan bersih dan teratur, tali pusat dibungkus dengan kasa steril.

d. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi yang erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.

e.  Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120-150 ml/kg/hari atau 100-2000 cal/kg/hari. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan bayi untuk segera mungkin mencukupi kebutuhan cairan/kalori

sumber (Saifuddin, A. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.  EGC : Jakarta)

 

Friday 19 August 2022

Akreditasi Puskesmas elemen Penilaian 5 3 1 identifikasi peran Lintas Sektor dan Lintas program


HASIL IDENTIFIKASI PIHAK TERKAIT DAN PERAN

MASING  - MASING LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN

LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR

 

No

Program/Upaya

 

Peran Pihak Terkait

 

 

Lintas Program

 

Lintas Sektor

1

Program/Upaya KIA dan KB

 

1.      Promkes

2.      Gizi

3.      Imunisasi

1.      Camat

2.      Lembang

3.      Kapolsek

2

Program/Upaya Promosi Kesehatan

 

 

 

3

Program/Upaya Gizi

 

1.      Promkes

2.      KIA

 

4

Program/Upaya KESLING

 

1.      Promkes

2.      P3M Diare dan DBD

 

5

Program/Upaya P3

 

1.      Promkes

2.      Kesling

 

6

Program/Upaya Imunisasi

 

1.      Promkes

2.      KIA

 

7

Program/Upaya UKS dan UKGS

1.      Promkes

 

8

Program/Upaya Kesehatan Kerja

1.      Promkes

2.      Kesling

 

9

Program/Upaya Kesehatan Jiwa

1.      Promkes

 

10

Program/Upaya USILA

1.      Promkes

 

 

 

2.       

 

 

 

3.