MASALAH (PROBLEMATIK) BAYI BERAT LAHIR RENDAH BBLR
Alat
tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur. Oleh sebab itu ia
mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya.
Bersangkutan dengan kurang sempurnanya alat-alat dalam tubuhnya, baik anatomi
maupun fisiologik maka mudah timbul beberapa kelainan seperti:
a. Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena
kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh penguapan yang
bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak dibawah kulit, permukaan tubuh
yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, otot yang tidak
aktif, produksi panas yang berkurang oleh karena lemak coklat (brown fat) yang
belum cukup serta pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana
mestinya.
b. Gangguan
pernafasan yang sering menimbulkan penyakit pada berat badan lahir rendah, hal
ini disebabkan oleh kekurangan surfaktan (rasio lesitin/sfingomielein kurang
dari 2), pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernafasan
masih lemah dan tulang iga yang mudah melengkung (pliable thorax). Penyakit
gangguan pernafasan yang sering diderita bayi prematur adalah penyakit membrane
hialin dan aspirasi pneumoni. Di samping itu sering timbul pernapasan periodik
(periodic breathing) dan apnea yang disebabkan oleh pusat pernapasan di medulla
belum matur.
c. Gangguan
alat pencernaan dan problema nutrisi, distensi abdomen akibat motilitas usus
berkurang, volume lambung berkurang sehingga waktu pengosongan lambung
bertambah, daya untuk mencernakan dan mengabsorbsi lemak, laktosa, vitamin yang
larut dalam lemak dan beberapa mineral tertentu berkurang, kerja dari sfingter
kardio-esofhagus yang belum sempurna memudahkan terjadinya regurgitas isi
lambung ke esophagus dan mudah terjadi aspirasi.
d. Immatur
hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan defisiensi vitamin K
e. Ginjal
yang immature baik secara anatomis maupun fungsinya, Produksi urine yang
sedikit, urea clearance yang rendah, tidak sanggup mengurangi kelebihan air
tubuh dan elektrolit dari badan dengan akibat mudahnya terjadi edema dan
asidosis metabolic.
f. Perdarahan
mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh (fragile), kekurangan faktor
pembekuan seperti protrombin, dan faktor Christmas.
g. Gangguan
imunologik, daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar
IgG gamma globulin, Bayi prematur relatif belum sanggup membentuk antibody dan
daya fagositas serat reaksi peradangan masih belum baik.
h. Perdarahan intraventrikuler, lebih dari 50% bayi prematur
menderita perdarahan intraventrikuler. Hal ini disebabkan oleh karena bayi
prematur sering menderita apnea, asfiksia berat dan sindrom gangguan
pernapasan. Akibatnya bayi menjadi hipoksia, hipertensi dan hiperkapnia.
Keadaan ini menyebabkan aliran darah keotak bertambah. Penambahan aliran darah
keotak akan lebih banyak lagi karena tidak adanya otoregulasi serebral pada
bayi prematur, sehingga mudah terjadi perdarahan dari pembuluh darah kapiler
yang rapuh dan iskemia dilapisan germinal yang terletak didasar ventrikel lateralis
antara nucleus kaudatus dan ependim (Prawirohardjo, 2005).
No comments:
Post a Comment