Tuesday 23 August 2022

MASALAH (PROBLEMATIK) BAYI BERAT LAHIR RENDAH BBLR

 

MASALAH (PROBLEMATIK)  BAYI BERAT LAHIR RENDAH BBLR

Alat tubuh bayi prematur belum berfungsi seperti bayi matur. Oleh sebab itu ia mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. Bersangkutan dengan kurang sempurnanya alat-alat dalam tubuhnya, baik anatomi maupun fisiologik maka mudah timbul beberapa kelainan seperti:

a. Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak dibawah kulit, permukaan tubuh yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, otot yang tidak aktif, produksi panas yang berkurang oleh karena lemak coklat (brown fat) yang belum cukup serta pusat pengaturan suhu yang belum berfungsi sebagaimana mestinya.

b. Gangguan pernafasan yang sering menimbulkan penyakit pada berat badan lahir rendah, hal ini disebabkan oleh kekurangan surfaktan (rasio lesitin/sfingomielein kurang dari 2), pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernafasan masih lemah dan tulang iga yang mudah melengkung (pliable thorax). Penyakit gangguan pernafasan yang sering diderita bayi prematur adalah penyakit membrane hialin dan aspirasi pneumoni. Di samping itu sering timbul pernapasan periodik (periodic breathing) dan apnea yang disebabkan oleh pusat pernapasan di medulla belum matur.

c. Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi, distensi abdomen akibat motilitas usus berkurang, volume lambung berkurang sehingga waktu pengosongan lambung bertambah, daya untuk mencernakan dan mengabsorbsi lemak, laktosa, vitamin yang larut dalam lemak dan beberapa mineral tertentu berkurang, kerja dari sfingter kardio-esofhagus yang belum sempurna memudahkan terjadinya regurgitas isi lambung ke esophagus dan mudah terjadi aspirasi.

d. Immatur hati memudahkan terjadinya hiperbilirubinemia dan defisiensi vitamin K

e. Ginjal yang immature baik secara anatomis maupun fungsinya, Produksi urine yang sedikit, urea clearance yang rendah, tidak sanggup mengurangi kelebihan air tubuh dan elektrolit dari badan dengan akibat mudahnya terjadi edema dan asidosis metabolic.

f.  Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh (fragile), kekurangan faktor pembekuan seperti protrombin, dan faktor Christmas.

g. Gangguan imunologik, daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar IgG gamma globulin, Bayi prematur relatif belum sanggup membentuk antibody dan daya fagositas serat reaksi peradangan masih belum baik.

h. Perdarahan intraventrikuler, lebih dari 50% bayi prematur menderita perdarahan intraventrikuler. Hal ini disebabkan oleh karena bayi prematur sering menderita apnea, asfiksia berat dan sindrom gangguan pernapasan. Akibatnya bayi menjadi hipoksia, hipertensi dan hiperkapnia. Keadaan ini menyebabkan aliran darah keotak bertambah. Penambahan aliran darah keotak akan lebih banyak lagi karena tidak adanya otoregulasi serebral pada bayi prematur, sehingga mudah terjadi perdarahan dari pembuluh darah kapiler yang rapuh dan iskemia dilapisan germinal yang terletak didasar ventrikel lateralis antara nucleus kaudatus dan ependim (Prawirohardjo, 2005).

 

 

No comments:

Post a Comment