Tuesday 9 December 2014

ASUHAN KEPERAWATAN ( ASKEP ) INFEKSI SALURAN KEMIH

A.    Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1.      Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada klien ISK menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu :
a.       Data biologis meliputi :
1)      Identitas klien
2)      Identitas penanggung
b.      Riwayat kesehatan :
1)      Riwayat infeksi saluran kemih
2)      Riwayat pernah menderita batu ginjal
3)      Riwayat penyakit DM, jantung.
c.       Pengkajian fisik :
1)      Palpasi kandung kemih
2)      Inspeksi daerah meatus
a)      Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernihan urine
b)     Pengkajian pada costovertebralis
d.      Riwayat psikososial
1)      Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
2)      Persepsi terhadap kondisi penyakit
3)      Mekanisme kopin dan system pendukung
e.       Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga
1)      Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit
2)      Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis
2.      Diagnosa Keperawatan
a.       Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih.
b.      Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang  berhubungan dengan ISK.
c.       Nyeri yang berhubungan dengan ISK.
d.      Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
3.      Perencanaan
a.       Infeksi yang berhubungan dengan  adanya bakteri pada saluran kemih
Tujuan       :   Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien   memperlihatkan tidak adanya tanda-tanda infeksi.
Kriteria Hasil :
1)      Tanda vital dalam batas normal
2)      Nilai kultur urine negatif
3)      Urine berwarna bening dan tidak bau
Intervensi :
1)      Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas 38,50 C
Rasional :
Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh
2)      Catat karakteristik urine
Rasional :
Untuk mengetahui/mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari  hasil yang diharapkan.
3)      Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Rasional :
Untuk mencegah stasis urine

b.      Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan frekuensi dan atau nokturia) yang  berhubunganm dengan ISK.
Tujuan       :     Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat mempertahankan pola eliminasi secara adekuat.
Kriteria      :
1)      Klien dapat berkemih setiap 3 jam
2)      Klien tidak kesulitan pada saat berkemih
3)      Klien dapat bak dengan berkemih
Intervensi :
1)      Ukur dan catat urine setiap kali berkemih
Rasional :
Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk mengetahui input/out put
2)      Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jam
Rasional :
Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria.
3)      Palpasi kandung kemih tiap 4 jam
Rasional :
Untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.
4)      Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinal
Rasional :
Untuk memudahkan klien di dalam berkemih.
5)      Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang nyaman
Rasional :
Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.
c.       Nyeri yang berhubungan dengan ISK
Tujuan       :   Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien merasa nyaman dan nyerinya berkurang.
Kriteria Hasil :
1)      Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih.
2)      Kandung kemih tidak tegang
3)      Pasien nampak tenang
4)      Ekspresi wajah tenang
Intervensi :
1)      Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan  nyeri.
Rasional :
Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi
2)      Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran.
Rasional :
Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-otot
3)      Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Rasional :
Untuk membantu klien dalam berkemih
4)      Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.
Rasional :
Analgetik memblok lintasan nyeri
d.      Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
Tujuan         :   Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda-tanda gelisah.
Kriteria hasil :
1)      Klien tidak gelisah
2)      Klien tenang
Intervensi :
1)      Kaji tingkat kecemasan
Rasional :
Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien
2)      Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Rasional :
Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan
3)      Beri support pada klien
Rasional :
4)      Beri dorongan spiritual
Rasional :
Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME.Beri support pada klien
5)      Beri penjelasan tentang penyakitnya
Rasional :
Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.
4.      Pelaksanaan
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn, dkk, 2000)
5.      Evaluasi
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu pada tujuan   yang hendak dicapai yakni apakah terdapat :
1.      Nyeri yang menetap atau bertambah
2.      Perubahan warna urine
3.      Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih.



No comments:

Post a Comment