Tuesday 25 November 2014

SAP Hematologi



SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.       Pokok bahasan                                 : hematologi
2.       Sub pokok bahasan                         : anemia aplastik
3.       Sasaran                                            : keluarga ny.A
4.       Hari/tanggal                                      : sabtu /3 april 2010
5.       Waktu                                               : 20 menit
6.       Tempat                                              :di rumah ny.A
7.       Tujuan                                                  :
a.       Tujuan umum
Setelah di laksanakan penyuluhan,keluarga mampu memahami tentang anemia aplastik.
b.      Tujuan khusus
Setelah di laksanakan penyuluhan keluara di harapkan mampu:
Ø  Menjelaskan pengertian anemia aplastik
Ø  Mengetahui penyebab anemia aplastik
Ø  Mengetahui gejala anemia aplastik
Ø  Mengetahui cara pengobatan anemia aplastik.
8.       Media                                                   : lembar balik
9.       Materi                                                  : terlampir
10.   Metode                                               : a. ceramah
  b. tanya jawab
11.   Proses pembelajaran                     : a.  pembukaan
  b. perkenalan
                          c. penjelasan
                          d. tanya jawab
                          e. evaluasi
                          f. penutup
12.   Evaluasi                                                :
a.       Mampu menjelaskan pengertian anemia aplastik 20%
b.      Mampu mengetahui penyebab anemia aplastik 20%
c.       Mampu mengenali gejala anemia aplastik 20%
d.      Mengetahui dan mampu menerapkan cara pencegahan dan pengobatan anemia aplastik                                                             20%

           Anemia aplastik merupakan gangguan hematopoesis yang ditandai oleh penurunan produksi eritroid, mieloid dan megakariosit dalam sumsum tulang dengan akibat adanya pansitopenia pada darah tepi, serta tidak dijumpai adanya sistem keganasan hematopoitik ataupun kanker metastatik yang menekan sumsum tulang. Aplasia ini dapat terjadi hanya pada satu, dua atau ketiga system hematopoisis. Aplasia yang hanya mengenai system eritropoitik disebut anemia hipoplastik (ertroblastopenia), yang hanya mengenai system granulopoitik disebut agranulositosis sedangkan yang hanya mengenai sistem megakariositik disebut Purpura Trombositopenik Amegakariositik (PTA). Bila mengenai ketiga sistem disebut Panmieloptisis atau lazimya disebut anemia aplastik.
DEFINISI
          Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta hemoglobin dalam 1 mm darah atau berkurangnya volume sel yang dipadatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah.
Anemia aplastik adalah anemia yang disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang (kerusakan susum tulang).
         Anemia aplastik merupaka keadaan yang disebabkan bekurangnya sel hematopoetik dalam darah tepi seperti eritrosit, leukosit dan trombosit sebagai akibat terhentinya pembentukan sel hemopoetik dalam sumsum tulang.
Anemia aplastik adalah kegagalan anatomi dan fisiologi dari sumsum tulang yang mengarah pada suatu penurunan nyata atau tidak adanya unsur pembentukan darah dalam sumsum.
PENYEBAB
1) .Faktor congenital,sindrom fanconi yang biasanya di sertai kelainan bawaan lain serti mikrosefali,strabismus,anomaly jari, kelainan ginjal dan sebagainya.
2) . faktor di dapat
·         Bahan kimia
·         Obat
·         Radiasi
·         Factor individu
·         Infeksi,keganasan
GEJALA
         Gejala yang muncul berdasarkan gambaran sumsum tulang tulang yang berupa aplasia sistem eriropoitik, granulopoitik dan trombopoitik, serta aktifitas relatif sistem limfopoitik dan sistem retikuloendotelial (SRE). Aplasia sistem eritropoitik dalam darah tepi akan terlihat sebagai retikulositopenia yang disertai dengan merendahnya kadar Hb, hematokrit dan hitung eritrosit serta MCV (mean corpuscular volume). Secara klinis anak tampak pucat dengan berbagai gejala anemia lainnya seperti anoreksia , lemah, palpitasi, sesak karena gagal jantung dan sebagainya.
PENGOBATAN
           Pengobatan suportif diberikan untuk mencegah dan mengobati terjadinya infeksi dan perdarahan :
• Pengobatan terhadap infeksi
Untuk menghindarkan anak dari infeksi, sebaiknya anak diisolasi dalam ruangan khusus yang”sucihama”. Pemberian obat antibiotika hendaknya dipilih yang tidak menyebabkan depresi sumsusm tulang.
• Transfusi darah
Gunakan komponen darah bila harus melakukan transfusi darah. Hendakanya harus diketahui bahwa tidak ada manfaatnya mempertahankan kadar hemoglobin yang tinggi, karena dengan transfusi darah yang terlampau sering, akan timbul depresi terhadap sumsum tulang atau dapat menyebabkan timbulnya reaksi hemolitik (reaksi transfusi), akibat terbentuknya antibodi terhadap sel darah merah , leukosit dan trombosit. Dengan demikian transfusi darah diberikann bila perlu. Pada keadaan yang sangat gawat (perdarahan masif, perdarahan otak dan sebagainya) dapat diberikan suspensi trombosit.
• Transplantasi susmsum tulang ditetapkan sebagai terapi terbaik pada pasien anemia aplastik sejak tahun 70-an.


satuan penyulusan TBC klik DISiNI









































       

No comments:

Post a Comment