Saturday 22 November 2014

Ciri -ciri kejiwaan remaja



a.      Cirri-Ciri Kejiwaan Remaja
a.    Usia remaja muda (12-15 Tahun)
1)   Sikap protes terhadap orangtua.
Remaja pada usia ini cenderung tidak menyetujui nilai-nilai hidup orangtuanya, sehingga sering menunjukkan sikap protes terhadap orangtua. Mereka berusaha mencari identitas diri dan seringkali disertai dengan menjauhkan diri dari orangtuanya. Dalam upaya pencarian identitas diri, remaja cenderung melihat kepada tokoh-tokoh di luar lingkungan keluarganya, yaitu : guru, figur ideal yang terdapat di film, atau tokoh idola.
2)   Preokupasi dengan badan sendiri.
Tubuh seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali. Perubahan-perubahan ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.
3)   Kesetiakawanan dengan kelompok usia.
Para remaja pada kelompok umur ini merasakan keterikatan dan kebersamaan dengan kelompok seusia dalam upaya mencari kelompok senasib. Hal ini tercermin dalam cara berperilaku sosial.
4)   Kemampuan untuk berpikir secara abstrak
Daya kemampuan berpikir seorang remaja mulai berkembang dan dimanifestasikan dalam bentuk diskusi untuk mempertajam kepercayaan diri.
5)   Perilaku yang labil dan berubah-ubah.
Remaja yang sering memperlihatkan perilaku yang berubah-ubah. Pada suatu waktu tampak bertanggung jawab, tetapi dalam waktu lain tampak masa bodoh dan tidak bertanggung jawab. Remaja merasa cemas akan perubahan dalam dirinya. Perilaku demikian terdapat konflik yang memerlukan pengertian dan penanganan yang bijaksana..
b.    Usia remaja penuh (16-19 Tahun)
1)   Kebebasan dari orangtua
Dorongan untuk menjauhkan diri dari orangtua menjadi realitas. Remaja mulai merasakan kebebasan, tetapi juga merasa kurang menyenangkan. Pada diri remaja timbul kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil.
2)   Ikatan terhadap pekerjaan atau tugas
Setiap kali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas yang ditekuni secara mendalam. Terjadi pengembangan akan cita-cita masa depan yaitu mulai memikirkan melanjutkan sekolah atau langsung bekerja untuk mencari nafkah.
3)   Pengembangan nilai moral dan etis yang mantap.
Remaja mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis sesuai dengan cita-cita.
4)   Pengembangan hubungan pribadi yang labil.
Adanya tokoh panutan atau hubungan cinta yang stabil menyebabkan kestabilan diri remaja.
5)   Penghargaan kembali pada orangtua dalam kedudukan yang sejajar.
b.      Perubahan Fisik Pada Remaja
Karakteristik remaja adalah tumbuh enjadi dewasa. Secara fisik remaja ditandai dengan denan cirri perubahan pada penampilan fisik dan fungsi fisiologis, terutama yang terkait dengan kelenjar seksual. Sementara itu, secara psokologis remaja merupkan masa di mana individu mengalami perubahan-perubahan dalam aspek kognitif, emosi, social dan moral antara masa anak-anak menuju dewasa.
Remaja mengevauasi diri scara keseluruhan dan terdapat beberapa pemisahan dimensi diri, seperti dalam akademik, olaraga, penampilan, hubungan social dan moral. Terdapat bukti bahwa konsep diri remaja berbeda di berbagai konteks dan remaja memandang diri berbeda jika berada dengan teman sebaya dibandingkan saat dengan orang tua dan guru.

No comments:

Post a Comment