1pengertian
Payudara bengkak
Payudara bengkak adalah payudara yang oedem, keras, sakit,
puting kencang, kulit mengkilat walau tidak merah dan bila diperiksa/isap ASI
tidak keluar. Badan biasanya demam setelah 24 jam (Weni Kristiyanasari, 2011,
hal: 56)
Payudara bengkak disebabkan karena
menyusui yang tidak kontinyu sehingga sisa asi terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada hari ketiga setelah
melahirkan. Selain itu penggunaan bra
yang ketat serta keadaan putting susu yang tidak bersih dapat mengakibatkan
sumbatan pada duktus.
Payudara yang bengkat dapat terjadi
akibat hambatan aliran darah vena atau saluran kelenjar getah bening akibat ASI
terkumpul dalam payudara. Kejadian ini timbul karena:
a.
Produksi ASI yang
berlebihan sementara kebutuhan bayi pada hari-hari pertama setelah lahir masih
sedikit
b.
Bayi menyusui secara
terjadwal
c.
Bsyi tidak menyusi
dengan kuat
d.
Posisi menyusui yang
salah
e.
Putting susu datar dan
terbenam.
Gejala :
Gejala perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan
payudara penuhadalah pada payudara bengkak: payudara yang oedem, sakit,
puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar
kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam, sedangkan pada payudara penuh:
payudara terasa berat, panas dan keras, bila ASI dikeluarkan tidak ada demam (Sri
Astuti, 2013 )
Pada banyak wanita payudara hanya terasa penuh, terutama bila
pengeluaran ASI tidak kontinyu, payudara bisa terbendung. Payudara yang
terbendung akan terasa nyeri, dan bila disentuh akan terasa sangat sakit,
keadaan fisik payudara tampak tegang dan mengkilat karena ada yang oedem/edema
(cairan) dalam jaringan ikat, dan bisa menjadi merah, dalam keadaan ini ASI
bisa berhenti mengalir
Pembengkakan dimulai pada saat plasenta lepas,
yang dipengaruhi oleh dua faktor yang diatur hormon dalam fisiologi laktasi,
yaitu faktor prolaktin dan oksitosin. Prolaktin sangat
berperan dalam memproduksi air susu ibu sedangkan oksitosin berperan pada
tekanan dari belakang globuli (bahan pembentuk ASI) dan reflek
neorohormonal (isapan bayi). Globuli yang baru terbentuk akan
terdorong/mengalir ke Tubulus, duktus dan ampulla yang selanjutnya akan
di hisap oleh bayi (reflek Neorohormonal), bila dua faktor ini tidak
bekerja sama maka terjadilah masalah dalam menyusui seperti penyebab payudara
bengkak. Sisa ASI terkumpul pada daerah
duktus, hal ini dapat terjadi pada hari ke tiga atau keempat setelah
melahirkan. Selain itu, penggunaan bra yang ketat serta keadaan puting susu
yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus.
Pembendungan menyebabkan kegagalan menyusui,
sebagaimana dijelaskan King (1993) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Bayi tidak dapat mengisap dengan
efektif karena puting susu dan areola sulit ditarik. Kulit payudara
lekat dan bayi tidak dapat meregangkannya untuk membentuk dot.
b.
Bayi mungkin mengisap dalam posisi yang buruk,
dan merusak kulit puting susu.
c.
Ibu jarang menyusui karena bila diisap,
payudaranya terasa nyeri.
d.
Pasokan ASI menurun karena bayi
tidak cukup sering mengisap dan ASI tidak dikeluarkan
e.
Payudara bisa terinfeksi (mastitis,
abses payudara) karena air susu tidak dikeluarkan.
Rasa demam pun sudah mulai pasien rasakan
karena pasien merasakan oedem hampir disemua area payudaranya. Badan
bisa demam dalam 24 jam, hal ini terjadi karena antara lain produksi ASI
meningkat, terlambat menyusui dini, perlekatan kurang baik, mungkin kurang
sering ASI dikeluarkan dan mungkin juga ada pembatas waktu menyusui (Sidi,
2003). Demam yang pasien rasakan diakibatkan rasa nyeri yang sudah mulai
pasien rasakan, ketegangan payudara membuat pasien sulit bergerak, karena jika
payudara ikut bergoyang maka rasa nyeri yang pasien rasakan semakin terasa
kuat.
Demam ini disebut demam ASI, biasanya demam
berhenti tanpa pengobatan, bila berlangsung lebih dari 48 jam, harus dicari infeksi
yang menyebabkannya (King, 1993). Demam adalah salah satu pertahanan tubuh melawan
kuman yang menyerang sistem imun, jika pembengkakan yang pasien alami semakin
parah dan terinfeksi maka demam akan semakin lama atau lebih dari 2 x 24
jam, bahkan suhu tubuh akan meningkat mencapai >38 derajat celcius maka
penyebab dan penanganan harus lebih intensif. Demam nifas akibat destensi
payudara sering terjadi. Menurut Roser (Suherni, 2009), mengamati bahwa 18%
wanita yang normal akan mengalami demam post partum akibat bendungan air susu,
lamanya panas berkisar dari 4 hingga 16 jam dan suhu tubuhnya berkisar antara
38-39 derajat celcius.
Payudara terasa lebih penuh, tegang dan nyeri
terjadi pada hari ketiga atau keempat pasca persalinan. Disebabkan oleh
bendungan vena dan pembuluh getah bening, hal ini merupakan tanda bahwa
ASI mulai banyak disekresi, namun pengeluaran belum lancar
(Sastrawinata, 2004).ASI peralihan pada stadium II yaitu hari ke-4 sampai ke-10
semakin membuat payudara penuh, jika ASI pada stadium I (colustrum) tidak
dikeluarkan secepatnya atau dini maka oedem akan semakin parah.Pada hari
ke dua atau ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron turun
drastis, sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan dan pada saat inilah mulai
terjadi sekresi ASI (Sidi, 2003). Ketika air
susu ibu (ASI) secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh, hal ini
bersifat fisiologisdan dengan pengisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh
bayi, rasa penuh tersebut pulih dengan cepat. Namun dapat berkembang menjadi
bendungan, sehingga payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan
jaringan. Aliran vena limfatik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat
dan tekanan pada saluran ASI dan alveoli meningkat, payudarapun menjadi
bengkak dan oedem
WHO,2003
yang di kutip oleh Sri Astuti, 2013.
Pencegahan payudara bengkak antara lain sebagai berikut :
a.
Menyusui bayi segera
setelah lahir dengan posisi dan perlekatan yang benar.
b.
Menyusui bayi tanpa
jadwal (on demand)
c.
Keluarkan asi dengan
tangan atau pompa bila produksi asi melebihi kebutuhan bayi
d.
Jangan memberikan
minuman lain pada bayi
e.
Lakukan perawatan
payudara pasca persalinan (masase dan sebagainya)
Penatalaksanaan pada
payudara bengakak dengan beberapa cara berikut :
a.
Keluarkan sedikit ASI
sebelum menyusui agar payudara lebih lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya
kedalam mulut bayi
b.
Bila bayi belum dapat
menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa dan diberikan pada bayi
dengan cangkir atau sendok
c.
Tetap mengeluarkan Asi
sesering yang diperlukan sampai bendungan teratasi.
d.
Untuk mengurangi rasa
sakit dapat digunakan kompres hangat dan dingin
e.
Bila ibu demam dapat
diberikan obat penurun demam dan pengurang sakit
f.
Lakukan pemijatan pada
daerah payudara yang bengkak, bermanfaat untuk membantu memperlancar
pengeluaran ASI
g.
Pada saat menyusui,
sebaiknya ibu tetap rileks
h.
Makan makanan yang
bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan perbanyak minum
2.
Saluran susu tersumbat
Penyebab tersumbatnya saluran susu pada payudara adalah :
a.
Air susu mengental
hingga menyumbat lumen saluran. Hal ini terjadi sebagai akibat air susu jarang
dikeluarkan.
b.
Adanya penekanan saluran air susu dari luar
c.
Pemakaian bra yang
terlalu ketat
Gejala yang
timbul pada ibu yang mengalami tersumbatnya saluran susu pada payudara adalah
pada payudara terlihat jelas dan lunak pada perabaan (pada wanita kurus) pada
payudara tersumbat terasa nyeri dan bengkak.
Penanganan :
a.
Payudara yang bengkak
di kompres dingin dan hangat secara bergantian, setelah itu bayi disusui
b.
Lakukan masase pada
payudara untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak
c.
Susui bayi sesering
mungkin
d.
Bayi disusui mulai
dengan payudara yang salurannya tersumbat
e.
Gunakan bra yang
menyangga payudara
f.
Posisi menyusui
diubah-ubah untuk melancarkan saluran asi.
No comments:
Post a Comment