Tuesday 8 January 2013

Sectio Caesaria by junaedi bonggaupa



        Pengertian sectio caesaria
Ada beberapa pengertian mengenai sectio caesaria :
1.)    Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. (Rustam Mochtar, 1992).
2.)    Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).
Sesuai pengertian di atas maka penulis mengambil kesimpulan, sectio caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat.


b.      Indikasi sectio caesaria
1.)    Ibu
a)      disproporsi kepala panggul/CPD//FPD
b)      Disfungsi uterus
c)      Distosia jaringan lunak
d)     Plasenta previa
2.)    Anak
a)      Janin besar
b)      Gawat janin
c)      Letak lingtang
c.       Kontra indikasi sectio caesaria : pada umumnya sectio caesarian tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemi berat, sebelum diatasi, kelainan kongenital berat (monster).
(Sarwono, 1991)
d.      Tipe operasi sektio caesaria
1.)    Sektio caesaria abdominalis
a)      Sectio caesaria transperitonialis yang terdiri dari :
(1)   Sektio caesaria klasik atau korporal dengan insisi memanjang pada korpus uteri.
(2)   Sektio caesaria ismika atau profunda atau low cervical dengan insisi pada segmen bawah rahim
b)      Sektio caesaria ekstraperitonealis, yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka kavum abdominalis.
2.)    Sektio Caesaria vaginalis
3.)    Menurut sayatan pada rahim, sectio caesaria dapat dilakukan sebagai berikut :
a)      Sayatan memanjang (longitudinal) menurut Kronig
b)      Sayatan melintang (transversal) menurut Kerr
c)      Sayatan huruf T (T-incision)
(Mochtar, Rustam, 1992)
e.       Prognosis
Dulu angka morbiditas dan mortalitas untuk ibu dan janin tinggi. Pada masa sekarang oleh karena kemajuan yang pesat dalam tehnik operasi, anestesi, penyediaan cairan dan darah, indikasi dan antibiotika angka ini sangat menurun.
Angka kematian ibu pada rumah-rumah sakit dengan fasilitas operasi yang baik dan oleh tenaga – tenaga yang cekatan adalah kurang dari 2 per 1000.
Nasib janin yang ditolong secara sectio caesaria sangat tergantung dari keadaan janin sebelum dilakukan operasi. Menurut data dari negara – negara dengan pengawasan antenatal yang baik dari fasilitas neonatal yang sempurna, angka kematian perinatal sekitar 4 – 7 % (Mochtar Rustam, 1992).
f.       Komplikasi
1)      Pada Ibu
a)      Infeksi puerperal
b)      Perdarahan
c)      Komplikasi lain seperti luka kandung kencing, embolisme paru, dan sebagainya jarang terjadi.
2)      Pada anak
a) Seperti halnya dengan ibunya, nasib anak yang dilahirkan dengan sectio caesaria banyak tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan sectio caesaria. Menurut statistik di negara – negara dengan pengawasan antenatal dan intra natal yang baik, kematian perinatal pasca sectio caesaria berkisar antara 4 dan 7 %. (Sarwono, 1999).
g.      Pemeriksaan diagnostik
1)      Pemantauan janin terhadap kesehatan janin
2)      Pemantauan EKG
3)      JDL dengan diferensial
4)      Elektrolit
5)      Hemoglobin/Hematokrit
6)      Golongan dan pencocokan silang darah

No comments:

Post a Comment