Tuesday 19 November 2013

kehamilan, tanda-tanda kehamilan, bahaya kehamilan


       Pengertian Kehamilan
 
Kehamilan merupakan suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Depkes RI, 1995).
Selama kehamilan ada beberapa hal penting yang perlu di ketahui oleh ibu hamil maupun keluarganya, antara lain: tanda-tanda kehamilan, tanda bahaya kehamilan, dan cara memelihara kehamilan (Depkes ;UNICEF, 2000).
WHO Expert Committee on the Midwife in Maternity Care sebagaimana yang dikutip Manuaba (1998), mengemukakan tujuan Maternity Care (pelayanan kebidanan) yaitu:
1.             Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan saat persalinan.
2.             Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan.
3.             Perawatan neonatus bayi.
4.             Pemeliharaan dan pemberian laktasi.
5.             Memperhatikan pengertian dan tujuan perawatan kebidanan dapat dijabarkan beberapa istilah, yaitu:
1)      Antenatal Care: pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
2)      Prenatal Care: Pengawasan intensif sebelum kelahiran.
3)      Antepartal Care: pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan kepada ibunya.
Secara garis besar kegiatan pada masa kehamilan berupa penerangan (pemberian informasi), psikoprofilakse, pemeriksaan klinis obstetrik, laboratoris, dan pemberian imunisasi (Martaadisoebrata, 1982).

2.1.2        Tanda-Tanda Kehamilan
Adapun tanda-tanda dari kehamilan (Wheeler, 2004) adalah sebagai berikut:
1.             Tidak datang haid
2.             Pusing dan muntah pada pagi hari
3.             buah dada membesar dan mulai memproduksi ASI
4.             Daerah di sekitar puting susu menjadi agak gelap
5.             Perut ibu mulai membesar

2.1.3        Tanda-tanda bahaya kehamilan
1.             Muntah terus menerus dan tidak bisa makan
2.             Perdarahan dari jalan lahir
3.             Keluar banyak cairan dari jalan lahir sebelum waktu melahirkan tiba
4.             Tidak ada gerakan bayi di dalam perut
5.             Tekanan darah meningkat
6.             Rasa nyeri hebat di perut
7.             Pembengkakan di bagian tubuh terutama di kaki, pandangan kabur, dan sering sakit kepala.
8.             Demam, suhu tubuh lebih dari 38 0C

2.1.4         Cara Memelihara Kehamilan
1.             Memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal 4 kali selama kehamilannya.
2.             Minum tablet tambah darah untuk mencegah kurang darah, paling sedikit 1 kali selama 90 hari selama kehamilan, dan melaksanakan secepatnya mungkin setelah kehamilan diketahui.
3.             Mendapat imunisasi tetanus toksoid (TT) 2 kali sebelum umur kehamilan 8 bulan.
4.             Menggosok gigi 2 kali sehari sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan menggunakan pasta gigi.
5.             Merawat dan memijat payudara setelah usia kehamilan 7 bulan, agar ASI-nya banyak.
6.             Cukup istirahat dan tidak boleh bekerja terlalu berat.
7.             Untuk ibu hamil di daerah endemik gondok, ibu hamil perlu minum 1 kapsul minyak beryodium menurut petunjuk petugas kesehatan.
8.             Makan 1-2 porsi tambahan setiap harinya, diusahakan makanan terdiri dari lauk - pauk, sayuran, buah-buahan, dan gunakan garam beryodium.
9.             Ibu hamil yang sehat bertambah berat badannya minimal 8 kg selama kehamilan. Pada saat usia kehamilan di atas 7 bulan, pertambahan berat badan paling tidak 3 kg.

2.1.5        Adaptasi Ibu terhadap Kehamilan
Perubahan yang dapat terjadi pada ibu hamil, yaitu: pembesaran perut, perubahan fungsi hormonal dan non hormonal, dan adanya proses mengandung janin yang berkisar antara 39-40 minggu (Hamilton, 1995). Perubahan ini memerlukan upaya perawat untuk mampu: (1) mengidentifikasi adanya penyimpangan yang terjadi serta perubahan normal pada ibu hamil, (2) membantu ibu hamil memahami perubahan-perubahan selama masa kehamilan, dan (3) membina rasa kepercayaan dengan memberikan pengetahuan yang dapat menenangkan hati ibu hamil (Hamilton, 1995).

2.1.6        Perubahan Pada Wanita Hamil
Perubahan pada wanita hamil dapat dilihat dari pemeriksaan fisik dan psikologisnya (Hamilton, 1995):
1.             Perubahan Fisik
Pada wanita hamil akan terjadi pembesaran payudara lebih tegang dan tampak lebih jelas menonjol di permukaan areola mammae. Pada kulit terdapat hiperpigmentasi yang disebut cloasma gravidarum, linea alba tampak hitam yang disebut linea nigra.
Pada bagian uterus terjadi pembesaran terutama pada bulan-bulan pertama akibat pengaruh hormon estrogen dan progesterone yang mengalami peningkatan, hiperplasi dan hipertropi otot rahim menjadi lebih besar dan lunak dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
Vulva dan vagina terjadi peningkatan pembuluh darah yang disebut tanda Chadwick, hal ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen, pengeluaran sel-sel vagina yang berwarna putih dan bersifat asam yang dikenal dengan istilah keputihan atau leukorea. Pada bagian pencernaan akan terjadi konstipasi yang disebabkan oleh adanya tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan selain adanya rasa mual.
Perubahan lain yang dapat terjadi pada ibu hamil adalah keluhan sering kencing, hal ini disebabkan oleh adanya penekanan pada kandung kemih oleh pembesaran uterus.
2.              Perubahan Psikologis
Ibu hamil dalam masa kehamilan nya menimbulkan reaksi yang berbeda dalam menghadapinya, hal itu tergantung dari sifat masing – masing individu yang berdasarkan pengalaman, pendidikan dan tingkat kedewasaan meskipun sebagian besar wanita dalam menghadapi kehamilan merasakan ketakutan, kecemasan yang disebabkan oleh banyak faktor terutama pada ibu primigravidarum.
Kehamilan bagi keluarga khususnya seorang wanita merupakan peristiwa penting, meskipun demikian kehamilan juga merupakan saat– saat krisis bagi ibu hamil maupun keluarga, kehamilan dapat menjadikan peristiwa :
1)      Krisis
Krisis merupakan akibat ketidakseimbangan psikologis yang dapat disebabkan oleh situasi atau oleh tahap perkembangan.
2)       Stressor
Setiap perubahan yang terjadi pada diri seseorang dapat merupakan stressor. Kehamilan membawa perubahan yang signifikan pada ibu hamil sehingga dapat dinyatakan sebagai stressor yang juga mempengaruhi psikologis anggota keluarga yang lainnya.
3)       Transisi peran
Terjadi perubahan interaksi rutin dalam keluarga, dengan adanya anggota keluarga yang baru sehingga terjadi perubahan peran masing–masing anggota keluarga.

No comments:

Post a Comment