Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam
rahim ibu (Depkes RI, 1995).
Selama kehamilan ada beberapa hal penting yang perlu di ketahui oleh
ibu hamil maupun keluarganya, antara lain: tanda-tanda kehamilan, tanda bahaya
kehamilan, dan cara memelihara kehamilan (Depkes ;UNICEF, 2000).
WHO Expert Committee on the
Midwife in Maternity Care sebagaimana yang dikutip Manuaba (1998),
mengemukakan tujuan Maternity Care
(pelayanan kebidanan) yaitu:
1.
Pengawasan serta penanganan
wanita hamil dan saat persalinan.
2.
Perawatan dan pemeriksaan
wanita sesudah persalinan.
3.
Perawatan neonatus bayi.
4.
Pemeliharaan dan pemberian
laktasi.
5.
Memperhatikan pengertian dan
tujuan perawatan kebidanan dapat dijabarkan beberapa istilah, yaitu:
1)
Antenatal Care: pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim.
2)
Prenatal Care: Pengawasan intensif sebelum kelahiran.
3)
Antepartal Care: pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan kepada ibunya.
Secara garis besar kegiatan pada
masa kehamilan berupa penerangan (pemberian informasi), psikoprofilakse,
pemeriksaan klinis obstetrik, laboratoris, dan pemberian imunisasi
(Martaadisoebrata, 1982).
2.1.2
Tanda-Tanda Kehamilan
Adapun tanda-tanda dari kehamilan (Wheeler,
2004) adalah sebagai berikut:
1.
Tidak datang haid
2.
Pusing dan muntah pada pagi
hari
3.
buah dada membesar dan mulai
memproduksi ASI
4.
Daerah di sekitar puting susu
menjadi agak gelap
5.
Perut ibu mulai membesar
2.1.3
Tanda-tanda bahaya
kehamilan
1.
Muntah terus menerus dan tidak
bisa makan
2.
Perdarahan dari jalan lahir
3.
Keluar banyak cairan dari jalan
lahir sebelum waktu melahirkan tiba
4.
Tidak ada gerakan bayi di dalam
perut
5.
Tekanan darah meningkat
6.
Rasa nyeri hebat di perut
7.
Pembengkakan di bagian tubuh
terutama di kaki, pandangan kabur, dan sering sakit kepala.
8.
Demam, suhu tubuh lebih dari 38
0C
2.1.4
Cara Memelihara Kehamilan
1.
Memeriksakan diri ke petugas
kesehatan minimal 4 kali selama kehamilannya.
2.
Minum tablet tambah darah untuk
mencegah kurang darah, paling sedikit 1 kali selama 90 hari selama kehamilan,
dan melaksanakan secepatnya mungkin setelah kehamilan diketahui.
3.
Mendapat imunisasi tetanus
toksoid (TT) 2 kali sebelum umur kehamilan 8 bulan.
4.
Menggosok gigi 2 kali sehari
sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam dengan menggunakan pasta gigi.
5.
Merawat dan memijat payudara
setelah usia kehamilan 7 bulan, agar ASI-nya banyak.
6.
Cukup istirahat dan tidak boleh
bekerja terlalu berat.
7.
Untuk ibu hamil di daerah
endemik gondok, ibu hamil perlu minum 1 kapsul minyak beryodium menurut
petunjuk petugas kesehatan.
8.
Makan 1-2 porsi tambahan setiap
harinya, diusahakan makanan terdiri dari lauk - pauk, sayuran, buah-buahan, dan
gunakan garam beryodium.
9.
Ibu hamil yang sehat bertambah
berat badannya minimal 8 kg selama kehamilan. Pada saat usia kehamilan di atas
7 bulan, pertambahan berat badan paling tidak 3 kg.
2.1.5
Adaptasi Ibu terhadap
Kehamilan
Perubahan yang dapat
terjadi pada ibu hamil, yaitu: pembesaran perut, perubahan fungsi hormonal dan
non hormonal, dan adanya proses mengandung janin yang berkisar antara 39-40
minggu (Hamilton,
1995). Perubahan ini memerlukan upaya perawat untuk mampu: (1) mengidentifikasi
adanya penyimpangan yang terjadi serta perubahan normal pada ibu hamil, (2)
membantu ibu hamil memahami perubahan-perubahan selama masa kehamilan, dan (3)
membina rasa kepercayaan dengan memberikan pengetahuan yang dapat menenangkan
hati ibu hamil (Hamilton,
1995).
2.1.6
Perubahan Pada Wanita
Hamil
Perubahan pada
wanita hamil dapat dilihat dari pemeriksaan fisik dan psikologisnya (Hamilton, 1995):
1.
Perubahan Fisik
Pada wanita hamil
akan terjadi pembesaran payudara lebih tegang dan tampak lebih jelas menonjol
di permukaan areola mammae. Pada kulit terdapat hiperpigmentasi yang disebut cloasma gravidarum, linea alba tampak hitam yang disebut linea nigra.
Pada bagian uterus
terjadi pembesaran terutama pada bulan-bulan pertama akibat pengaruh hormon estrogen dan progesterone yang mengalami peningkatan, hiperplasi dan hipertropi
otot rahim menjadi lebih besar dan lunak dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan janin.
Vulva dan vagina
terjadi peningkatan pembuluh darah yang disebut tanda Chadwick, hal ini terjadi akibat pengaruh hormon estrogen,
pengeluaran sel-sel vagina yang berwarna putih dan bersifat asam yang dikenal
dengan istilah keputihan atau leukorea.
Pada bagian pencernaan akan terjadi konstipasi yang disebabkan oleh adanya
tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan selain adanya
rasa mual.
Perubahan lain yang
dapat terjadi pada ibu hamil adalah keluhan sering kencing, hal ini disebabkan
oleh adanya penekanan pada kandung kemih oleh pembesaran uterus.
2.
Perubahan Psikologis
Ibu hamil dalam masa kehamilan nya menimbulkan reaksi yang berbeda
dalam menghadapinya, hal itu tergantung dari sifat masing – masing individu
yang berdasarkan pengalaman, pendidikan dan tingkat kedewasaan meskipun
sebagian besar wanita dalam menghadapi kehamilan merasakan ketakutan, kecemasan
yang disebabkan oleh banyak faktor terutama pada ibu primigravidarum.
Kehamilan bagi keluarga khususnya
seorang wanita merupakan peristiwa penting, meskipun demikian kehamilan juga
merupakan saat– saat krisis bagi ibu hamil maupun keluarga, kehamilan dapat
menjadikan peristiwa :
1)
Krisis
Krisis merupakan akibat ketidakseimbangan psikologis yang dapat
disebabkan oleh situasi atau oleh tahap perkembangan.
2)
Stressor
Setiap perubahan yang terjadi pada
diri seseorang dapat merupakan stressor. Kehamilan membawa perubahan yang
signifikan pada ibu hamil sehingga dapat dinyatakan sebagai stressor yang juga
mempengaruhi psikologis anggota keluarga yang lainnya.
3)
Transisi peran
Terjadi perubahan interaksi rutin dalam keluarga, dengan adanya
anggota keluarga yang baru sehingga terjadi perubahan peran masing–masing
anggota keluarga.
No comments:
Post a Comment