Sunday 7 September 2014

makalah Keracunan dan kecelakaan pada anak



KATA PENGANTAR
            Tiada kata yang patut penulis ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk yang sederhana.
            Dalam penyusunan makalah ini dari awal persiapan sampai pada tahap penyelesaian senantiasa diwarnai oleh berbagai hambatan dan tantangan. Namun karena adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana adanya.
            Sebagai sesuatu yang disusun dengan segala keterbatasan maka tak terhindarkan akan adanya kekurangan dan kelemahan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
            Demikian kiranya bimbingan dan bantuan yang diberikan kepada penulis semoga mendapat imbalan dan limpahan rahmat dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan seperlunya.

Makassar, Maret 2012

Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan............................................................................... 3
1.   Latar Belakang............................................................................. 3
Bab II Pembahasan............................................................................... 6
1.   Kecelakaan dan Keracunan...................................................... 6
a.   Kecelakaan.............................................................................. 6
b.   Keracunan................................................................................ 16
Bab III Penutup...................................................................................... 35
1.   Kesimpulan................................................................................... 35
2.   Saran.............................................................................................. 37
Daftar Pustaka







BAB I
PENDAHULUAN

      Latar belakang
Perkembangan sarana transportasi, peralatan rumah tangga, dan industri yang disertai perbaikan sosial ekonomi dan perubahan gaya hidup ternyata membawa pengaruh terhadap angka cedera bayi. Fasilitas yang semula bertujuan mempermudah manusia, ternyata menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat kecelakaan dan cedera pada anak-anak. Keadaan ini tentu dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak dikemudian hari.
Dimasa mendatang kecelakaan dan cedera pada anak-anak akan menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting. Karenanya tindakan pencegahan dan penanganan pertama perlu dipahami oleh masyarakat terutama orang  tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak.
Kecelakaan dan cedera pada anak dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Sampai umur empat tahun anak belum memiliki kemampuan mendeteksi bahaya, dan ini cukup rawan, setiap bahaya dapat mengintai sikecil. Mulai dari tempat bermain, tempat tidur, mainan, benda-benda disekitar rumah, cuaca, serangga dan hewan lain, serta tumbuhan.
Keracunan adalah masuknya zat racun kedalam tubuh baik melalui saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum diketahui, meskipun banyak dilaporkan kejadian-kejadian keracunan di beberapa rumah sakit tetapi angka ini tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya didalam masyarakat.
Di Amerika Serikat kecelakaan dan keracunan merupakan penyebab utama kematian anak-anak. Lebih kurang 60% dari paparan keracunan yang
dilaporkan terjadi pada anak berumur < 6 tahun, dengan kematian < 4%.
Di RSCM/FK UI Jakarta dilaporkan 45 penderita anak yang mengalami
keracunan setiap tahunnya, sedang di RS dr. Soetomo Surabaya 15 - 30 penderita anak yang datang untuk mendapatkan pengobatan karena keracunan setiap tahun, yang sebagian besar karena keracunan hidrokarbon (45-60%), keracunan makanan, keracunan obat-obatan, detergen dan bahan-bahan rumah tangga yang lain.
Meskipun keracunan dapat terjadi melalui saluran cerna, saluran nafas, kulit dan mukosa atau parenteral tetapi yang terbanyak racun masuk melalui saluran cerna (75 %) dan inhalasi (14%). Keracunan merupakan suatu keadaan gawat darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, keterlambatan dalam memberikan pertolongan dapat membawa akibat yang fatal.
Pada dasarnya keracunan pada anak tidaklah berbeda dengan pada dewasa, tapi oleh karena secara alamiah terdapat perbedaan akibat dari tingkat
perkembangan fisik yang masih sedang tumbuh, kepribadian dan emosi yang
sedang berkembang, sehingga terdapat beberapa perbedaan dalam kejadian,
jenis, lokasi serta motif dari keracunan.
Mengingat resiko keracunan yang sangat berbahaya dan bahkan dapat
menyebabkan kematian dan mengingat bahwa keracunan pada anak sebagian besar adalah karena kecelakaan dan dapat dicegah, maka usaha-usaha pencegahan hendaknya mendapat perhatian dan prioritas utama dalam penanggulangan keracunan pada anak.
Menurut hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 1986 oleh badan penelitian dan pengembangan Kesehatan Depkes RI, kasus kecelakaan dan cedera pada anak usia 1- 4 tahun di Indonesia adalah 190 per 100.000 dan pada anak usia 5-14 tahun adalah setengah kalinya.
Berdasarkan penelitian tentang kecelakaan di rumah pada balita menunjukkan bahwa kecelakaan atau cedera terbanyak disebabkan oleh terjatuh (76%), tersayat (12%), terbakar (11%), dan aspirasi (1%).
Cukup tingginya angka kesakitan pada anak akibat kecelakaan, mendorong para orang tua untuk memahami cara melakukan pertolongan pertama. Pertolongan ini diberikan secara cepat dan tepat, namun bersifat sementara dan kemudian harus segera dibawa ke Rumah Sakit / Puskesmas.

 

BAB II
PEMBAHASAAN

KECELAKAAN DAN KERACUNAN
      Kecelakaan
            Data menunjukkan angka kecelakaan di rumah sebagian besar menelan korban anak-anak. Pada bayi, umumnya kecelakaan terjadi karena jatuh, tergores benda tajam, tersedak, tercekik atau tanpa sengaja menelan obat-obatan dan bahan kimia yang ditaruh di sembarang tempat. Bisa ditebak, umumnya kecelakaan seperti itu disebabkan kelalaian orang dewasa di sekitarnya.
            Menurut Dr. Sudjoko Kuswadji, MSc(OM) PKK, dokter ahli kesehatan kerja, setiap kecelakaan pada anak yang terjadi di rumah menjadi tanggung jawab orang tuanya. “Sebab, anak-anak usia di bawah lima tahun, pada dasarnya belum bisa menjaga dirinya sendiri.”
            Di Amerika, orang tua yang menyebabkan anaknya meninggal atau cacat karena kecelakaan di rumah, akan dituntut oleh District Attorney atau jaksa penuntut umum. Pasalnya, akibat kelalaian orang tua, anaknya jadi meninggal atau cedera.Di Indonesia, kasus-kasus cedera dan kematian anak akibat kecelakaan di rumah, jarang sekali dilaporkan, apalagi sampai dibawa ke meja hijau. Kebanyakan kasus yang terjadi pun diakui orang tua, tidak diduga akibat “kelalaian” mereka, sehingga anak-anak menjadi korban.
            Kebanyakan orang tua tak menyadari, bayi bisa bergerak secara cepat. Mereka menjangkau apa saja yang ada di dekat mereka. Ditambah rasa ingin tahu mereka. Ditinggal ibunya sebentar saja, bisa fatal akibatnya,. Contohnya, ibu dan si kecil duduk bersama di meja makan. Tiba-tiba telepon berdering dan ibu beranjak untuk menerima telepon. Tak lama, anaknya sudah menjerit karena tersiram kopi panas milik ibunya.

      Jenis-jenis kecelekaan
      Tersedak
Tersedak adalah adanya suatu penyumbatan disaluran napas oleh benda tertentu dan dapat mengancam  jiwa anak.
      Ciri-ciri anak tersedak :
      Tiba-tiba sesak napas
      Tidak bisa bicara, menangis atau bersuara
      Mukanya membiru
      Memegangi lehernya atau melambaikan tangannya
      Kelihatan panik.
      Yang harus dilakukan :
      Jangan merogoh ke dalam mulut anak atau menepuk punggungnya karena bisa mengakibatkan benda penyebab tersedak jatuh lebih dalam.
      Lakukan manuver Heimlich hanya jika anda benar-benar terlatih menggunakannya.
      Jika anak masih bisa batuk atau berusaha batuk, artinya jalan napas tidak tertutup seluruhnya.
      Segera hubungi dokter jika anak mengalami kesulitan bernapas dan tidak sadar.

      Mimisan
            Mimisan umumnya terjadi bila pembuluh darah dalam lubang hidung pecah akibat benturan pada hidung, bersin, mengorek hidung atau saat membuang lendir. Mimisan juga bisa disebabkan oleh iritasi atau keringnya lapisan selaput dalam hidung akibat berkurangnya kelembaban dan lingkungan yang kering.Keluarnya darah biasanya hanya terjadi dari salah satu lubang hidung. Kebanyakan mimisan berasal dari pembuluh darah yang terletak pada bagian depan hidung. Sebagian lagi disebabkan oleh perdarahan dari bagian belakang hidung yang mengalir ke dalam tenggorokan. Mimisan jenis ini lebih sulit dikendalikan dan hampir selalu membutuhkan pertolongan medis.
      Yang harus dilakukan
      Dudukkan anak dengan posisi agak condong ke depan. Posisi ini menahan darah agar tidak mengalir ke belakang tenggorokan yang bisa menyebabkan anak muntah-muntah.
      Periksa apakah ada benda dalam hidung anak, jika ditemukan ambil benda tersebut bila perlu.
      Pencet hidung anak selama 10 menit pada bagian yang empuk (dibawah tulang hidung) dan biarkan ia bernapas melalui mulut.
      Jika darah masih keluar, pencet kembali selama beberapa menit.
      Jika perdarahan bisa dikendalikan, bersihkan hidung dan mulutnya perlahan dengan kain basah.

      Jatuh
            Anak kecil biasa terjatuh saat belajar berjalan, berlari atau memanjat. Umumnya jatuh tidak menyebabkan cedera parah selain memar ringan dan luka kecil. Namun jatuh yang parah bisa menyebabkan cedera serius dan membutuhkan pertolongan medis.
      Jangan pindahkan anak dan segera hubungi dokter  jika si anak :
      Mengalami cedera serius pada kepala, leher, punggung, tulang panggul atau paha.
      Tidak sadar atau sempat pingsan sejenak.
      Mengalami kesulitan bernapas.
      Kejang-kejang
      Ada cairan atau darah keluar dari hidung, telinga atau mulut.
      Tidak mau berhenti menangis.
       Mengantuk dan sulit dibangunkan.
       Muntah.
       Mengeluh sakit pada leher atau punggung.
       Mengeluh karena rasa sakit yang semakin menjadi.
       Tidak bisa menfokuskan matanya secara normal.
      Jika kondisi aman untuk memindahkan anak :
      Peluk si anak dan tenangkan dia sampai tangisnya berhenti.
       Beri kompres dingin pada memarnya.
       Istirahatkan anak untuk beberapa saat ke depan.
       Perhatikan kondisi anak untuk 2×24 jam ke depan untuk gejala-gejala yang tidak biasa

      Luka Memar
            Luka memar adalah akibat dari perdarahan di dalam jaringan kulit, tanpa ada kerusakan kulit. Luka memar yang disebabkan oleh cedera bukan merupakan keadaan serius dan akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Meskipun demikian luka memar di bagian kepala mungkin dapat menutupi cedera yang lebih gawat dalam kepala (tulang kepala retak dengan perdarahan di bagian otak). Bila luka memar timbul dengan spontan, maka mungkin merupakan tanda gangguan perdarahan.Penyebab umum memar adalah terpukul ataupun terantuk benda tumpul dengan keras.


      Gejala-gejala
      Kulit berubah kebiruan/ungu/coklat, yang akan berubah menjadi hijau/kuning sekitar satu minggu kemudian.
      Bengkak
      nyeri.
      Yang harus dilakukan
      Kompres dingin (dengan es dibungkus handuk) supaya lebih cepat menghentikan perdarahan dalam.
       Hubungi dokter ( bila diperlukan )
      Luka iris dan Luka serut
            Luka iris adalah luka karena terkena benda tajam dengan pinggir-pinggir luka yang rapi, sebaliknya luka robek pinggir-pinggirnya tidak beraturan. Luka serut (gesek/abrasi) adalah suatu cedera pada permukaan kulit karena bergesekan dengan permukaan kasar. Luka iris dan serut yang kecil banyak terjadi dan tidak berbahaya serta bisa dirawat di rumah. Sedikit pendarahan mungkin terjadi dan akan berhenti dengan sendirinya.
            Pendarahan banyak akan terjadi jika mengenai pembuluh darah besar (arteri atau vena). Pendarahan pada pembuluh darah arteri biasanya mengalir cepat dan deras serta warnanya merah cerah. Pendarahan di pembuluh darah vena biasanya merembes pelan dan berwarna merah tua.
      Yang harus dilakukan
      Cucilah luka di air yang mengalir dan keringkan dengan kertas tisu yang bersih.
       Ambil kotoran, gelas/beling atau partikel lain di dalam luka dengan pengait yang bersih/steril (pengait ini harus di masak sampai mendidih atau dibakar di atas api kecil dan dibiarkan dingin).
       Hentikan perdarahan dengan cara menekan di atas luka dengan kasa bersih selama beberapa menit. Jika kasa basah terkena darah, gantilah dengan kasa baru dan lakukan hal yang sama.
       Bila luka kecil, biarkan terbuka supaya lebih cepat pulih. Bila luka besar, tutup dengan pembalut.
      Segera kedokter jika :
      Terdapat perdarahan hebat misal: darah memancar dari luka, perdarahan tidak berhenti dengan tekanan.
       Ada bagian tubuh yang terlepas atau hampir terlepas.

      Terkilir atau keseleo
            Keseleo dan terkilir adalah cedera yang biasa terjadi. Meskipun sangat nyeri tetapi biasanya tidak berbahaya. Sendi yang biasa terkilir adalah tumit, pergelangan tangan, leher, lutut dan jari-jari. Kadang-kadang sukar untuk membedakan antara terkilir dengan dislokasi tulang/ patah tulang.
      Gejala-gejala
      Nyeri/sakit pada sendi, gerakan terbatas karena nyeri.
      Bengkak, merah.
      Yang harus dilakukan
      Hentikan kegiatan yang sedang dilakukan anak sesegera mungkin.
      Istirahatkan sendi yang sakit sebanyak mungkin.
      Kompres dingin menggunakan es yang dibungkus handuk.
      Gunakan pembalut tekan untuk beberapa hari selanjutnya
      Sendi diletakkan lebih tinggi untuk mengurangi bengkak.
      Periksakan kedokter jika :
      sendi sangat sakit bila dipegang
      bagian yang memar bertambah besar,
      bagian yang sakit terasa kebas,
      sendi terlihat bengkok atau bentuknya berubah
      ada tanda-tanda infeksi.

      Luka Bakar
      Derajat satu
Ditandai dengan warna kulit yang kemerahan dan kadang-kadang bengkak. Kerusakan hanya terjadi di permukaan kulit dan tidak memerlukan perawatan khusus. Misalnya: kulit terbakar akibat berenang atau tersiram air panas.
      Derajat dua
Mengenai lapisan bawah kulit. Biasanya ditandai dengan sakit hebat, gelembung berisi cairan, bengkak dan kulit rusak.
      Derajat tiga
Dapat mengenai tulang dan organ dalam, ditandai dengan kulit kering, pucat, gosong, mati rasa akibat kerusakan saraf sensoris.
Yang harus dilakukan :
      Hentikan proses luka bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena.
      Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat, gunting, jangan dipaksakan.
      Lakukan penilaian dini.
      Tentukan derajat luka bakar selama pemeriksaan fisik.
      Tutup luka bakar.
      Gunakan penutup luka steril, bila mengenai mata pastikan kedua mata ditutup, bila mengenai jari-jari masing-masing dibalut terpisah.
      Jaga kehangatan tubuh penderita dan rawat cedera lain.
      Rujuk ke dokter.

      Tersengat listrik
            Jika anak Anda terkena aliran listrik dan Anda tidak dapat mematikannya, jangan langsung menyentuh si anak. Lebih baik, sentuh dia dengan menggunakan bahan yang terbuat dari kayu (misalnya: gagang sapu). Jika memungkinkan, pegang penyekat tersebut dengan koran kering yang terlipat. Sekitar 85% luka bakar akibat tersengat listrik adalah ringan dan dapat dirawat di rumah.
Harus dibawa keRS jika :
      Wajah, kedua tangan, daerah genital atau kaki terbakar
      Korban tidak dapat dirawat dengan baik di rumah
      Korban berusia di bawah 2 tahun atau di atas 70 tahun
      Organ-organ dalam juga turut terbakar.

      Luka bakar karena kembang api
            Luka yang terjadi akibat dari panas kembang api biasanya mengenai mata yang dapat mengakibatkan kebutaan, kepala, lengan, tangan dan kaki, goresan luka (laserasi), amputasi dan luka bakar. Luka bakar dapat meninggalkan cacat luka parut sepanjang hidup.
Yang harus dilakukan :
      Cuci bagian yang terbakar dengan air dingin yang mengalir
      Jika terjadi lepuhan pada kulit, biarkan saja lalu kompres basah atau dingin. Jika luka bakar itu parah bawalah ke rumah sakit.
      Bila mata yang terkena percikan api, bilaslah mata dengan air dingin, selama 10 menit.
      Jika ada benda asing yang melekat di bola mata, misalnya percikan kembang api, tutup mata tersebut dengan kain steril dan bersih. JANGAN mencoba untuk mengambil benda tersebut.
      Segera cari pertolongan tenaga medis.

      Tenggelam
            Sering  terjadi bayi yang sudah mulai berjalan sendiri atau anak kecil tenggelam di kolam renang milik orang tuanya. Ini karena minimnya pengawasan saat si bayi bemain-main di dekat kolam renang.
Yang harus dilakukan :
      Gunakan ember dan air yang ukurannya disesuaikan usia anak. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian sedetik pun di dekat bak mandi.
      Selalu buang air di dalam bath-up setiap kali usai menggunakannya. Bila sedang mengisi bath-up, tutuplah pintu kamar mandi. Bila perlu, kuncilah untuk mencegah si kecil merangkak masuk.
      Sekeliling kolam renang harus diberi pagar pengaman yang rapat dan pintu pagar menuju kolam harus selalu terkunci.
      Selalu awasi si kecil bila ia berada di dekat air, meski di kolam yang khusus untuknya sekalipun.
      Jangan terlalu berambisi mengajari bayi berenang sejak dini di kolam renang umum. Usia yang paling disarankan adalah tiga tahun karena daya tahan tubuhnya sudah lebih kuat menghadapi parasit dan bakteri yang mungkin ada di kolam renang umum. Lagi pula, kalau diajarkan terlalu dini, orang tua biasanya “menggampangkan”; begitu si kecil sudah bisa ngambang atau berenang sedikit, dikiranya sudah aman padahal belum tentu. Kelak, bila ingin memasukkan si kecil ke kursus renang, pilihlah guru yang bersertifikat dan terlatih mengajar balita.

      Tercekik dan kekurangan napas
            Kasus  yang sering terjadi bayi kekurangan napas karena hidungnya tertutup oleh bantalnya sendiri.
Yang harus dilaakukan :
      Taruh bayi di tempat tidur yang spreinya tidak kusut dan kasurnya tak terlalu empuk agar tak timbul gelombang.
      Hindari bayi tidur dengan bantal-bantal yang bertumpuk di sekitarnya. Tumpukan ini bisa rubuh lalu bantal menutupi jalan napasnya.
      Ikat semua tali yang menjuntai, seperti tali gorden, krei, tali sarung guling, dan lainnya sehingga tak bisa dibuat mainan oleh si kecil. Bahaya tercekik bisa timbul dari tali yang menjuntai.
      Jangan mengikatkan sesuatu pada lehernya, termasuk topi yang memakai tali pengikat.
      Jangan memberikan mainan yang bertali atau mempunyai simpul-simpul yang bisa dilepas.
      Simpan semua tas plastik, kantong plastik dari jangkauan bayi. Bahaya kekurangan napas dapat terjadi bila bayi bermain tas plastik. Mereka memasukkan kepalanya ke dalam plastik, padahal akibatnya ia bisa kekurangan napas karena defisit udara.

      Keracunan
      Pengertian Keracunan
            Keracunan adalah masuknya racun kedalam tubuh manusia,racun merupakan zat yang  jika masuk kedalam tubuh dalam jumlah tertentu mengakibatkan organ tubuh terganggu,baik bersifat sementara maupun permanen. Keracunan adalah masuknya zat racun kedalam tubuh baik melalui saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis.Keracunan merupakan kondisi kedaruratan yang sering terjadi pada anak bila tidak ditangani segera maka kondisi tersebut akan mengancam jiwa anak.
            Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, terdapat perbedaan - perbedaan baik fisik, fisiologis maupun psikologis dengan orang dewasa.Fungsi organ-organ tubuh belum matang, demikian pula dengan fungsi pertahanan tubuh yang belum sempurna.
            Pada anak terdapat faktor faktor yang mempermudah terjadinya keracunan,yaitu:
      Perkembangan kepribadian anak usia 0 - 5 tahun masih dalam fase oral sehingga ada kecenderungan untuk memasukkan segala yang dipegang kedalam mulutnya.
      Anak-anak masih belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya termasuk disini anak dengan retardasi mental.
      Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
      Anak-anak pada usia ini mempunyai sifat negativistik yaitu
selalu menentang perintah atau melanggar larangan.

            Oleh karena sifat-sifat tersebut maka keracunan pada anak lebih sering karena kecelakaan (accidental poisoning ),sedang pada dewasa keracunan lebih sering karena pekerjaannya (occupational poisoning) dan pembunuhan atau usaha bunuh diri.Pada anak kecil jarang terjadi keracunan karena usaha bunuh diri atau pembunuhan, walaupun pernah dilaporkan melalui media massa adanya pembunuhan anak dengan jalan memberi racun oleh ibu yang putus asa sebelum kemudian dia bunuh diri.



      Insiden
      Keracunan adalah cedera pada anak yang paling banyak dijumpai.
      Keracunan merupakan penyebab kematian ke4 anak yang berusia 1-4 tahun.
      Keracunan yang paling umum disebabkan oleh obat-obatan non resep.
      Agens non farmasi yang paling sering tertelan adalah pembersih rumah tangga ,tumbuhan-tumbuhan,kosmetik dan alat kecantikan.
      Kebanyakan kasus keracunan terjadi di rumah.
      Waktu insidens puncak adalah di waktu makan.
      Usia insident puncak antara 1 dan 2 tahun ,saat seorang anak mulai mandiri dan ingin tahu segalanya.

      Cara Racun Masuk Kedalam Tubuh
      Melalui mulut saat termakan/terminum benda padat atau cair yang mengandung racun.
      Melalui saluran pernapasan,saat terhirup udara yang mengandung racun seperti asap kendaraan bermotor,industri,obat pertanian maupun zat kimia.
      Melalui gigitan binatang/sengatan seranggayang mengandung racun.
      Melalui kulit saat terserapnya zat kimia beracun seperti pestisida.

      Jenis-Jenis Keracunan
      Keracunan makanan
            Keracunan makan dapat terjadi karena makanan yang dikonsumsi mengandung mikro organisme atau zat-zat kimia tertentu yang menyebabkan racun.
            Mikroorganisme yang dapat mengeluarkan racun,antara lain adalah bakteri Clostridium botulinum stapilokokus dan Bacilus cereus.
      Keracunan bakteri Clostridium botolinium
            Bakteri ini dapat dijumpai pada makanan kaleng terutama yang diolah atau di proses secara tidak sempurna,jenis makanan yang sering di kaleng antara lain daging,ikan,sayur dan buah.
      Gejala-gejala
            Gejala serangan bakteriClostridium Botolinium akan tampak 12-36 jam sesudah memakan makanan yang tercemar bakteri tersebut.Bakteri ini menyerang susunan saraf  penderita.Gejala yang mungkin muncul sebagai berikut:
      Terjadi perubahan suara seperti serak atau parau yang diikuti dengan muntah-muntah dan diare.
      Terjadi kelainan pada mata,seperti penglihatan menjadi kabur dan ganda serta manik mata membeliak.
      Terjadi kelumpuhan saraf mata yang akan diikuti kelemahan saraf otak lain sehingga penderita sulit berbicara dan menelan.
      Terasa lemah pada seluruh badan dan perut seperti sembelit.
      Terjadi kesukaran bernafas yang bila tidak segera mendapat pertolongan penderita akan meninggal.
      Cara pengobatan
            Bila kondisi keracunan belum parah maka kita dapat melakukan pertolongan segera.
      Usahakan agar anak muntah
      Berikan segelas airr minum
      Bila kondisi anak parah maka segeralah bawa ke Puskesmas atau rumah sakit agar segera mendapat pertolongan.
      Pencegahan
            Untuk mencegah keracunan Bakteri Clostridum Botulinum lakukan hal berikut:
      Belilah makanan kaleng sesuai dengan kebutuhan sajasebelum membeli teliti keadaan kemasan dan masa kadaluarsanya.
      Simpanlah makanan kaleng ditempat kering dan dingin.
      Biasakan untuk memanaskan atau memasak ulang sampai mendidih selama tiga menit semua makanan kaleng yang kita pilih.
      Bila dijumpai tanda-tanda tercemar racun bakteri,sebaiknya makanan ini dimusnahkan dengan cara dibakar atau dibenamkan kedalam tanah agar tidak dimakan oleh binatang peliharaan.
      Jangan beli makanan yang sudah rusak
      Keracunan bakteri Clostridium Perfringens
            Bakteri ini berasal dari kotoran manusia,hewan peliharaan,sampah,dan tanah.makanan yang biasanya tercemar racun bakteri ini adalah daging dan kuah daging.Racun pada makanan itu tentunya berasal dari daging  mentah yang telah terkontaminasi bakteri ini melalui tangan penjamah,debu,atau lalat yang biasa hinggap dimakanan.
      Gejala-gejala
            Gejala keracunan akan tampak 10-12 jam setelah anak mengkomsumsi makanan yang tercemar bakteri ini.anak  akan mengalami mual,nyeri pada perut,dan diare.

      Cara Pengobatan
            Upaya pengobatan penderita keracunan bakteri ini dapat dilakukan seperti pada pengobatan keracunan bakteri Clostridium Botolinum.
      Cara pencegahan
            Pencegahan pencemaran racun bakteri ini pada makanan sebagai berikut :
      Cuci tangan dengan sabun sebelum memegang dagiing mentah.
      Daging mentah harus dipisahkan dari daging masak agar pencemaran racun dapat dihindari.
      Selama proses penyiapan makanan hendaknya tempat dan alat masak harus bersih dari debu.
      Menjaga makanan agar tidak terjangkau oleh kucing,lalat,dan tikus
      Keracunan bakteri Staphylococcus aureus
            Bakteri inipun dapat memproduksi racun yang kalau terdapat makanan maka konsumennya akan kercunan. Bakteri ini bisa mencemari makanan melalui hidung,tenggorokan,mulut saat bersin dan batuk,atau yang menderita luka infeksi. Makanan yang sering tercemar bakteri ini antara lain daging unggas,telur,susu,ikan dan kerang.
      Gejala-gejala
            Bila anak terserang bakteri  staphylococcus aureus ia akan merasa mual,kejang usus,muntah,diare,dan badan terasa lemah. Umumnya gejala tersebut akan muncul dalam 2-4 jam setelah penderita menkomsumsi makanan yang mengandung racun.
      Pengobatan
            Meskipun kasus kematian akibat keracunan baktri ini jarang terjdi, namun sebaiknya penderita diobati secara intensif. Bila tidak segera mendapat pengobatan maka nyawa penderita akan terancam. Upaya pengobatan dapat dilakukan seperti pada pengobatan keracunan bakteri Clostridium botolium.
      Pencegahan
            Tindakan pencegahan pencemaran racun bakteri ini pada makanan antara lain :
      Untuk menjamah makanan,tubuh kita harus sehat dan bersih,tidak ada luka infeksi di tangan seperti bisul.
      Peralatan makan dan masak harus dijaga kebersihannya.
      Untuk mengurangi sentuhan tangan terhadap makanan sebaiknya digunakan alat untuk memegang makanan.
      Keracunan ikan,kepiting,kerang,dan udang
            Keracunan dapat terjadi karena ikan yang dikomsumsi yang mengandung racun yang berasal dari zat-zat kimia yang beracun atau ganggang yang dimakan oleh ikan tersebut yang beracun. Selain itu juga,pencemaran lingkungan hidup ikan pun dapat mengakibatkan ikan ikut tercemar dan dapat membahayakan konsumen. Selain bahan kimia yang mencemari linkungan hidup ikan, keracunan dapat pula diakibatkan oleh keadaan itu sendiri,misal ikan busuk.
      Gejala-gejala
            Bila anak menderita keracunan ikan, kepeting, kerang dan udang biasanya mengeluh mual dan muntah-muntah. Selain itu, tubuh gatal,biduran dan lemah. Bila gejala ini sampai bearlarut-larut tanpa pengobatan maka penderita akan mengalami  kesulitan bernafas.
      Pengobatan :
      Anak yang keracunan ikan,kepiting,kerang dan udang dapat diberi pertolongan pertama dengan membuatnya agar bisa muntah, dengan cara pemberian norit tablet 2-4(tablet).
      Bila mengalami kesulitan bernafas maka segeralah memberikan nafas buatan.
      Setelah tindakan pertolongan pertama dilakukan, bawalah penderita kerumah sakit atau le Puskesmas.

      Keracunan akibat gigitan binatang
      Gigitan binatang berdarah panas
Pada kondisi tertentu jenis binatang berdarah panas,seperti,anjing,kucing, dan monyet, perlu diwaspadai meskipun mereka jinak. Bila binatang tersebut terkena rabies maka akan membahayakan orang-orang sekelilingnya, terutama anak-anak yang tidak tanggap terhadap bahaya. Untuk itu,sebaiknya binatang peliaharaan secara rutin diperiksakan kedokter hewan atau ke dinas kesehatan.
      Gejala-gejala
Gigitan binatang berdarah panas mempunyai ciri khas. Gigitan anjing tidak terlalu dalam dan mudah dibersihkan,sedangkan bekas gigitan akan meninggalkan lubang yang lebih dalam sehingga dapat mengenai urat atau rongga sendi.Oleh karena itu,luka gigitan kucing akan menyebabkan infeksi yang lebih cepat dibanding gigitan anjing.
Akibat gigitan binatang berdarah panas,pertama penderita mengalami demam,lalu sakit kepala, lemah, sensitif terhadap rangsangan cahaya atau suara, kejang otot rahang (masa timbulnya gejala ini 3-5 hari), sulit menelan, takut air (hidrophobia), meracau, kejang-kejang (masa inkubasi 3-6 minggu) yang tinggi, dan timbul infeksi (masa timbulnya gejala ini sekitar 2 hari).
      Pengobatan :
      Luka gigitan dibersihkan dan dibasuh dengan air biasa yang bersih dan sabun.
      Jika terjadi perdarahan hebat tekan langsung pada daerah lika dengan kain bersih.kemudian luka dibubuhi obat pembunuh kuman/antiseptic.
      Usahakan luka tidak terkena tangan pada saat pemberian obat antiseptic.
      Setelah dibersihkan luka di balut dengan kain penutup yang steril.tindakan selanjutya ialah segera memeriksakan penderita ke balai pengobatan atau RS untuk perawatan intensif.
      Gigitan binatang melata
      Gigitan ular
Seorang anak yang digigit ular berbisa akan mempunyai bekas gigitan yang jelas. Dari gigitan tersebutbisa racun atau bisa ukar akan masuk dan menyebar ketubuh anak, bahkan ada racun yang merusak jaringan saraf. Cara penjalaran racun ular keseluruh tubuh lambat tapi apabila anak tidak segera diberi pertolongan akan mengakibatkan kematian.

      Gejala-gejala
            Anak yang digigit ular berbisa tampak gelisah, mual, ingin muntah, dan dapat kehilangan kesadaran. Di sekitar bekas gigitan akan terasa nyeri atau sakit dan tampak memerah dan membengkak yang disertai rasa ngilu.
      Pengobatan
      Tindakan awal yang perlu di lakukan pada pemderita adalah mengupayakan agar tetap tenang,beristirahat dan tidak banyak bergerak.
      Penderita dibaringkan dengan posisi jantung lebih tinggi dari luka gigitan.
      Selanjutnya bagian atas bekas gigitan diikat dengan kain atau bahan elastis.usahakan agar ikatan tidak terlalu keras.pada saat diikat buatlah irisan silang di bagian bekas gigitan,setelah racun ular diisap dengan mulut.
      Selanjutnya penderita di bawa ke Rumah sakit dalam keadaan terbaring dan ikatan dikendorkan selama 1 menit setiap 15-20 menit. Selain cara pengobatan diatas penderita gigitan ular dapat pula di obati dengan ramuan.
      Gigitan lipan atau kelabang
Lipan atau kelabang biasanya bersembunyi di antara tumpukan batu,kayu atau semak.gigitan lipan tidak terlalu membahayakan jiwa penderita namun pertolongan hendaknya tetap di berikan untuk mempercepat penyembuhan.
      Gejala-gejala
Anak tergigit lipan akan merasakan sakit seperti rasa terbakar,pegal,pembengkakan pada luka bekas gigitan. Rasa sakit dan pegal ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam.
      Pengobatan
      Gigitan lipan mudah di obati.
      Bagian yang terkena gigitan di kompres dengan air dingin dan di cuci dan obat membunuh kuman atau dicuci dengan cairan garam inggris pekat.jika masih gelisah dan merasakan sakit,segera bawa penderita ke dokter.
      Gigitan lipan dapat di atasi dengan ramuan tradisional.
      Gigitan lintah
Lintah banyak terdapat di daerah rawa,sawah dan rerumputan. Biasanya  lintah akan mengigit dengan cara memempelkan mulutnya ke kulit. Lintah ini memempel ke kulit untuk mengisap darah penderita. Anak-anak juga mungkin digigit binatang melata saat bermain di taman yang di tumbuhi rumput.
      Gejala-gejala
      Pembengkakan
      Gatal
      Kemerahan pada bekas gigitan
Namun tidak semua anak yang tergigit lintah akan merasakan gejala di atas. Penderita yang dapat merasakan gejala tersebut hanyalah anak yang peka terhadap ludah lintah yang tertinggal di dalam darah. Ludah ini mengandung zat anti pembekuan darah.
      Pengobatan
            Untuk mengobati anak yang digigit lintah ,gunakan beberapa tetes air tembakau atau air garam,yang agak kental pada tubuh lintah yang masih menempel di tubuh penderita sampai lintah lintah lepas dari tubuh penderita. Setelah lintah lepas dari tubuh penderita dan ternyata terjadi perdarahan maka darah yang keluar dibiarkan mengalir kemudian di cuci dengan air hangat dan sabun setelah itu di tetesi obat yodium tinetur 1-3%.
      Sengatan kalajengking
Sengatan kalajengking yang berbahaya sangat membahayakan jiwa manusia. Manusia apalagi kalau menyengat anak usia di bawah 3 tahun.
      Gejala-gejala
      Pembengkakan
      Kemerahan di sekitar bekas gigitan
      Rasa sakit yang memetap
      Nyeri otot
      Kejang-kejang
      Mual & muntah
      Pengobatan
      Bila anak tersengat kalajengking,buatlah ia tetap tenang
      Baringkan anak dengan posisi jantung lebih tinggi dari anggota badan yang terkena
      Pijat luka sengatan dengan dua jari yang telah dicuci bersih
      Cuci luka dengan air hangat dan sabun
      Tetes larutan amoniak ke bagian luka yang sudah di bersihkan
      Setelah pertolongan pertama segera bawa anak ke RS.

      Sengatan binatang laut
Tak jarang anak-anak berenangdan tanpa sengaja disengat binatang laut seperti ubur-ubur atau ikan beracun.
      Gejala-gejala
Bila anak tersentuh ubur-ubur kulitnya akan melepuh dan terasa nyeri,sedangkan sengatan ikan beracun akan menyebabkan anak demam,bekas gigitan bengkak ,kemerahan dan terasa nyeri.
      Pengobatan
      Bila anak tersengat ikan atau duri keluarkan sirip atau duri dengan tangan yang bersih atau menggunakan pinset steril kemudian rendam kaki yang luka dalam air hangat selama 15 menit dan carilah bantuan tenaga kesehatan /dokter segera.
      Bila anak terserang ubur-ubur baringkan anak dan siram bagian yang terkena dengan cuka dapur,jangan dengan air atau pasir. Lindungi tangan dengan kain kemudian cabutlah ubur-ubur bila masih melekat pada tubuh anak dan pendamlah di pasir kering.
      Segera cari tenaga medis/dokter 

      Keracunan zat-zat kimia dan obat-obatan
            Keracunan zat kimia yang sering terjadi umumnya karena faktor ketidaksengajaan dalam penggunaan jenis zat kimia yang sering digunakan dan terdapat di sekitar rumah antara lain asam cuka,amoniak,pembersih lantai,minyak tanah ,bensin,detergen dan alkohol. Bisa juga disebabkan oleh obat-obatan yang terdapat di rumah yang di gunakan untuk mengobati penyakit. Jika digunakan melebihi dosis yang di tentukan maka obat akan menjadi racun bagi tubuh penggunanya.
      Keracunan larutan asam
Larutan asam yang banyak dipergunakan dan disimpan dalam rumah antara lain asam cuka dan asam sulfat. Asam-asam ini memang sangat dibutuhkan,tetapi berbahaya jika dipakai tanpa aturan.
      Gejala-gejala
Zat asam yang tertelan dalam jumlah banyak akan mencederai mulut. Biasanya sekitar mulut akan terasa terbakar, perut mual, muntah, sulit menelan dan berbicara, napas terasa terhambat, dan bahkan bisa pingsan. Bila zat asam mengenai mata atau kulit penderitanya akan merasa terbakar, panas, atau luka bakar ditempat terkenanya.
      Pengobatan
Bila larutan asam tertelan oleh anak yang pertama dilakukan adalah menetralkan sifat asam tersebut dengan cara siapkan air kapur sirih encer/ 2 gelas air susu yang dicampur 2 butir putih telur. Setelah diberi minum,p penderita segera dibawa ke Rumah Sakit dalam posisi telungkup dan muka agak miring kebawah.
      Keracunan larutan basa
Yang termasuk dalam larutan basah dan sering diytemukan dlam rumah tangga antara lain kapur tohor, amonia cair, dan lysol (bahan pembersih).
      Gejala-gejala
Penderita yang keracunan larutan basa akan menunjukkan gejala seperti pada keracunan larutan asam.
      Pengobatan
      Diberi minum air susu murni
      Segera bawa ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit.
      Keracunan minyak tanah
Keracunan ini dapat menyebabkan anak mengalami peradangan dan pembengkakan paru-paru.
      Gejala-gejala
      Mulut terasa seperti terbakar
      Penglihatan kabur
      Kadang diare dengan kotoran mengandung darah.
      Mabuk
      Kehilangan kesadaran
      Pengobatan
      Beri minum 2 gelas susu
      Bawa ke RS dengan posisi kepala agak miring.
      Keracunan gas
Umumnya adalah gas CO, gas ini berasal dari karbit, arang batu, knalpot mobil, dan kebakaran.
      Gejala-gejala
      Kemampuan dan gejala fisiknya lemah
      Sering sakit kepala
      Terasa mual/muntah
      Sesak napas/sulit bernapas
      Penglihatan terganggu
      Pingsan
      Pengobatan
      Bawa anak ketempat yang berudara bearsih dan segar.
      Kepalanya dikompres dengan air dingin dan diselimuti.
      Bawa penderita ke RS.

      Keracunan detergen
Detergen umumnya digunakan untuk mencuci alat-alat rumah tangga. Bahan detergen mengandung racun yang berbahaya bila ditelan/diminum.
      Gejala-gejala
      Muntah 2 kali
      Sakit perut
      Diare yang terus menerus
      Kejang-kejang.
      Pengobatan
      Untuk mengatasi anak yang keracunan detergen berilah minum 4-7 gelas air putih lalu 2 gelas susu.
      Segera bawa anak ke RS.












BAB III
PENUTUP
         Kesimpulan
Keracunan adalah masuknya zat racun kedalam tubuh baik melalui saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis.
Pada anak terdapat faktor faktor yang mempermudah terjadinya keracunan,yaitu:
         Perkembangan kepribadian anak usia 0 - 5 tahun masih dalam fase oral sehingga ada kecenderungan untuk memasukkan segala yang dipegang kedalam mulutnya.
         Anak-anak masih belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya termasuk disini anak dengan retardasi mental.
         Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
         Anak-anak pada usia ini mempunyai sifat negativistik yaitu
selalu menentang perintah atau melanggar larangan.
         Jenis-jenis keracunan
         Keracunan makanan
         Keracunan bakteri clostridium botolinium
         Keracunan bakteri clostridium perfringens
         Keracunan  bakteri staphylococcus aureus
         Keracunan ikan,kepiting,kerang dan udang
         Keracunan  akibat gigitan binatang
         Gigitan binatang  berdarah panas
         Gigitan binatang melata
         Gigitan ular
         Gigitan lipan atau kelabang
         Gigitan lintah
         Sengatan  kalajengking
         Sengatan  binatang laut

         Keracunan  zat-zat kimia dan obat-obatan
         Keracunan larutan asam
         Keracunan larutan basa
         Keracunan minyak tanah
         Keracunan gas
         Keracunan detergen
2.Jenis-jenis kecelakaan
         Tersedak
         Mimisan
         Jatuh
         Luka memar
         Luka iris dan luka serut
         Terkilir atau keseleo
         Luka bakar
         Tersengat listrik
         Luka bakar karena kembang api
         Tenggelam
         Tercekik dan kekurangan napas


         Saran
          Agar setelah membaca makalah ini masyarakat atau khususnya orang tua dapat mengetahui cara pencegahan keracunan dan kecelakaan pada anak,sehingga keracunan dan kecelakaan pada anak tidak terjadi.





DAFTAR PUSTAKA

Wong, donna. 2004. Keperawatan Pediatrik: ECG. Jakarta.

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta: ECG. Jakarta

 




No comments:

Post a Comment