KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut penulis
ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dalam
bentuk yang sederhana.
Dalam penyusunan makalah ini dari
awal persiapan sampai pada tahap penyelesaian senantiasa diwarnai oleh berbagai
hambatan dan tantangan. Namun karena adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan sebagaimana adanya.
Sebagai sesuatu yang disusun dengan
segala keterbatasan maka tak terhindarkan akan adanya kekurangan dan kelemahan.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya konstruktif dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.
Demikian kiranya bimbingan dan
bantuan yang diberikan kepada penulis semoga mendapat imbalan dan limpahan
rahmat dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan
seperlunya.
Makassar,
Maret 2012
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................. 2
Bab I Pendahuluan............................................................................... 3
1.
Latar Belakang............................................................................. 3
Bab II Pembahasan............................................................................... 6
1.
Kecelakaan dan Keracunan...................................................... 6
a.
Kecelakaan.............................................................................. 6
b.
Keracunan................................................................................ 16
Bab III Penutup...................................................................................... 35
1.
Kesimpulan................................................................................... 35
2.
Saran.............................................................................................. 37
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar belakang
Perkembangan sarana transportasi, peralatan
rumah tangga, dan industri yang disertai perbaikan sosial ekonomi dan perubahan
gaya hidup ternyata membawa pengaruh terhadap angka cedera bayi. Fasilitas yang
semula bertujuan mempermudah manusia, ternyata menyebabkan meningkatnya angka
kesakitan dan kematian akibat kecelakaan dan cedera pada anak-anak. Keadaan ini
tentu dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak dikemudian hari.
Dimasa mendatang kecelakaan dan cedera pada
anak-anak akan menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting. Karenanya
tindakan pencegahan dan penanganan pertama perlu dipahami oleh masyarakat
terutama orang tua sebagai orang yang
paling dekat dengan anak.
Kecelakaan dan cedera pada anak dapat terjadi
dimana saja dan kapan saja. Sampai umur empat tahun anak belum memiliki
kemampuan mendeteksi bahaya, dan ini cukup rawan, setiap bahaya dapat mengintai
sikecil. Mulai dari tempat bermain, tempat tidur, mainan, benda-benda disekitar
rumah, cuaca, serangga dan hewan lain, serta tumbuhan.
Keracunan adalah masuknya zat racun kedalam
tubuh baik melalui saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau
mukosa yang menimbulkan gejala klinis. Angka yang pasti dari kejadian keracunan
di Indonesia belum diketahui, meskipun banyak dilaporkan kejadian-kejadian
keracunan di beberapa rumah sakit tetapi angka ini tidak menggambarkan kejadian
yang sebenarnya didalam masyarakat.
Di Amerika Serikat kecelakaan dan keracunan
merupakan penyebab utama kematian anak-anak. Lebih kurang 60% dari paparan keracunan
yang
dilaporkan terjadi pada anak berumur < 6 tahun, dengan kematian < 4%.
Di RSCM/FK UI Jakarta dilaporkan 45 penderita anak yang mengalami
keracunan setiap tahunnya, sedang di RS dr. Soetomo Surabaya 15 - 30 penderita anak yang datang untuk mendapatkan pengobatan karena keracunan setiap tahun, yang sebagian besar karena keracunan hidrokarbon (45-60%), keracunan makanan, keracunan obat-obatan, detergen dan bahan-bahan rumah tangga yang lain.
dilaporkan terjadi pada anak berumur < 6 tahun, dengan kematian < 4%.
Di RSCM/FK UI Jakarta dilaporkan 45 penderita anak yang mengalami
keracunan setiap tahunnya, sedang di RS dr. Soetomo Surabaya 15 - 30 penderita anak yang datang untuk mendapatkan pengobatan karena keracunan setiap tahun, yang sebagian besar karena keracunan hidrokarbon (45-60%), keracunan makanan, keracunan obat-obatan, detergen dan bahan-bahan rumah tangga yang lain.
Meskipun keracunan dapat terjadi melalui saluran
cerna, saluran nafas, kulit dan mukosa atau parenteral tetapi yang terbanyak
racun masuk melalui saluran cerna (75 %) dan inhalasi (14%). Keracunan
merupakan suatu keadaan gawat darurat medis yang membutuhkan tindakan segera,
keterlambatan dalam memberikan pertolongan dapat membawa akibat yang fatal.
Pada dasarnya keracunan pada anak tidaklah
berbeda dengan pada dewasa, tapi oleh karena secara alamiah terdapat perbedaan
akibat dari tingkat
perkembangan fisik yang masih sedang tumbuh, kepribadian dan emosi yang
sedang berkembang, sehingga terdapat beberapa perbedaan dalam kejadian,
jenis, lokasi serta motif dari keracunan.
perkembangan fisik yang masih sedang tumbuh, kepribadian dan emosi yang
sedang berkembang, sehingga terdapat beberapa perbedaan dalam kejadian,
jenis, lokasi serta motif dari keracunan.
Mengingat resiko keracunan yang sangat berbahaya
dan bahkan dapat
menyebabkan kematian dan mengingat bahwa keracunan pada anak sebagian besar adalah karena kecelakaan dan dapat dicegah, maka usaha-usaha pencegahan hendaknya mendapat perhatian dan prioritas utama dalam penanggulangan keracunan pada anak.
menyebabkan kematian dan mengingat bahwa keracunan pada anak sebagian besar adalah karena kecelakaan dan dapat dicegah, maka usaha-usaha pencegahan hendaknya mendapat perhatian dan prioritas utama dalam penanggulangan keracunan pada anak.
Menurut hasil survei kesehatan rumah tangga
tahun 1986 oleh badan penelitian dan pengembangan Kesehatan Depkes RI, kasus
kecelakaan dan cedera pada anak usia 1- 4 tahun di Indonesia adalah 190 per
100.000 dan pada anak usia 5-14 tahun adalah setengah kalinya.
Berdasarkan penelitian tentang kecelakaan di
rumah pada balita menunjukkan bahwa kecelakaan atau cedera terbanyak disebabkan
oleh terjatuh (76%), tersayat (12%), terbakar (11%), dan aspirasi (1%).
Cukup tingginya angka kesakitan pada anak akibat
kecelakaan, mendorong para orang tua untuk memahami cara melakukan pertolongan
pertama. Pertolongan ini diberikan secara cepat dan tepat, namun bersifat
sementara dan kemudian harus segera dibawa ke Rumah Sakit / Puskesmas.
BAB II
PEMBAHASAAN
KECELAKAAN DAN KERACUNAN
• Kecelakaan
Data menunjukkan angka
kecelakaan di rumah sebagian besar menelan korban anak-anak. Pada bayi, umumnya
kecelakaan terjadi karena jatuh, tergores benda tajam, tersedak, tercekik atau
tanpa sengaja menelan obat-obatan dan bahan kimia yang ditaruh di sembarang
tempat. Bisa ditebak, umumnya kecelakaan seperti itu disebabkan kelalaian orang
dewasa di sekitarnya.
Menurut Dr. Sudjoko Kuswadji, MSc(OM) PKK,
dokter ahli kesehatan kerja, setiap kecelakaan pada anak yang terjadi di rumah
menjadi tanggung jawab orang tuanya. “Sebab, anak-anak usia di bawah lima
tahun, pada dasarnya belum bisa menjaga dirinya sendiri.”
Di Amerika, orang tua yang
menyebabkan anaknya meninggal atau cacat karena kecelakaan di rumah, akan
dituntut oleh District Attorney atau
jaksa penuntut umum. Pasalnya, akibat kelalaian orang tua, anaknya jadi meninggal
atau cedera.Di Indonesia, kasus-kasus cedera dan kematian anak akibat
kecelakaan di rumah, jarang sekali dilaporkan, apalagi sampai dibawa ke meja
hijau. Kebanyakan kasus yang terjadi pun diakui orang tua, tidak diduga akibat
“kelalaian” mereka, sehingga anak-anak menjadi korban.
Kebanyakan orang tua tak
menyadari, bayi bisa bergerak secara cepat. Mereka menjangkau apa saja yang ada
di dekat mereka. Ditambah rasa ingin tahu mereka. Ditinggal ibunya sebentar
saja, bisa fatal akibatnya,. Contohnya, ibu dan si kecil duduk bersama di meja
makan. Tiba-tiba telepon berdering dan ibu beranjak untuk menerima telepon. Tak
lama, anaknya sudah menjerit karena tersiram kopi panas milik ibunya.
• Jenis-jenis kecelekaan
• Tersedak
Tersedak
adalah adanya suatu penyumbatan disaluran napas oleh benda tertentu dan dapat
mengancam jiwa anak.
• Ciri-ciri anak tersedak :
• Tiba-tiba sesak napas
• Tidak bisa bicara, menangis
atau bersuara
• Mukanya membiru
• Memegangi lehernya atau
melambaikan tangannya
• Kelihatan panik.
• Yang harus dilakukan :
• Jangan merogoh ke dalam
mulut anak atau menepuk punggungnya karena bisa mengakibatkan benda penyebab
tersedak jatuh lebih dalam.
• Lakukan manuver Heimlich
hanya jika anda benar-benar terlatih menggunakannya.
• Jika anak masih bisa batuk
atau berusaha batuk, artinya jalan napas tidak tertutup seluruhnya.
• Segera hubungi dokter jika
anak mengalami kesulitan bernapas dan tidak sadar.
• Mimisan
Mimisan umumnya terjadi bila pembuluh darah dalam lubang
hidung pecah akibat benturan pada hidung, bersin, mengorek hidung atau saat
membuang lendir. Mimisan juga bisa disebabkan oleh iritasi atau keringnya
lapisan selaput dalam hidung akibat berkurangnya kelembaban dan lingkungan yang
kering.Keluarnya darah biasanya hanya terjadi dari salah satu lubang hidung.
Kebanyakan mimisan berasal dari pembuluh darah yang terletak pada bagian depan
hidung. Sebagian lagi disebabkan oleh perdarahan dari bagian belakang hidung
yang mengalir ke dalam tenggorokan. Mimisan jenis ini lebih sulit dikendalikan
dan hampir selalu membutuhkan pertolongan medis.
• Yang harus dilakukan
• Dudukkan anak dengan posisi
agak condong ke depan. Posisi ini menahan darah agar tidak mengalir ke belakang
tenggorokan yang bisa menyebabkan anak muntah-muntah.
• Periksa apakah ada benda
dalam hidung anak, jika ditemukan ambil benda tersebut bila perlu.
• Pencet hidung anak selama
10 menit pada bagian yang empuk (dibawah tulang hidung) dan biarkan ia bernapas
melalui mulut.
• Jika darah masih keluar,
pencet kembali selama beberapa menit.
• Jika perdarahan bisa
dikendalikan, bersihkan hidung dan mulutnya perlahan dengan kain basah.
• Jatuh
Anak kecil biasa terjatuh saat belajar berjalan, berlari
atau memanjat. Umumnya jatuh tidak menyebabkan cedera parah selain memar ringan
dan luka kecil. Namun jatuh yang parah bisa menyebabkan cedera serius dan
membutuhkan pertolongan medis.
• Jangan pindahkan anak dan
segera hubungi dokter jika si anak :
• Mengalami cedera serius
pada kepala, leher, punggung, tulang panggul atau paha.
• Tidak sadar atau sempat
pingsan sejenak.
• Mengalami kesulitan
bernapas.
• Kejang-kejang
• Ada cairan atau darah
keluar dari hidung, telinga atau mulut.
• Tidak mau berhenti
menangis.
• Mengantuk dan sulit dibangunkan.
• Muntah.
• Mengeluh sakit pada leher atau punggung.
• Mengeluh karena rasa sakit yang semakin
menjadi.
• Tidak bisa menfokuskan matanya secara normal.
• Jika kondisi aman untuk
memindahkan anak :
• Peluk si anak dan tenangkan
dia sampai tangisnya berhenti.
• Beri kompres dingin pada memarnya.
• Istirahatkan anak untuk beberapa saat ke
depan.
• Perhatikan kondisi anak untuk 2×24 jam ke
depan untuk gejala-gejala yang tidak biasa
• Luka Memar
Luka memar adalah akibat dari perdarahan di dalam
jaringan kulit, tanpa ada kerusakan kulit. Luka memar yang disebabkan oleh
cedera bukan merupakan keadaan serius dan akan sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan. Meskipun demikian luka memar di bagian kepala mungkin dapat
menutupi cedera yang lebih gawat dalam kepala (tulang kepala retak dengan
perdarahan di bagian otak). Bila luka memar timbul dengan spontan, maka mungkin
merupakan tanda gangguan perdarahan.Penyebab umum memar adalah terpukul ataupun
terantuk benda tumpul dengan keras.
• Gejala-gejala
• Kulit berubah
kebiruan/ungu/coklat, yang akan berubah menjadi hijau/kuning sekitar satu
minggu kemudian.
• Bengkak
• nyeri.
• Yang harus dilakukan
• Kompres dingin (dengan es
dibungkus handuk) supaya lebih cepat menghentikan perdarahan dalam.
• Hubungi dokter ( bila diperlukan )
• Luka iris dan Luka serut
Luka iris adalah luka karena terkena benda tajam dengan
pinggir-pinggir luka yang rapi, sebaliknya luka robek pinggir-pinggirnya tidak
beraturan. Luka serut (gesek/abrasi) adalah suatu cedera pada permukaan kulit
karena bergesekan dengan permukaan kasar. Luka iris dan serut yang kecil banyak
terjadi dan tidak berbahaya serta bisa dirawat di rumah. Sedikit pendarahan
mungkin terjadi dan akan berhenti dengan sendirinya.
Pendarahan banyak akan terjadi jika mengenai pembuluh
darah besar (arteri atau vena). Pendarahan pada pembuluh darah arteri biasanya
mengalir cepat dan deras serta warnanya merah cerah. Pendarahan di pembuluh
darah vena biasanya merembes pelan dan berwarna merah tua.
• Yang harus dilakukan
• Cucilah luka di air yang
mengalir dan keringkan dengan kertas tisu yang bersih.
• Ambil kotoran, gelas/beling atau partikel lain
di dalam luka dengan pengait yang bersih/steril (pengait ini harus di masak
sampai mendidih atau dibakar di atas api kecil dan dibiarkan dingin).
• Hentikan perdarahan dengan cara menekan di
atas luka dengan kasa bersih selama beberapa menit. Jika kasa basah terkena
darah, gantilah dengan kasa baru dan lakukan hal yang sama.
• Bila luka kecil, biarkan terbuka supaya lebih
cepat pulih. Bila luka besar, tutup dengan pembalut.
• Segera kedokter jika :
• Terdapat perdarahan hebat
misal: darah memancar dari luka, perdarahan tidak berhenti dengan tekanan.
• Ada bagian tubuh yang terlepas atau hampir
terlepas.
• Terkilir atau keseleo
Keseleo dan terkilir adalah cedera yang biasa terjadi.
Meskipun sangat nyeri tetapi biasanya tidak berbahaya. Sendi yang biasa
terkilir adalah tumit, pergelangan tangan, leher, lutut dan jari-jari.
Kadang-kadang sukar untuk membedakan antara terkilir dengan dislokasi tulang/
patah tulang.
• Gejala-gejala
• Nyeri/sakit pada sendi,
gerakan terbatas karena nyeri.
• Bengkak, merah.
• Yang harus dilakukan
• Hentikan kegiatan yang
sedang dilakukan anak sesegera mungkin.
• Istirahatkan sendi yang
sakit sebanyak mungkin.
• Kompres dingin menggunakan
es yang dibungkus handuk.
• Gunakan pembalut tekan
untuk beberapa hari selanjutnya
• Sendi diletakkan lebih
tinggi untuk mengurangi bengkak.
• Periksakan kedokter jika :
• sendi sangat sakit bila
dipegang
• bagian yang memar bertambah
besar,
• bagian yang sakit terasa
kebas,
• sendi terlihat bengkok atau
bentuknya berubah
• ada tanda-tanda infeksi.
• Luka Bakar
• Derajat satu
Ditandai dengan warna kulit
yang kemerahan dan kadang-kadang bengkak. Kerusakan hanya terjadi di permukaan
kulit dan tidak memerlukan perawatan khusus. Misalnya: kulit terbakar akibat
berenang atau tersiram air panas.
• Derajat dua
Mengenai lapisan bawah
kulit. Biasanya ditandai dengan sakit hebat, gelembung berisi cairan, bengkak
dan kulit rusak.
• Derajat tiga
Dapat mengenai tulang dan
organ dalam, ditandai dengan kulit kering, pucat, gosong, mati rasa akibat
kerusakan saraf sensoris.
Yang harus dilakukan :
• Hentikan proses luka
bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena.
• Lepaskan pakaian dan
perhiasan. Jika pakaian melekat, gunting, jangan dipaksakan.
• Lakukan penilaian dini.
• Tentukan derajat luka bakar
selama pemeriksaan fisik.
• Tutup luka bakar.
• Gunakan penutup luka
steril, bila mengenai mata pastikan kedua mata ditutup, bila mengenai jari-jari
masing-masing dibalut terpisah.
• Jaga kehangatan tubuh
penderita dan rawat cedera lain.
• Rujuk ke dokter.
• Tersengat listrik
Jika anak Anda terkena aliran listrik dan Anda tidak
dapat mematikannya, jangan langsung menyentuh si anak. Lebih baik, sentuh dia
dengan menggunakan bahan yang terbuat dari kayu (misalnya: gagang sapu). Jika
memungkinkan, pegang penyekat tersebut dengan koran kering yang terlipat.
Sekitar 85% luka bakar akibat tersengat listrik adalah ringan dan dapat dirawat
di rumah.
Harus dibawa keRS jika :
• Wajah, kedua tangan, daerah
genital atau kaki terbakar
• Korban tidak dapat dirawat
dengan baik di rumah
• Korban berusia di bawah 2
tahun atau di atas 70 tahun
• Organ-organ dalam juga
turut terbakar.
• Luka bakar karena kembang
api
Luka yang terjadi akibat dari panas kembang api biasanya
mengenai mata yang dapat mengakibatkan kebutaan, kepala, lengan, tangan dan
kaki, goresan luka (laserasi), amputasi dan luka bakar. Luka bakar dapat
meninggalkan cacat luka parut sepanjang hidup.
Yang harus dilakukan :
• Cuci bagian yang terbakar
dengan air dingin yang mengalir
• Jika terjadi lepuhan pada
kulit, biarkan saja lalu kompres basah atau dingin. Jika luka bakar itu parah
bawalah ke rumah sakit.
• Bila mata yang terkena
percikan api, bilaslah mata dengan air dingin, selama 10 menit.
• Jika ada benda asing yang
melekat di bola mata, misalnya percikan kembang api, tutup mata tersebut dengan
kain steril dan bersih. JANGAN mencoba untuk mengambil benda tersebut.
• Segera cari pertolongan
tenaga medis.
• Tenggelam
Sering terjadi
bayi yang sudah mulai berjalan sendiri atau anak kecil tenggelam di kolam
renang milik orang tuanya. Ini karena minimnya pengawasan saat si bayi
bemain-main di dekat kolam renang.
Yang harus dilakukan :
• Gunakan ember dan air yang
ukurannya disesuaikan usia anak. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian
sedetik pun di dekat bak mandi.
• Selalu buang air di dalam bath-up setiap kali usai menggunakannya.
Bila sedang mengisi bath-up, tutuplah
pintu kamar mandi. Bila perlu, kuncilah untuk mencegah si kecil merangkak
masuk.
• Sekeliling kolam renang
harus diberi pagar pengaman yang rapat dan pintu pagar menuju kolam harus
selalu terkunci.
• Selalu awasi si kecil bila
ia berada di dekat air, meski di kolam yang khusus untuknya sekalipun.
• Jangan terlalu berambisi
mengajari bayi berenang sejak dini di kolam renang umum. Usia yang paling
disarankan adalah tiga tahun karena daya tahan tubuhnya sudah lebih kuat
menghadapi parasit dan bakteri yang mungkin ada di kolam renang umum. Lagi
pula, kalau diajarkan terlalu dini, orang tua biasanya “menggampangkan”; begitu
si kecil sudah bisa ngambang atau
berenang sedikit, dikiranya sudah aman padahal belum tentu. Kelak, bila ingin
memasukkan si kecil ke kursus renang, pilihlah guru yang bersertifikat dan
terlatih mengajar balita.
• Tercekik dan kekurangan
napas
Kasus yang sering
terjadi bayi kekurangan napas karena hidungnya tertutup oleh bantalnya sendiri.
Yang harus dilaakukan :
• Taruh bayi di tempat tidur
yang spreinya tidak kusut dan kasurnya tak terlalu empuk agar tak timbul gelombang.
• Hindari bayi tidur dengan
bantal-bantal yang bertumpuk di sekitarnya. Tumpukan ini bisa rubuh lalu bantal
menutupi jalan napasnya.
• Ikat semua tali yang
menjuntai, seperti tali gorden, krei, tali sarung guling, dan lainnya sehingga
tak bisa dibuat mainan oleh si kecil. Bahaya tercekik bisa timbul dari tali
yang menjuntai.
• Jangan mengikatkan sesuatu
pada lehernya, termasuk topi yang memakai tali pengikat.
• Jangan memberikan mainan
yang bertali atau mempunyai simpul-simpul yang bisa dilepas.
• Simpan semua tas plastik,
kantong plastik dari jangkauan bayi. Bahaya kekurangan napas dapat terjadi bila
bayi bermain tas plastik. Mereka memasukkan kepalanya ke dalam plastik, padahal
akibatnya ia bisa kekurangan napas karena defisit udara.
• Keracunan
• Pengertian Keracunan
Keracunan adalah masuknya
racun kedalam tubuh manusia,racun merupakan zat yang jika masuk kedalam tubuh dalam jumlah
tertentu mengakibatkan organ tubuh terganggu,baik bersifat sementara maupun
permanen. Keracunan adalah masuknya zat racun kedalam tubuh baik melalui
saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau mukosa yang
menimbulkan gejala klinis.Keracunan merupakan kondisi kedaruratan yang sering
terjadi pada anak bila tidak ditangani segera maka kondisi tersebut akan
mengancam jiwa anak.
Anak bukanlah orang dewasa
dalam bentuk kecil, terdapat perbedaan - perbedaan baik fisik, fisiologis
maupun psikologis dengan orang dewasa.Fungsi organ-organ tubuh belum matang,
demikian pula dengan fungsi pertahanan tubuh yang belum sempurna.
Pada anak terdapat faktor
faktor yang mempermudah terjadinya keracunan,yaitu:
• Perkembangan kepribadian
anak usia 0 - 5 tahun masih dalam fase oral sehingga ada kecenderungan untuk
memasukkan segala yang dipegang kedalam mulutnya.
• Anak-anak masih belum mengetahui
apa yang berbahaya bagi dirinya termasuk disini anak dengan retardasi mental.
• Anak-anak mempunyai rasa
ingin tahu yang besar.
• Anak-anak pada usia ini
mempunyai sifat negativistik yaitu
selalu menentang perintah atau melanggar larangan.
selalu menentang perintah atau melanggar larangan.
Oleh karena sifat-sifat tersebut
maka keracunan pada anak lebih sering karena kecelakaan (accidental poisoning
),sedang pada dewasa keracunan lebih sering karena pekerjaannya (occupational
poisoning) dan pembunuhan atau usaha bunuh diri.Pada anak kecil jarang terjadi
keracunan karena usaha bunuh diri atau pembunuhan, walaupun pernah dilaporkan
melalui media massa adanya pembunuhan anak dengan jalan memberi racun oleh ibu
yang putus asa sebelum kemudian dia bunuh diri.
• Insiden
• Keracunan adalah cedera
pada anak yang paling banyak dijumpai.
• Keracunan merupakan
penyebab kematian ke4 anak yang berusia 1-4 tahun.
• Keracunan yang paling umum
disebabkan oleh obat-obatan non resep.
• Agens non farmasi yang
paling sering tertelan adalah pembersih rumah tangga ,tumbuhan-tumbuhan,kosmetik
dan alat kecantikan.
• Kebanyakan kasus keracunan
terjadi di rumah.
• Waktu insidens puncak
adalah di waktu makan.
• Usia insident puncak antara
1 dan 2 tahun ,saat seorang anak mulai mandiri dan ingin tahu segalanya.
• Cara Racun Masuk Kedalam
Tubuh
• Melalui mulut saat
termakan/terminum benda padat atau cair yang mengandung racun.
• Melalui saluran
pernapasan,saat terhirup udara yang mengandung racun seperti asap kendaraan
bermotor,industri,obat pertanian maupun zat kimia.
• Melalui gigitan binatang/sengatan
seranggayang mengandung racun.
• Melalui kulit saat
terserapnya zat kimia beracun seperti pestisida.
• Jenis-Jenis Keracunan
• Keracunan makanan
Keracunan makan dapat terjadi karena
makanan yang dikonsumsi mengandung mikro organisme atau zat-zat kimia tertentu
yang menyebabkan racun.
Mikroorganisme yang dapat
mengeluarkan racun,antara lain adalah bakteri Clostridium botulinum
stapilokokus dan Bacilus cereus.
• Keracunan bakteri
Clostridium botolinium
Bakteri ini dapat dijumpai pada
makanan kaleng terutama yang diolah atau di proses secara tidak sempurna,jenis
makanan yang sering di kaleng antara lain daging,ikan,sayur dan buah.
• Gejala-gejala
Gejala serangan bakteriClostridium
Botolinium akan tampak 12-36 jam sesudah memakan makanan yang tercemar bakteri
tersebut.Bakteri ini menyerang susunan saraf
penderita.Gejala yang mungkin muncul sebagai berikut:
• Terjadi perubahan suara
seperti serak atau parau yang diikuti dengan muntah-muntah dan diare.
• Terjadi kelainan pada
mata,seperti penglihatan menjadi kabur dan ganda serta manik mata membeliak.
• Terjadi kelumpuhan saraf
mata yang akan diikuti kelemahan saraf otak lain sehingga penderita sulit
berbicara dan menelan.
• Terasa lemah pada seluruh
badan dan perut seperti sembelit.
• Terjadi kesukaran bernafas
yang bila tidak segera mendapat pertolongan penderita akan meninggal.
• Cara pengobatan
Bila kondisi keracunan belum parah
maka kita dapat melakukan pertolongan segera.
• Usahakan agar anak muntah
• Berikan segelas airr minum
• Bila kondisi anak parah
maka segeralah bawa ke Puskesmas atau rumah sakit agar segera mendapat
pertolongan.
• Pencegahan
Untuk mencegah keracunan Bakteri
Clostridum Botulinum lakukan hal berikut:
• Belilah makanan kaleng
sesuai dengan kebutuhan sajasebelum membeli teliti keadaan kemasan dan masa
kadaluarsanya.
• Simpanlah makanan kaleng
ditempat kering dan dingin.
• Biasakan untuk memanaskan
atau memasak ulang sampai mendidih selama tiga menit semua makanan kaleng yang
kita pilih.
• Bila dijumpai tanda-tanda
tercemar racun bakteri,sebaiknya makanan ini dimusnahkan dengan cara dibakar
atau dibenamkan kedalam tanah agar tidak dimakan oleh binatang peliharaan.
• Jangan beli makanan yang
sudah rusak
• Keracunan bakteri
Clostridium Perfringens
Bakteri ini berasal dari kotoran
manusia,hewan peliharaan,sampah,dan tanah.makanan yang biasanya tercemar racun
bakteri ini adalah daging dan kuah daging.Racun pada makanan itu tentunya
berasal dari daging mentah yang telah
terkontaminasi bakteri ini melalui tangan penjamah,debu,atau lalat yang biasa hinggap
dimakanan.
• Gejala-gejala
Gejala keracunan akan tampak 10-12
jam setelah anak mengkomsumsi makanan yang tercemar bakteri ini.anak akan mengalami mual,nyeri pada perut,dan
diare.
• Cara Pengobatan
Upaya pengobatan penderita keracunan
bakteri ini dapat dilakukan seperti pada pengobatan keracunan bakteri
Clostridium Botolinum.
• Cara pencegahan
Pencegahan pencemaran racun bakteri
ini pada makanan sebagai berikut :
• Cuci tangan dengan sabun
sebelum memegang dagiing mentah.
• Daging mentah harus
dipisahkan dari daging masak agar pencemaran racun dapat dihindari.
• Selama proses penyiapan
makanan hendaknya tempat dan alat masak harus bersih dari debu.
• Menjaga makanan agar tidak
terjangkau oleh kucing,lalat,dan tikus
• Keracunan bakteri
Staphylococcus aureus
Bakteri inipun dapat memproduksi
racun yang kalau terdapat makanan maka konsumennya akan kercunan. Bakteri ini
bisa mencemari makanan melalui hidung,tenggorokan,mulut saat bersin dan
batuk,atau yang menderita luka infeksi. Makanan yang sering tercemar bakteri
ini antara lain daging unggas,telur,susu,ikan dan kerang.
• Gejala-gejala
Bila anak terserang bakteri staphylococcus aureus ia akan merasa
mual,kejang usus,muntah,diare,dan badan terasa lemah. Umumnya gejala tersebut
akan muncul dalam 2-4 jam setelah penderita menkomsumsi makanan yang mengandung
racun.
• Pengobatan
Meskipun kasus kematian akibat
keracunan baktri ini jarang terjdi, namun sebaiknya penderita diobati secara
intensif. Bila tidak segera mendapat pengobatan maka nyawa penderita akan
terancam. Upaya pengobatan dapat dilakukan seperti pada pengobatan keracunan
bakteri Clostridium botolium.
• Pencegahan
Tindakan pencegahan pencemaran racun
bakteri ini pada makanan antara lain :
• Untuk menjamah
makanan,tubuh kita harus sehat dan bersih,tidak ada luka infeksi di tangan
seperti bisul.
• Peralatan makan dan masak
harus dijaga kebersihannya.
• Untuk mengurangi sentuhan
tangan terhadap makanan sebaiknya digunakan alat untuk memegang makanan.
• Keracunan
ikan,kepiting,kerang,dan udang
Keracunan dapat terjadi karena ikan
yang dikomsumsi yang mengandung racun yang berasal dari zat-zat kimia yang
beracun atau ganggang yang dimakan oleh ikan tersebut yang beracun. Selain itu
juga,pencemaran lingkungan hidup ikan pun dapat mengakibatkan ikan ikut
tercemar dan dapat membahayakan konsumen. Selain bahan kimia yang mencemari
linkungan hidup ikan, keracunan dapat pula diakibatkan oleh keadaan itu
sendiri,misal ikan busuk.
• Gejala-gejala
Bila anak menderita keracunan ikan,
kepeting, kerang dan udang biasanya mengeluh mual dan muntah-muntah. Selain
itu, tubuh gatal,biduran dan lemah. Bila gejala ini sampai bearlarut-larut
tanpa pengobatan maka penderita akan mengalami
kesulitan bernafas.
• Pengobatan :
• Anak yang keracunan
ikan,kepiting,kerang dan udang dapat diberi pertolongan pertama dengan
membuatnya agar bisa muntah, dengan cara pemberian norit tablet 2-4(tablet).
• Bila mengalami kesulitan
bernafas maka segeralah memberikan nafas buatan.
• Setelah tindakan
pertolongan pertama dilakukan, bawalah penderita kerumah sakit atau le Puskesmas.
• Keracunan akibat gigitan
binatang
• Gigitan binatang berdarah
panas
Pada kondisi tertentu jenis binatang berdarah
panas,seperti,anjing,kucing, dan monyet, perlu diwaspadai meskipun mereka
jinak. Bila binatang tersebut terkena rabies maka akan membahayakan orang-orang
sekelilingnya, terutama anak-anak yang tidak tanggap terhadap bahaya. Untuk
itu,sebaiknya binatang peliaharaan secara rutin diperiksakan kedokter hewan
atau ke dinas kesehatan.
• Gejala-gejala
Gigitan binatang berdarah panas mempunyai ciri khas. Gigitan anjing
tidak terlalu dalam dan mudah dibersihkan,sedangkan bekas gigitan akan
meninggalkan lubang yang lebih dalam sehingga dapat mengenai urat atau rongga
sendi.Oleh karena itu,luka gigitan kucing akan menyebabkan infeksi yang lebih cepat
dibanding gigitan anjing.
Akibat gigitan binatang berdarah panas,pertama penderita mengalami
demam,lalu sakit kepala, lemah, sensitif terhadap rangsangan cahaya atau suara,
kejang otot rahang (masa timbulnya gejala ini 3-5 hari), sulit menelan, takut
air (hidrophobia), meracau, kejang-kejang (masa inkubasi 3-6 minggu) yang
tinggi, dan timbul infeksi (masa timbulnya gejala ini sekitar 2 hari).
• Pengobatan :
• Luka gigitan dibersihkan
dan dibasuh dengan air biasa yang bersih dan sabun.
• Jika terjadi perdarahan
hebat tekan langsung pada daerah lika dengan kain bersih.kemudian luka dibubuhi
obat pembunuh kuman/antiseptic.
• Usahakan luka tidak terkena
tangan pada saat pemberian obat antiseptic.
• Setelah dibersihkan luka di
balut dengan kain penutup yang steril.tindakan selanjutya ialah segera
memeriksakan penderita ke balai pengobatan atau RS untuk perawatan intensif.
• Gigitan binatang melata
• Gigitan ular
Seorang
anak yang digigit ular berbisa akan mempunyai bekas gigitan yang jelas. Dari
gigitan tersebutbisa racun atau bisa ukar akan masuk dan menyebar ketubuh anak,
bahkan ada racun yang merusak jaringan saraf. Cara penjalaran racun ular
keseluruh tubuh lambat tapi apabila anak tidak segera diberi pertolongan akan
mengakibatkan kematian.
• Gejala-gejala
Anak yang digigit ular berbisa
tampak gelisah, mual, ingin muntah, dan dapat kehilangan kesadaran. Di sekitar
bekas gigitan akan terasa nyeri atau sakit dan tampak memerah dan membengkak
yang disertai rasa ngilu.
• Pengobatan
• Tindakan awal yang perlu di
lakukan pada pemderita adalah mengupayakan agar tetap tenang,beristirahat dan
tidak banyak bergerak.
• Penderita dibaringkan
dengan posisi jantung lebih tinggi dari luka gigitan.
• Selanjutnya bagian atas
bekas gigitan diikat dengan kain atau bahan elastis.usahakan agar ikatan tidak
terlalu keras.pada saat diikat buatlah irisan silang di bagian bekas
gigitan,setelah racun ular diisap dengan mulut.
• Selanjutnya penderita di
bawa ke Rumah sakit dalam keadaan terbaring dan ikatan dikendorkan selama 1
menit setiap 15-20 menit. Selain cara pengobatan diatas penderita gigitan ular
dapat pula di obati dengan ramuan.
• Gigitan lipan atau kelabang
Lipan atau kelabang biasanya bersembunyi di antara tumpukan batu,kayu
atau semak.gigitan lipan tidak terlalu membahayakan jiwa penderita namun
pertolongan hendaknya tetap di berikan untuk mempercepat penyembuhan.
• Gejala-gejala
Anak
tergigit lipan akan merasakan sakit seperti rasa terbakar,pegal,pembengkakan
pada luka bekas gigitan. Rasa sakit dan pegal ini biasanya akan hilang dengan
sendirinya setelah 4-5 jam.
• Pengobatan
• Gigitan lipan mudah di
obati.
• Bagian yang terkena gigitan
di kompres dengan air dingin dan di cuci dan obat membunuh kuman atau dicuci
dengan cairan garam inggris pekat.jika masih gelisah dan merasakan sakit,segera
bawa penderita ke dokter.
• Gigitan lipan dapat di
atasi dengan ramuan tradisional.
• Gigitan lintah
Lintah banyak terdapat di daerah rawa,sawah dan rerumputan.
Biasanya lintah akan mengigit dengan
cara memempelkan mulutnya ke kulit. Lintah ini memempel ke kulit untuk mengisap
darah penderita. Anak-anak juga mungkin digigit binatang melata saat bermain di
taman yang di tumbuhi rumput.
• Gejala-gejala
• Pembengkakan
• Gatal
• Kemerahan pada bekas
gigitan
Namun
tidak semua anak yang tergigit lintah akan merasakan gejala di atas. Penderita
yang dapat merasakan gejala tersebut hanyalah anak yang peka terhadap ludah
lintah yang tertinggal di dalam darah. Ludah ini mengandung zat anti pembekuan
darah.
• Pengobatan
Untuk mengobati anak yang digigit
lintah ,gunakan beberapa tetes air tembakau atau air garam,yang agak kental
pada tubuh lintah yang masih menempel di tubuh penderita sampai lintah lintah
lepas dari tubuh penderita. Setelah lintah lepas dari tubuh penderita dan
ternyata terjadi perdarahan maka darah yang keluar dibiarkan mengalir kemudian
di cuci dengan air hangat dan sabun setelah itu di tetesi obat yodium tinetur
1-3%.
• Sengatan kalajengking
Sengatan kalajengking yang berbahaya sangat membahayakan jiwa manusia.
Manusia apalagi kalau menyengat anak usia di bawah 3 tahun.
• Gejala-gejala
• Pembengkakan
• Kemerahan di sekitar bekas
gigitan
• Rasa sakit yang memetap
• Nyeri otot
• Kejang-kejang
• Mual & muntah
• Pengobatan
• Bila anak tersengat
kalajengking,buatlah ia tetap tenang
• Baringkan anak dengan
posisi jantung lebih tinggi dari anggota badan yang terkena
• Pijat luka sengatan dengan
dua jari yang telah dicuci bersih
• Cuci luka dengan air hangat
dan sabun
• Tetes larutan amoniak ke
bagian luka yang sudah di bersihkan
• Setelah pertolongan pertama
segera bawa anak ke RS.
• Sengatan binatang laut
Tak jarang anak-anak berenangdan tanpa sengaja disengat binatang laut
seperti ubur-ubur atau ikan beracun.
• Gejala-gejala
Bila
anak tersentuh ubur-ubur kulitnya akan melepuh dan terasa nyeri,sedangkan
sengatan ikan beracun akan menyebabkan anak demam,bekas gigitan bengkak
,kemerahan dan terasa nyeri.
• Pengobatan
• Bila anak tersengat ikan
atau duri keluarkan sirip atau duri dengan tangan yang bersih atau menggunakan
pinset steril kemudian rendam kaki yang luka dalam air hangat selama 15 menit
dan carilah bantuan tenaga kesehatan /dokter segera.
• Bila anak terserang
ubur-ubur baringkan anak dan siram bagian yang terkena dengan cuka dapur,jangan
dengan air atau pasir. Lindungi tangan dengan kain kemudian cabutlah ubur-ubur
bila masih melekat pada tubuh anak dan pendamlah di pasir kering.
• Segera cari tenaga
medis/dokter
• Keracunan zat-zat kimia dan
obat-obatan
Keracunan zat kimia yang sering
terjadi umumnya karena faktor ketidaksengajaan dalam penggunaan jenis zat kimia
yang sering digunakan dan terdapat di sekitar rumah antara lain asam
cuka,amoniak,pembersih lantai,minyak tanah ,bensin,detergen dan alkohol. Bisa
juga disebabkan oleh obat-obatan yang terdapat di rumah yang di gunakan untuk
mengobati penyakit. Jika digunakan melebihi dosis yang di tentukan maka obat akan
menjadi racun bagi tubuh penggunanya.
• Keracunan larutan asam
Larutan
asam yang banyak dipergunakan dan disimpan dalam rumah antara lain asam cuka
dan asam sulfat. Asam-asam ini memang sangat dibutuhkan,tetapi berbahaya jika
dipakai tanpa aturan.
• Gejala-gejala
Zat
asam yang tertelan dalam jumlah banyak akan mencederai mulut. Biasanya sekitar
mulut akan terasa terbakar, perut mual, muntah, sulit menelan dan berbicara,
napas terasa terhambat, dan bahkan bisa pingsan. Bila zat asam mengenai mata
atau kulit penderitanya akan merasa terbakar, panas, atau luka bakar ditempat
terkenanya.
• Pengobatan
Bila
larutan asam tertelan oleh anak yang pertama dilakukan adalah menetralkan sifat
asam tersebut dengan cara siapkan air kapur sirih encer/ 2 gelas air susu yang
dicampur 2 butir putih telur. Setelah diberi minum,p penderita segera dibawa ke
Rumah Sakit dalam posisi telungkup dan muka agak miring kebawah.
• Keracunan larutan basa
Yang termasuk dalam larutan basah dan sering diytemukan dlam rumah
tangga antara lain kapur tohor, amonia cair, dan lysol (bahan pembersih).
• Gejala-gejala
Penderita
yang keracunan larutan basa akan menunjukkan gejala seperti pada keracunan
larutan asam.
• Pengobatan
• Diberi minum air susu murni
• Segera bawa ke Puskesmas
atau ke Rumah Sakit.
• Keracunan minyak tanah
Keracunan ini dapat menyebabkan anak mengalami peradangan dan
pembengkakan paru-paru.
• Gejala-gejala
• Mulut terasa seperti
terbakar
• Penglihatan kabur
• Kadang diare dengan kotoran
mengandung darah.
• Mabuk
• Kehilangan kesadaran
• Pengobatan
• Beri minum 2 gelas susu
• Bawa ke RS dengan posisi
kepala agak miring.
• Keracunan gas
Umumnya adalah gas CO, gas ini berasal dari karbit, arang batu, knalpot
mobil, dan kebakaran.
• Gejala-gejala
• Kemampuan dan gejala
fisiknya lemah
• Sering sakit kepala
• Terasa mual/muntah
• Sesak napas/sulit bernapas
• Penglihatan terganggu
• Pingsan
• Pengobatan
• Bawa anak ketempat yang
berudara bearsih dan segar.
• Kepalanya dikompres dengan
air dingin dan diselimuti.
• Bawa penderita ke RS.
• Keracunan detergen
Detergen umumnya digunakan untuk mencuci alat-alat rumah tangga. Bahan
detergen mengandung racun yang berbahaya bila ditelan/diminum.
• Gejala-gejala
• Muntah 2 kali
• Sakit perut
• Diare yang terus menerus
• Kejang-kejang.
• Pengobatan
• Untuk mengatasi anak yang
keracunan detergen berilah minum 4-7 gelas air putih lalu 2 gelas susu.
• Segera bawa anak ke RS.
BAB III
PENUTUP
•
Kesimpulan
Keracunan adalah masuknya zat racun
kedalam tubuh baik melalui saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui
kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis.
Pada anak
terdapat faktor faktor yang mempermudah terjadinya keracunan,yaitu:
•
Perkembangan kepribadian anak usia 0 - 5 tahun masih dalam
fase oral sehingga ada kecenderungan untuk memasukkan segala yang dipegang
kedalam mulutnya.
•
Anak-anak masih belum mengetahui apa yang berbahaya bagi
dirinya termasuk disini anak dengan retardasi mental.
•
Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
•
Anak-anak pada usia ini mempunyai sifat negativistik yaitu
selalu menentang perintah atau melanggar larangan.
selalu menentang perintah atau melanggar larangan.
•
Jenis-jenis keracunan
•
Keracunan makanan
•
Keracunan bakteri clostridium botolinium
•
Keracunan bakteri clostridium perfringens
•
Keracunan bakteri
staphylococcus aureus
•
Keracunan ikan,kepiting,kerang dan udang
•
Keracunan akibat
gigitan binatang
•
Gigitan binatang
berdarah panas
•
Gigitan binatang melata
•
Gigitan ular
•
Gigitan lipan atau kelabang
•
Gigitan lintah
•
Sengatan kalajengking
•
Sengatan binatang
laut
•
Keracunan zat-zat
kimia dan obat-obatan
•
Keracunan larutan asam
•
Keracunan larutan basa
•
Keracunan minyak tanah
•
Keracunan gas
•
Keracunan detergen
2.Jenis-jenis kecelakaan
•
Tersedak
•
Mimisan
•
Jatuh
•
Luka memar
•
Luka iris dan luka serut
•
Terkilir atau keseleo
•
Luka bakar
•
Tersengat listrik
•
Luka bakar karena kembang api
•
Tenggelam
•
Tercekik dan kekurangan napas
•
Saran
Agar
setelah membaca makalah ini masyarakat atau khususnya orang tua dapat
mengetahui cara pencegahan keracunan dan kecelakaan pada anak,sehingga
keracunan dan kecelakaan pada anak tidak terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
Wong,
donna. 2004. Keperawatan Pediatrik:
ECG. Jakarta.
Mansjoer,
Arif. 2001. Kapita Selekta: ECG.
Jakarta
No comments:
Post a Comment