Thursday 13 February 2014

Pemphigoid Gestationis (Ibu Ini Alergi dengan Bayinya Sendiri )



Seorang ibu baru, Zuleika Closs (26) terkejut ketika dia memasuki masa 20 minggu kehamilannya. Dia melihat banyak bintik-bintik merah di sekujur tubuhnya. Bintik-bintik tersebut menimbulkan gatal yang sangat luar biasa. Caters News Agency/Daily Mail Gejala awal sebelum bintik-bintik itu muncul, ialah dia merasakan ada yang menjalar di dalam kulitnya, lambat laun rasa gatal pun menjalar dan tidak tertahankan. Lalu tampak bintik-bintik merah gelap pada tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya. Bintik itu menyebar dengan cepat di sekujur tubuh Zuleika. Menurut pengakuan Zuleika pada Dailymail.co.uk, parahnya ialah di saat Zuleika menggaruk bintik-bintik merah tersebut, potongan besar kulitnya malah terkelupas. Bagian yang terparah ialah pada kakinya. Caters News Agency/Daily Mail Dia pergi ke dokter untuk memeriksakan alergi aneh tersebut. Namun dokter salah mendiagnosa. Dokter mengatakan bahwa dirinya terkena semacam penyakit kudis parah. Zuleika diberikan antibiotik dan salep kulit, serta dokter menyuruhnya untuk merendam pakaiannya dalam air panas saat mencucinya. Namun, upaya itu pun tidak berhasil untuk mengobati rasa gatal yang hebat. Alergi aneh tersebut terus berlanjut sampai dia melahirkan putra yang diberi nama Emmanuel. Sampai-sampai, Zuleika menolak untuk menggendong bayi yang baru dilahirkannya itu, karena takut buah hatinya itu tertular penyakit kulit yang dia derita. Caters News Agency/Daily Mail Uniknya, setelah Emmanuel lahir, bintik-bintik merah yang sudah menyebar banyak, tiba-tiba saja hilang. Tapi beberapa hari kemudian, bintik dan rasa gatal itu muncul lagi. Akhirnya, Zuleika memutuskan pergi ke dokter yang berbeda. Dan jawaban si dokter malah membuatnya terkejut. Dokter itu mengatakan bahwa ibu ini diduga mengalami Pemphigoid Gestationis, yaitu sebuah penyakit yang disebabkan oleh jaringan plasenta masuk dalam aliran darah si ibu, sehingga bereaksi dengan sistem kekebalan tubuhnya, sehingga timbullah bintik-bintik merah yang gatal itu. Dengan kata lain, tubuhnya alergi dengan kehamilannya. Hingga kini, bekas luka garuk dari bintik-bintik tersebut belum hilang. Masa kehamilan menjadi momok yang menakutkan bagi Zuleika, tapi rasa sakit dan gatal itu sebanding dengan terlahirnya Emmanuel. Dia pun tetap ingin beri adik untuk putranya supaya mereka bisa tumbuh bersama nantinya. (yk)



No comments:

Post a Comment