Monday 3 February 2014

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA DENGAN MASALAH – MASALAH KESEHATAN YANG LAZIM DI INDONESIA



I.              LANDASAN TEORI
A.    Pengertian
Keluarga adalah kumpulan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969)
Keluarga adalah sekumpulan orang yang diubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggotanya (Duvall, 1976).
Beberapa pengertian keluarga yang dikutip Harmoko (2012) diantaranya: Bussard dan Ball (1966) dikutip oleh Setiadi (2008). Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satudengan yang lain, dibentuknya nila-nilai, pola pemikiran dan kebiasaannyadan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya.
Perkembangan keluarga dewasa merupakan masa yang sering disebut adult, masa dewasa, masa dimana usia sudah berkisar ke angka di atas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode yang penuh tantangan, penghargaan dan krisis. Selain itu masa dimanamempersiapkan masa depan, penentu karier dan masa usia memasuki dunia pekerjaan dan masa dunia perkarieran, masa mempersiapkan punya keturunandan masa usia matang, masa penentuan kehidupan, dan prestasi kerja dimasyarakat, masa merasa kuat dalam hal fisik, masa energik, masa kebal,masa jaya dan masa merasakan hasil perjuangan .Masa dewasa ditandai kemampuan produktif dan kemandirian.Menurut Prof. Dr. A.E Sinolungan (1997)
B.     Ciri-Ciri Keluarga Indonesia
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong-royong

C.    Macam-Macam Struktur / Tipe / Bentuk Keluarga
1.      TRADISIONAL :
a.        The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b.      The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah
c.       Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
d.      The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e.       The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
f.       The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan
g.       Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).
h.       Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
i.         Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
j.         Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
k.      The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati
2.      NON-TRADISIONAL :
a.       The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
b.      The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri

c.       Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama
d.      The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
e.       Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
f.       Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu
g.      Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
h.      Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
i.        Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya



j.        Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
k.       Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
D.    Fungsi Pokok keluarga
Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
a.       Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
b.        Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
c.       Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d.      Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e.       Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.


E.     Fase perkembangan masa dewasa
Masa dewasa dapat di bagi dalam beberapa fase yaitu:
1.      Fase dewasa awal
Fase dewasa awal (20/21-24 tahun), seorang mulai bekarya danmulai melepaskan ketergantungan kepada orang lain. Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal yaitu:
a.       Mereka mendapat pengawasan dari orang tua 
b.      Mereka mulai mengembangkan persahabatan yang akrab danhubungan yang intim di luar 
c.       Mereka membentuk seperangkat nilai pribadi
d.      Mereka mengembangkan rasa identitas pribadi
e.       Mereka mempersiapkan untuk kehidupan kerja
Peran Perawat dalam Keluarga dengan Tahap Anak Usia Dewasa Muda
Masalah utama kesehatan meliputi masalah komunikasi kaum dewasa muda dengan orang tua mereka : masalah-masalah transisi peran bagi suami-istri, masalah orang yang memberikan perawatan (bagi orang tua lanjut usia) dan munculnya kondisi kesehatan kronis dan faktor-faktor yang berpengaruh seperti kolestrol tinggi, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Keluarga berencana bagi remaja dan dewasa muda tetap penting. Masalah-masalah menopause di kalangan wanita umum terjadi. Efek-efek dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet semakin jelas. Terakhir, perlunya strategi promosi kesehatan dan “gaya hidup sehat” menjadi lebih penting bagi anggota keluarga yang dewasa (Friedman, 1998 hal. 129). Menurut Ali, 1999 hal. 48
a.       Memberikan pendidikan konseling pada keluarga.
b.       Merawat orang tua lanjut usia dengan keluarga bermasalah lainnya.
c.       Mengkaji kebutuhan/permasalahan keluarga dan berupaya menanggulanginnya.

2.      Fase Dewasa tengah
Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih teman hidup dan membangun keluarga. Dewasa tengah menggunakan energy sesuai kemampuannya untuk menyesuaikan konsepdiri dan citra tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan pada penampilan fisik. Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan sikap posiif terhadap perubahn fisiologis muncul jika orang dewasamengikuti latihan fisik diet yang seimbang, tidur yang adekuat dan melakukan hygiene yang baik.
Teori-teori tentang masa dewasa tengah:
1)      Teori Erikson
Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembanganyang utama pada usia baya adalah mencapai generatifitas(Erikson, 1982). Generatifitas adalah keinginan untuk merawatdan membimbing orang lain. Dewasa tengah dapat mencapaigeneratifitas dengan anak-anaknya melalui bimbingan dalaminteraksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika dewasa tengahgagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal iniditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak anak-anaknya dan masyarakat.
2)      Teori Havighurst
Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalamtujuh perkembangan untuk orang dewasa tengah (Havighurst,1972). Tugas perkembangan tersebut meliputi:
a.       Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa 
b.      Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
c.       Membantu anak-anak usia dewasa tanggung jawab dan bahagia
d.      Mengembangkan aktivitas luang
e.       Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
f.       Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia pertengahan
g.      Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.
3.      Fase dewasa akhir 
Fase dewasa akhir (41-50/55tahun) ditandai karya produktif,sukses-sukses berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa ini dapat dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorangsudah mantap.
Masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu:
a.       Menurunnya keadaan jasmaniah 
b.      Perubahan susunan keluarga
c.       Terbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan baru dalam bidang pekerjaan atau perbaikan kesehatan yang lalu
d.      Penurunan fungsi tubuh Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi bagi pegawai menghadapi sepi dan masa masa memasuki pensiun. Biasanya ada PPS ( Post Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabatkemudian tidak, rasanya ada perasaan down sindrom.
Faktor - faktor yang mempengaruhi pengawasan tugas perkembangan ini, individu mengalami PPS. Misalnya penghalangnyaadalah:
a.       Tingkat perkembangan yang mundur 
b.      Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan
c.       Tidak ada motivasi
d.      Kesehatan yang buruk
e.       Cacat tubuh
f.       Tingkat kecerdasan yang rendah
g.      Tingkat adaptasi yang jelek 
h.      Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi bagi pegawai menghadapi sepi dan masa masamemasuki pensiun. Biasanya ada PPS (Post Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat kemudian tidak, rasanya ada perasaan down sindrom, adanya penyakit kronis. Tingkat ketidakmampuan dan persepsi klien pada penyakit dan ketidakmampuan menentukansampai mana perubahan gaya hidup akan terjadi.
i.        Tingkat kesejahteraan
Perawat mengkaji status kesehatan pada klien dewasatengah. Pengkajian tersebut memberi arah untuk merencanakanasuhan keperawatan dan berguna dalam mengevaluasi keefektifanintervensi keperawatan.
F.     Masalah-Masalah Kesehatan Yang Lazim Terjadi di Indonesia pada usia dewasa
Lebih dari 1,8 juta orang muda berusia 15 sampai 24 meninggal setiap tahun.  Sebuah jumlah yang jauh lebih besar dari orang-orang muda menderita penyakit yang menghalangi kemampuan mereka untuk tumbuh dan mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Sejumlah besar masih terlibat dalam perilaku yang tidak hanya membahayakan kondisi saat mereka kesehatan, tapi seringkali kesehatan mereka selama bertahun-tahun yang akan datang.  Hampir dua pertiga kematian dini dan sepertiga dari total beban penyakit pada orang dewasa yang berhubungan dengan kondisi atau perilaku yang dimulai di masa muda mereka, termasuk: penggunaan tembakau, kurangnya aktivitas fisik, hubungan seks tanpa kondom atau terkena kekerasan.
  • Lebih dari 1,8 juta orang muda berusia 15 sampai 24 meninggal setiap tahun, terutama karena menyebabkan dicegah.
  • Sekitar 16 juta anak perempuan berusia 15 sampai 19 melahirkan setiap tahun.
  • Orang muda, 15 hingga 24 tahun, menyumbang 40% dari semua infeksi HIV baru di kalangan orang dewasa di tahun 2008.
  • alam setiap tahun tertentu, sekitar 20% dari usia dewasa akan mengalami masalah kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan.
  • Sekitar 150 juta orang muda penggunaan tembakau.
  • Sekitar 565 orang muda berusia 10-29 mati setiap hari melalui kekerasan interpersonal.
  • luka lalu lintas Jalan menyebabkan 1 000 orang diperkirakan muda untuk mati setiap hari.
Dibawah ini adalah masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada usia dewasa yaitu :
1.      HIV
Lima belas sampai 24 usia tahun menyumbang 40% perkiraan dari semua infeksi HIV baru di kalangan orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2008. Setiap hari, 2 500 lebih orang-orang muda terinfeksi dan global ada lebih dari 5,7 juta orang muda yang hidup dengan HIV / AIDS.  Orang-orang muda perlu tahu bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan memiliki sarana untuk melakukannya.  Ini termasuk kondom untuk mencegah penularan seksual dan membersihkan virus dan jarum suntik bagi mereka yang menyuntikkan narkoba. Saat ini, hanya 30% laki-laki muda dan 19% wanita muda memiliki pengetahuan yang komprehensif dan benar mereka butuhkan untuk melindungi diri dari tertular virus. Akses yang lebih baik untuk konseling dan tes HIV akan menginformasikan kaum muda tentang status mereka, membantu mereka untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, dan menghindari penyebaran lebih lanjut virus. Budaya dan kondisi sosial ekonomi meningkatkan kerentanan orang-orang muda untuk infeksi HIV, strategi pencegahan HIV yang efektif harus bertujuan untuk mengatasi faktor ini juga.
2.      Kesehatan Mental
Dalam setiap tahun tertentu, sekitar 20% dari usia dewasa akan mengalami masalah kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan. Risiko meningkat oleh pengalaman kekerasan,, devaluasi penghinaan dan kemiskinan, dan bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama kematian pada orang muda. Bangunan keterampilan hidup pada anak-anak dan usia dewasa, dan menyediakan mereka dengan dukungan psikososial di sekolah-sekolah dan pengaturan masyarakat lainnya dapat membantu meningkatkan kesehatan mental.  Jika masalah muncul, mereka harus terdeteksi dan dikelola oleh peduli kesehatan pekerja dan kompeten.
3.      Penggunaan tembakau dan Rokok
Sebagian besar pengguna tembakau di seluruh dunia dimulai ketika mereka usia dewasa. Hari ini merupakan 150 juta orang muda penggunaan tembakau. Jumlah ini meningkat secara global, khususnya di kalangan wanita muda. Setengah dari para pengguna akan mati prematur sebagai akibat dari penggunaan tembakau.  Larangan iklan tembakau, menaikkan harga produk tembakau dan undang-undang yang melarang merokok di tempat umum mengurangi jumlah orang yang mulai menggunakan produk tembakau. Mereka juga menurunkan jumlah tembakau yang dikonsumsi oleh perokok dan meningkatkan jumlah orang muda yang berhenti merokok.
4.      Penggunaan alkohol
Bahaya alkohol di kalangan kaum muda adalah kekhawatiran meningkat di banyak negara. It reduces self-control and increases risky behaviours. Hal ini mengurangi kontrol diri dan meningkatkan perilaku berisiko. Ini merupakan penyebab utama dari cedera (termasuk yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas jalan) kekerasan, (terutama kekerasan domestik) dan kematian prematur.  Larangan  iklan minuman alkohol dan akses mengatur untuk itu adalah strategi yang efektif untuk mengurangi penggunaan alkohol oleh orang-orang muda. Intervensi singkat, nasihat dan konseling bila menggunakan alkohol terdeteksi dapat berkontribusi untuk mengurangi penggunaan berbahaya.


5.      Kekerasan
Kekerasan adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak muda, terutama laki-laki: 565 diperkirakan merupakan orang-orang muda berusia 10 hingga 29 tahun meninggal setiap hari melalui kekerasan interpersonal.  Untuk setiap kematian, sebuah 40 diperkirakan 20 untuk pemuda membutuhkan perawatan rumah sakit untuk cedera yang berhubungan dengan kekerasan. Mempromosikan membina hubungan antara orang tua dan anak-anak sejak awal kehidupan, memberikan pelatihan keterampilan hidup, dan mengurangi akses ke alkohol dan berarti mematikan seperti senjata api membantu mencegah kekerasan.  Perawatan dan empati Efektif bagi usia dewasa korban kekerasan dan dukungan yang berkelanjutan dapat membantu menangani dengan baik fisik dan psikologis akibat kekerasan.
6.      Trauma
Trauma tidak disengaja adalah penyebab utama kematian dan cacat di antara orang-orang muda. Trauma luka lalu lintas di Jalan mengambil nyawa muda sekitar 1 orang 000 setiap hari.  Naehat bagi  orang-orang muda pada mengemudi dengan aman, keras dalam menegakkan hukum yang melarang mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan dan meningkatkan akses transportasi umum yang aman dan andal dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas jalan pada orang muda.Jika jalankecelakaan  lalu lintas terjadi, akses cepat untuk perawatan trauma secara efektif dapat menyelamatkan kehidupan.







II.            PROSES KEPERAWATAN
A.    Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.Sumber informasi dan tahapan pengkajian dapat menggunakan metode:
1.      Wawancara keluarga 
2.      Observasi fasislitas rumah
3.      Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga dari ujung rambut ke ujungkaki.
4.      Data sekunder, contoh: hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dan sebagainya.
Hal hal yang perlu dikaji dalam keluarga meliputi :
a.         Data umum Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1)      Nama kepala keluarga
2)      Alamat dan telepon
3)      Pekerjaan kepala keluarga
4)      Pendidikan kepala keluarga 
5)      Komposisi keluarga.
6)      Genogram
7)      Tipe bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
8)      Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaanyang dapat mempengaruhi kesehatan.
9)      Status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepela keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
10)  Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentunamun denganmenonton TV dan mendengarkan radio jugamerupakan aktivitas rekreasi.
b.        Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1)      Tahap perkembangan keluarga saat ini. Tahap perkembangan keluarga ditenrukan dengan anak tertuadari keluarga inti. Contoh : keluarga bapak A mempunyai 2 orang anak, anak  pertama berumur 7 tahun dan anak ke dua berumur 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
2)      Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMenjelaskan mengenai tugas perkembngan yang belumterpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3)      Riwayat keluarga intiMenjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatanmasing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanankesehatanyang biasa digunakan keluarga serta pengalaman- pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4)      Riwayat keluarga sebelumnyaDijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami istri.

c.       Pengkajian lingkungan
1)      Karakteristik rumahKarakteristik rumah diidentiikasi dengan melihat luas rumah,tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela pemanfaatanruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septik tank, jarak septik tank dengan sumber air, air minum yang digunakanserta denah rumah.
2)      Karakteristik tetangga dan komunitas RW. Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dankomunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkunagan fisik,aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yangmempengaruhi kesehatan.
3)      Mobilitas geografis keluargaMobilitas geigrafis keluarga ditentukan dengan kebiasaankeluarga berpindah tempat.
4)      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatMennjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk  berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauhmana keluarga interkasinya dengan masyarakat.
5)      Sistem pendukung keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalh jumlahanggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluargauntuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik,fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
d.      Struktur keluarga
1)      Pola komunikasi keluarga. Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
2)      Struktur kekuatan keluargaKemampuan anggota keluarga mengendalikan danmemepengaruhi otang lain untuk mengubah perilaku.
3)      Struktur peranMenjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
e.       Fungsi keluarga
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran dari anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
f.       Fungsi sosialisasiHal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungandalamkeluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
g.      Fungsi perawatan kesehatanMenjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanaa, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluargayangsakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.Kesanggupa keluarga didalam melaksanakan perawatakesehatan dapat dilihat dari kemampuankeluaraga melaksanakan5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluaraga mampu mengenalmaslah kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukantindakan, melkaukan perawatan terhadap anggota keluarga yangsakit, menciptakan lingkungan yang dpat meningkatkankesehatan, danmkeluarga mampu memanfaatkan fasilitaskesehatan yang terdapa dilingkungan setempat.
h.      Fungsi reproduksi. Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
1)      Berapa jumlah anak
2)      Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga.
i.        Fungsi ekonomi. Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluargaadalah:
1)      Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan
2)      Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
j.        Fungsi pendidikan. Menjelaskan upaya yang dilakukan keluarga dalam pendidikan selain upaya yang diperoleh dari sekolah ataumasyarakat sekitar.
k.      Fungsi religius. Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajaridan dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengankesehatan.
l.        Stress dan koping keluarga
1)      Stessor jangka pendek dan panjang
a)      Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluargayang memerlukan penyelesaian dalam waktu kuran lebih 2 bulan 
b)      Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluargayang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan
2)      Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga beresponterhadap situasi/stressor.
3)      Strategi koping yang digunakanStrategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
4)      Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yangdigunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
m.    Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metodeyang digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
n.      Harapan keluargaPada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluargaterhadap petugas kesehatan yang ada.
B.     Diagnosa Keperwatan
Perumusan diagnosa keperawatan. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga dapat diarahkan pada sasaran idividu atau keluarga. Komponen diagnosis keperawatanmeliputi masalah (problem), penyebab (etiologi) dan atau tanda(sign). Dibawah ini diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan keperawatan keluarga dewasa dengan masalah-masalah kesehatan :

1.      Perilaku kesehatan cenderung beresiko
2.      Konflik peran orang tua
3.      Ketidakefektifan koping keluarga
4.      Gangguan proses keluarga
5.      Resiko penyebaran infeksi  
6.      Resiko tindakan kekerasan
C.    Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang menyangkut tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :
1.      Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara :
o   Memberikan informasi
o   Mengidentifikasikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
o   Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
2.      Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara:
o   Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan.
o   Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga.
o   Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.
3.      Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara :
o   Mendemonstrasikan cara perawatan.
o   Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah.
o   Mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4.      Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara :
o   Menentukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga.
o   Melakukan perubahan lingkyngan keluarga seoptimal mungkin.
5.      Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :
o   Mengenakan fasilitas kesehatan yabg ada dilingkungan keluarga.
o   Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
1.      Dx I : perilaku kesehatan cenderung beresiko
Intervensi :
Ø  Berikan pendidikan kesehatan terkait perilaku yang menimbulkan masalah kesehatan contohnya : merokok
R/ Agar klien lebih memahami tentang bahaya merokok dan berencana untuk berhenti merokok.
Ø  Berikan motivasi pada klien untuk berhenti merokok.
R/ Menumbuhkan motivasi dalam diri klien agar benar-benar dapat berhenti merokok.
Ø  Berikan terapi anti merokok seperti mengganti rokok dengan permen.
R/ Mengganti rokok dengan permen mengurangi kecanduan klien dengan rokok
2.      Dx II : Konflik peran orang tua
Intervensi :
Ø  Berikan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya memandirikan anak.
r/ Agar keluarga dapat memahami bahwa anak dewasa awal sudah harus mampu untuk hidup mandiri.
Ø   Berikan penyuluhan tentang kecemasan dan ketakutan yang dapat di atasi.
r/ Menjelaskan kepada keluarga bahwa kecemasan mereka dapat diatasi dengan informasi yang cukup.
Ø  Ajarkan kepada keluarga untuk dapat melepaskan anaknya keluar namun masih dapat untuk dipantau, seperti mengizinkan anak dewasa awal untuk pergi bersama teman-temannya.
r/ Memberi kesempatan keluarga untuk dapat mengizinkan anaknya bepergian tanpa mereka, sebagai bentuk awal untuk mengurangi ketakutan keluarga yang berlebihan.
3.      Dx III : resiko penyebaran infeksi
Intervensi :
Ø  Identifikasi individu yang berisiko terhadap infeksi nosokomial
a.       Kaji terhadap prediktor
-   Infeksi (prabedah)
-   Operasi abdomen atau thoraks
-   Operasi lebih dari 2 jam
-   Prosedur genitouranius
-   Instrumentasi (ventilator, pengisap, kateter, nebulizer, trakeostomi, alat pemantau invasif)
-   Aestesia
b.      Kaji terhadap faktor-faktor yang mengacaukan
-   Usia lebih muda dari 1 tahun, atau lebih tua dari 65 tahun
-   Obesitas
-   Kondisi-kondisi penyakit yang mendasari (PPOK, DM, penyakit kardiovaskuler)
-   Penyalahgunaan obat terlarang
-   Status nutrisi
-   Perokok
Ø  Kurangi organisme-organisme yang masuk ke dalam tubuh
a.       Cuci tangan dengan cermat
b.      Teknik antiseptik
c.       Tindakan isolasi
d.      Diagnostik yang perlu atau prosedur terapeutik
e.       Pengurangan mikroorganisme yang dapat ditularkan melalui udara
Ø  Lindungi individu yang defisit imun dari infeksi
a.       Instruksikan individu untuk meminta kepada seluruh pengunjung dan personil untuk mencuci tangan sebelum mendekati individu.
b.      Batasi pengunjung bila memungkinkan
c.       Batasi alat-alat invasif (IV, spesimen laboratorium) untuk yang benar-benar perlu saja.
d.      Ajarkan individu dan anggota keluarga tanda dan gejala infeksi
Ø  Kurangi kerentanan individu terhadap infeksi
a.       Dorong dan pertahankan masukan kalori dan protein dalam diet (lihat Perubahan nutrisi).
b.      Pantau penggunaan atau penggunaan berlebihan terapi antimikroba.
c.       Berikan terapi antimikroba yang telah diresepkan dalam 15 menit dari waktu yang dijadwalkan
d.      Minimalkan lamanya tinggal di rumah sakit
Ø  Amati terhadap manifestasi klinik infeksi (mis; demam, urine keruh, drainase purulen)
Ø  Instruksikan individu dan keluarga mengenal penyebab, risiko-risiko dan kekuatan penularan infeksi.
Ø  Laporkan penyakit-penyakit menular.
4.      Dx IV : Ketidakefektifan koping keluarga
Intervensi :
Ø  Berikan dorongan pada klien dan keluarga untuk mengatakan pikiran, persepsi, dan perasaan.
Ø  Tunjukkan area yang tidak disetujui oleh klien dan anggota keluarga.Tentukan persepsi setiap anggota keluarga tentang apa yang telah dikatakan orang lain untuk memberikan penekanan keterampilan mendengar.Tekankan pada klien dan anggota keluarga tentang pentingnya menggunakan kata “Saya” dan menerima tanggung jawab untuk diri dengan kehadiran anggota keluarga, penasehat bagi klien dan berupaya menjadi pendukung pada penentuan diri.
Ø  Arahkan kembali pada kontrol konflik antara klien dan arang tua/orang terdekat terhadap makanan dan terhadap isu-isu yang berhubungan dengan jam malam, aktivitas sekolah, kepuasan kerja, dan, seterusnya.
Ø  Rujuk keluarga pada perawatan psikiatri yang berkelanjutan
D.    Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilksanakan secara bertahap sesuai dengan  waktu dan kesediaan keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S adalah hal-hal  yang dikemukakan keluarga secara subyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : Keluarga menyatakan nyerinya berkurang.
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.

A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan jangka pendek yang terkait dengan diagnosis.

P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi.

No comments:

Post a Comment