Sunday 26 May 2013

fungsi dan mekanisme kerja obat psikotropika



OBAT-OBAT PSIKOTROPIKA

A.    OBAT ANTIPSIKOTIK
1.      Largactil
a.       Fungsi
Untuk kondisi yang berhubungan dengan psikosis, trankuilasasi dan control darurat untuk gangguan prilaku.
b.      Mekanisme kerja
Memblok reseptor dopaminergik di postsinaptik mesolimbik otak. Memblok kuat efek alfa adrenergik. Menekan penglepasan hormon hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolisme basal, temperatur tubuh, kesiagaan, tonus vasomotor dandan emesis.
2.      Nozinan
a.       Fungsi
Levomepromazin (Nozinan) adalah derivat yang atom-klor-nya digantikan dengan -OCH3. Khasiat antipsikotisnya sama dengan klorpromazin. Daya analgetisnya lebih kuat, ca 60% dari morfin, sehingga berguna untuk nyeri hebat, antara lain pada kanker dan sinanaga (herpes zoster). Plasm t1/2-nya lebih panjang, sampai 78 jam. Efek sam ping penting lainnya adalah hipotensi dan rasa kantuk.
b.      Mekanisme Kerja
Memblok resptor dopaminergik di postsinaptik mesolimbik otak. Memblok kuat efek alfa adrenergic. Menekan penglepasan hormone hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolisme basal, peratunusre tubuh, kesiagaan, tonus vasomotor dan emesis


3.      Stelazine
Trifluoperazin (Stelazin, Terfluzin) adalah derivat yang atom-Cl digantikan -CF3 de­ngan efek yang lebih kurang sama dengan perfenazin.
Dosis: oral permulaan 5 mg sehari, dan dinaikkan setiap 2-3 hari dengan 5 mg sam­pai maksimum 90 mg. Sebagai obat anti­mual dan tranquillizer 2 dd 1-3 mg.
4.      Haldol dan Serenace
a.       Fungsi
Penanganan shcizofrenia, sindroma Tourette pada anak dan dewasa, masalah perilaku yang berat pada anak
b.      Mekanisme kerja
Memblok reseptor dopaminergik D1 dan D2 di postsinaptik mesolimbik otak. Menekan penglepasan hormon hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolisme basal, temperatur tubuh, kesiagaan, tonus vasomotor dan emesis.
5.      Anatensol dan Modecate
a.       Fungsi
Untuk pengobatan psikosis seperti skizofrenia, fase manic dari gangguan bipolar, agitasi, dan demensia
b.      Mekanisme Kerja
Memblok reseptor dopaminergik D1 dan D2 di postsinaptik mesolimbik otak. Menekan penglepasan hormone hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activiting System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolism basal, temperature tubuh, kesiagaan, tonus vasomotor dan emesis

B.     OBAT ANTI DEPRESEN
1.      Ludiomil
a.       Fungsi
GolonganTertrasiklik Sejenis dengan golongan diatas, merk terkenal adalah LUDIOMIL dengan merk generic Maproptiline (tidaktersedia) Golongan Monoamine Dikenal dengan merk dagang AURORIX isinya generik MOCLOBLEMIDE. Obat yang termasuk sudah tua dan jarang dipakai lagi karena efek samping keracunan serotonin yang membahayakan. Obat inilah yang di beberapa obat flu tidak boleh diberikan.Jadi kalau ada pasien bertanya apakah kalau makan obat antidepresan boleh makan obat flu, jawabnya boleh saja asal jangan makan obat ini.
2.      Amytripilin
a.       Fungsi
GolonganTrisiklik. Paling terkenal adalah AMITRYPTILINE 25 mg, obat antidepresan yang murah meriah ini (harganya setablet cuma 200-600 perak) tersedia dalam bentuk generik. Masih dipakai terutama untuk pasien di puskesmas, punya efek antinyeri yang baik sehingga sering menjadi obat racikan untuk para dokter saraf. Sayangnya menimbulkan efek ngantuk yang luar biasa walaupun anjuran 3 kali sehari namun biasanya hanya bias dimakan saat malam hari saja. Efek ke Jantung yang kurang baik menyebabkan pemakaian obat ini terbatas untuk dewasa muda dan hamper tidak pernah diberikan pada lanjut usia yang menderita kelainan jantung.
3.      Mekanisme Kerja
Trisiklik (TCA) memblokade reuptake dari noradrenalin dan serotonin yang menuju neuron presinaps. SSRI hanya memblokade reuptake dari serotonin. MAOI menghambat pengrusakan serotonin pada sinaps. Mianserin dan mirtazapin memblokade reseptor alfa 2 presinaps. Setiap mekanisme kerja dari antidepresan melibatkan modulasi pre atau post sinaps atau disebut respon elektrofisiologis.


C.     OBAT ANTI MANIA
1.      Lithium Karbonat
a.       Fungsi
Pada mania akut diberikan haloperidol IM atau tablet litium karbonat. Pada gangguan afektif bipolar dengan serangan episodik mania depresi diberi litium karbonat sebagai obat profilaks. Daapt mengurangi frekwensi, berat dan lamanya suatu kekambuahan
b.      Mekanisme kerja
Efek antimania lithium disebabkan oleh kemampuannya mengurangi ”dopaminereseptor supersensitivity” meningkatkan ”cholinergic muscarinic activity” dan menghambat ” cyclic AMP” (adenosine monophospat)

D.    OBAT ANTI ANSIETAS
1.      Valium
a.       Fungsi
Obat anticemas klasik, paling murah dan banyak gunanya dari anak kecil (bayi) digunakan sebagai obat yang dimasukkan kedubur dalam bentuk supositoria (stesolid) untuk kejang demam sampai racikan untuk pasien dengan nyeri.
b.      Mekanisme Kerja
Bekerja pada sistem GABA, yaitu dengan memperkuat fungsi hambatan neuron GABA. Reseptor Benzodiazepin dalam seluruh sistem saraf pusat, terdapat dengan kerapatan yang tinggi terutama dalm korteks otak frontal dan oksipital di hipokampus dan dalam otak kecil.
2.      Ativan
a.       Fungsi
Digunakan untuk ansietas dan insomnia
b.      Mekanisme Kerja
Meningkatkan sensitivitas GABA pada reseptor GABA. Aktivitas lorazepam mempunyai karakteristik efek sedative yang kuat, reaksi cepat serta durasinya yang singkat sehingga sering digunakan untuk terapi status epileptikus
3.      Frisium
a.       Fungsi
Diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek (kurang dari 4 minggu) dari kegelisahan dan sebagai tambahan dalam pengobatan jenis tertentu epilepsy
b.      Mekanisme Kerja
Menghambat secara irreversible enzim pengurai GABA, yaitu GABA-aminotransferase oleh karena itu, kadar GABA di sinaps neuron inhibitor di otak naik
4.      Lexotan
a.       Fungsi
Pengobatan jangka pendek dari kecemasan atau serangan panic, premedikasi untuk mengurangi kecemasan sebelum operasi
b.      Mekanisme Kerja
Sindrom ansietas disebabkan hiperaktivitasndari system limbic yang terdiri dari dopaminergic, nonadrenergic, seretonnergic yang dikendalikan oleh GABA ergic yang merupakan suatu inhibitory neurotransmitter. Obat antiansietas benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya yang akan meng-inforce the inhibitory action of GABA neuron, sehingga hiperaktivitas tersebut mereda.

E.     OBAT ANTI INSOMNIA
1.      Mogadoa
a.       Fungsi
Digunakan untuk pengobatan jangka pendek dari insomnia ketika sudah parah
b.      Mekanisme Kerja
Nitrazepam bekerja dengan bertindak pada reseptor dalam otak yang disebut reseptor GABA. GABA adalah neurotransmitter yang bertindak sebagai ‘Agen Saraf Penenang’ alami.
2.      Esilgan
a.       Fungsi
Dikenal sebagai obat tidur, biasa diresepkan dalam bentuk sediaan 1 mg dan 2 mg Tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat anticemas lain.
b.   Mekanisme Kerja
Obat anti-insomnia bekerja pada reseptor BZ1 di susunan saraf pusat yang berperan dalam memperantarai proses tidur.

F.      OBAT ANTI PARKINSONISME
1.      Artane
a.       Fungsi
Mempunyai daya antikolinergik yang dapat memperbaiki tremor, tetapi kurang efektif terhadap akinesia dan kekakuan. Keluarnya liur yang berlebihan juga dipengaruhi secara baik olehnya. Dapat terjadi toleransi, kombinasi dengan levodopa sangat berguna .
b.      Mekanisme Kerja
Triheksifenidil (artane) adalah antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat daripada perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi penyakit Parkinson. Senyawa ini bekerja dengan menghambat pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen. Efek sentral terhadap susunan saraf pusat akan merangsang pada dosis rendah dan mendepresi pada dosis toksik.

DAFTAR PUSTAKA

·         Pramudianto, dkk, 2010-2011. MIMS PETUNJUK KONSULTASI. UBM Medica. Jakarta Selatan
·         Admin, 2010. Info sehat dan hidup sehat
(http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/07/13/brk,20100713-262956,id.html)

No comments:

Post a Comment