Thursday 6 March 2014

karya tulis ilmiah neoplasma, askep kanker mammae



A.    Konsep Dasar Neoplasma

1.      Pengertian neoplasma
Neoplasma adalah merupakan pertumbuhan baru dari kumpulan sel-sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang terus-menerus secara tak terbatas, tidak terkordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.
Sel neoplasma adalah otonomi dalam arti tubuh dengan kecepatan yang terkoordinasi dengan kebutuhan hospes dan fungsi yang sangat tidak tergantung pada pengawasan homeostasis sel tubuh lainnya. Pertumbuhan sel neoplasma biasanya progresif yaitu tidak mencapai keseimbangan tetapi lebih banyak mengakibatkan penambahan massa sel yang mempunyai sifat-sifat yang sama. Sebenarnya neoplasma tidak bertujuan adaptif yang menguntungkan hospes tetapi lebih sering membahayakan, akhirnya dalam mempertahankan sifat otonasi sel neoplasma sudah hilang tetapi neoplasma terus-menerus tumbuh progresif. Kata tumor kurang lebih digunakan sinonim dengan kata neoplasma.
Ada 2 jenis dasar neoplasma dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu :
a.       Neoplasma jinak (non kanker)
Neoplasma jinak adalah peristiwa lokalisasi semata-mata. Proliferasi sel-sel merupakan neoplasma sangat kohesif, sehingga massa sel-sel neoplasma itu tumbuh, terjadi perluasan massa secara sentripugel dengan batas yang sangat nyata karena sel-sel yang berproliperasi tidak saling meninggalkan, maka pinggir neoplasma kurang lebih cenderung bergerak keluar dengan lancar, sambil mendesak jaringan yang berdekatan.
Dengan demikian neoplasma jinak mempunyai kapsul jaringan penyambung yang memisahkan neoplasma dari sekelilingnya, sehingga neoplasma tetap merupakan peristiwa lokal dan tidak menyebar ke tempat lain.
b.      Neoplasma Ganas
Neoplasma ganas pada umumnya tumbuh lebih cepat dan hampir seluruh tumbuh secara progresif tanpa belas kasihan. Neoplasma ganas cenderung tidak berkapsul dan tidak mudah dipisahkan dari sekitarnya.
Neoplasma ganas bersifat invasif kesekitarnya dan bukan mendesak ke samping. Sel-sel ganas bersifat destruktif dimana selalu melukai jaringan sekitarnya dengan suatu sifat tambahan yang merusak adalah kemampuan berproliferasi untuk melepaskan diri dari tumor induk (tumor primer) lalu masuk ke pembuluh darah (sirkulasi) untuk menyebar ke tempat lain.
2.      Etiologi neoplasma
a.       Neoplasma jinak
Digolongkan dalam beberapa jenis sesuai penyebabnya :


1)      Radang
Adalah akibat dari suatu infitrasi sel-sel radang ke dalam daerah tersebut yang terdiri dari : leukosit dan plasma, contoh : tubercoloma dan condiloma.
2)      Benda asing
Di sekitar benda asing yang sering berada dalam tubuh akan mengalami pembungkusan oleh jaringan fibrosis dan  terjadi suatu granuloma (foreign body granuloma).
3)      Cysta
Adalah suatu ruangan yang berisi plasma oleh karena retensi dari sekret yang diproduksi misalnya terjadi sebagai akibat retensi dari kelenjar mengalami buntu pada salurannya, contoh : cystedermoid dan cystacebacium.
b.      Neoplasma ganas
Etiologi sampai pada saat ini belum jelas dan hanya diketahui adanya faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya suatu kanker yaitu :
1)      Merupakan bahan-bahan kimiawi, apabila mengenai bahan tersebut akan menyebabkan kanker.
Bahan-bahan karsinogen tersebut adalah :
a)      Polyetik aromatik hydrocarbon
b)      Zat-zat warna amino azet
c)      Alfatoxin
d)     Asap motor
(1)  Mengandung bahan carsinogen
(2)  Frekuensi carcinoma pada paru-paru pada perokok lebih tinggi dari pada orang yang tidak merokok.
2)      Virus
Bither virus, epstain bervirus, pada binatang percobaan dapat menyebabkan perubahan diri DNA dan RNA.
3)      Radiasi
Misalnya : sinar rontgen/sinar radio aktif lainnya bila pemakaian yang sering. Sinar matahari yang berlebihan dapat menimbulkan carcinoma kulit.
4)      Iritasi kronis
Merupakan suatu keadaan yang dapat merubah sifat sel normal menjadi ganas atau merubah suatu sel tumor menjadi tumor ganas.
3.      Patogenesis
Pada umumnya kanker mulai timbul dari satu atau beberapa sel normal, dari tubuh jarang timbul bersama di beberapa tempat (multicente). Sel-sel kanker tumbuh dan berkembang sangat cepat, akhirnya timbul gerombolan sel yang semakin cepat disebut tumor primer.
Kanker yang membesar secara expansive masuk ke dalam organ. Lalu mengadakan infiltrat, yang terlokalisasi pada tempat dimana ia tumbuh dan belum menembus basal membran disebut fase invasi (Ca insitu), dan bila sudah menembus disebut fase infitrat.
Kanker dapat tumbuh dimana-mana dalam tubuh, tetapi terbanyak pada : serviks uteri, mammae, nasopharings, kulit dan hepar, ovarium, kelenjar tyroid dan paru-paru. Kanker kulit dan mukosa pada umumnya mulai dengan nodus atau erosi. Pada umumnya kanker tumbuh ke segala arah dan berupa tumor  yang besar, terutama pada tumor yang ganas lalu tumbuh expansive, infiltrat ke segala arah sehingga mengadakan perlengketan dengan organ sekitarnya.
Bila tumbuh pada organ-organ yang letaknya subcutan misalnya mamae, tyroid, akan berupa tumor yang tumbuh infiltrasi dan invasif, sehingga dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan jaringan yang membahayakan seperti necrosis, perlengkatan, perdarahan, dan gangguan fusngsi tubuh serta striktura.
4.      Penyebaran (diskriminasi)
a.       Perkontinuitatum
Dari tumor primer ada integrasi langsung ke organ sekitarnya, sehingga merupakan tumor besar, misalnya : Ca lambung menyebar ke pankreas, colon dan deodenum. Dalam hal ini sukar menentukan tumor primernya sehingga anamnese dan pemeriksaan seperti phatogenesis anatomi sangat menentukan.

b.      Metastase
Menimbulkan suatu tumor baru di tempat lain yang mempunyai bentuk dan sifat sama dengan tumor primer. Kadang-kadang hanya ditemukan tumor metastase saja hal ini disebabkan karena :
1)          Tumor primernya dideteksi secara klinis karena terlalu kecil
2)          Tumor primernya mengalami regresi spontan.
Cara metastase
1)      Lymphogen
Yaitu cara metastase melalui aliran lymphe
2)      Haematogen
Yaitu cara metastase melalui darah yang berasal dari tumor primer dan metastase regional.
5.      Stadium perjalanan suatu kanker
a.       Stadium pre klinik
1)      Kanker belum menunjukkan adanya kelainan pada pemeriksaan klinik.
2)      Kanker belum memberikan keluhan
b.      Stadium klinik
1)      Kanker telah memberikan keluhan.
2)      Terbagi menjadi stadium-stadium sebagai berikut :
a)      Stadium dini (early stage)
Yaitu stadium dimana kanker tersebut belum lama tumbuhnya, jadi masih kecil, terbatas pada organ, metastase belum terjadi.
b)      Stadium lokal
Yaitu letak kanker masih terbatas pada organ yang ditumbuhi; belum menimbulkan kerusakan yang berarti dalam organ dan belum mengadakan metastase jauh.
c)      Stadium lanjut (advensed stage)
Merupakan suatu stadium dimana terjadi kerusakan yang hebat dari organ asalnya atau sudah mengadakan infiltrasi ke jaringan sekitarnya dan terjadi metastase ke daerah regional.
d)     Stadium sangat lanjut (far advensed stage)
Tumor pada stadium ini metastasenya sudah sangat jauh.
6.      Gejala klinik
Oleh Amerikan Cancer Society memberi patokan tentang gejala klinis dari pada kanker yaitu :
a.       Perdarahan atau keluarnya darah/lendir yang tidak wajar dari tubuh.
b.      Gangguan menelan atau gangguan alat pencernaan.
c.       Tumor pada tempat lain pada tubuh.
d.      Obstipasi atau perubahan kebiasaan BAK/BAB.
e.       Koreng atau borok yang tidak sembuh-sembuh.
f.       Nada suara berubah/serak atau batuk yang tidak sembuh-sembuh.



7.      Deteksi dan diagnosa kanker secara umum
a.       Deteksi kanker
Yaitu mencari adanya kanker dengan cara pemeriksaan tertentu pada orang yang belum ada keluhan.
Deteksi kanker berdasarkan :
1)      Dalam banyak hal Ca didahului oleh gejala pre kanker yang lamanya berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Therapi pada kelainan pre kanker dapat mencegah terjadinya kanker.
2)      Dalam perjalanan penyakit kanker, banyak sekali yang melalui fase Ca.insitu/ Ca. lokal, dalam tahap sekuler atau organ. Therapi Ca. insitu akan mengurangi morbilitas kanker dan banyak dapat disembuhkan.
b.      Diagnosa kanker
Yaitu mengindentifikasi penyakit kanker dengan cara-cara pemeriksaan tubuh tertentu misalnya : pemeriksaan fisik, laboratorium, radiologis, pathologis anatomis.
8.      Therapi kanker
Macam-macam therapi pada kanker :
a.       Currative therapie (menyembuhkan)
b.      Palliative therapie (mengurangi beban penderita).
Beberapa therapi yang lazim dipakai pada kanker yaitu : operative therapi, radiotherapi, chemotherapi, immuno therapi, serta beberapa cara kombinasi.
1)      Operasi therapi
Operasi merupakan cara yang paling berhasil untuk membuang seluruh kanker. Dan ini dilakukan pada kanker stadium dini. Kesembuhan hanya mungkin bila seluruh kanker dapat di buang tanpa mengalami kerusakan anatomis dan fisiologis yang hebat.
Kontra indikasi operasi kanker :
a)      Kanker tanpa lokasi tertentu.
b)      Kanker yang telah metastasi luas keseluruh tubuh, tumor primer tak perlu di operasi kecuali untuk tindakan palliative.
2)      Radiotherapi
Sinar rontgen adalah partikel isotop radiaktif Co 60 ; Ce 137 ; Str 40 dan pesawat supervoltage sehingga memberi efek ;
a)      Irenear oceiteractor
b)      Betatron
c)      Synchotron
Radiasai memberikan ionisasi pada jaringan dengan akibat kelainan dan kerusakan jaringan yang sehat, jadi kita harus hati-hati dalam penggunaannya.
3)      Chemotherapi (cytostatica)
Chytostatica adalah obat-obat yang dapat menghambat atau mematikan sel-sel kanker. Dengan cytostatica dapat diusahakan remisi dari pada kanker atau regresi dari kanker sampai ada batas-batas tertentu (karena masih dapat timbul lagi).
Macam-macam cytostatica sebagai berikut :
a)      Alkelating agent
(1)  Nitrogen mustard
(2)  Chorambasil
(3)  Endoxam
b)      Anti metabolik agent
(1)   Metho trexate
(2)   B. mercaptopurine
(3)   B. flurorasil
c)      Cytotoxsic antibiotik
(1)   Antinomisyn D
(2)   Mitramisyn
(3)   Andrimicyn
d)     Vinca alkolids
(1)   Vimblastive
(2)   Vikristine (oncovin)
e)      Hormonal
(1)   Estrogen
(2)   Androgen
(3)   Ortocostiroid
Pada umumnya cytostatika diberikan secara intravena atau peroral, jarang diberikan secara intra muskuler.
Ada 2 cara khusus pemberian cytostatika yaitu :
a)      Infuse intra arteri
Melalui arteri dipasangkan kanula, kemudian di dalam infus diberikan obat.
b)      Perfusi regional
Lokasi pada lengan dan tungkai, pembuluh darah vena diisolir lebih dahulu, juga pembuluh darah arterinya.
Kemudian dipasang tube dan darah dialirkan ke mesin jantung. Paru-paru dijaga jangan sampai ada kebocoran selama 2 jam. Ke dalam mesin tadi dimasukkan obat.
9.      Prognosa kanker
Prognosa kanker pada umumnya jelek, cepat atau lambat akan meninggal.
Faktor – faktor yang mempengaruhi prognosa :
a.       Tipe kanker.
b.      Lokasi dari kanker
c.       Keganasan dari kanker
d.      Stadium kanker pada saat diobati.


Sebagai ukuran hasil therapi dipakai istilah :
a.      Rata-rata pengobatan selama 5 tahun  (5 years cure rate.)
Beberapa persen penderita sembuh atau bebas kanker dalam 5 tahun dihitung setelah mendapat therapi.
b.      Rata-rata kelangsungan hidup selama 5 tahun (5 years survival rate)
Beberapa persen penderita masih dapat hidup, dihitung setelah mendapatkan therapi (dalam 5 tahun).
c.       Rata-rata kelangsungan hidup selama sepuluh tahun (10 years survival rate).
d.      Rata-rata pengobatan selama 10 tahun (10 years cure rate.)
untuk mendapatkan prognosa, perlu dilakukan follow up selama penderita masih hidup dengan pelaksanaannya sebagai berikut :
a.       0 – 3 tahun, miminal 3 bulan sekali.
b.      3 – 5 tahun, minimal 6 bulan sekali.
c.       Diatas 5 tahun, minimal 1 tahun sekali
Kambuhnya metastase pada umumnya terjadi 0 – 3 tahun.


No comments:

Post a Comment