Tuesday 11 March 2014

contoh ,,, judul skripsi keperawan lengkap FILE dengan isi terbaruuuu




  INILAH JUDUL SKRIPSI KEPERAWATAN YANG LENGKAP


faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar pada bayi  di desa bambalamotu  wilayah kerja puskesmas randomayang  kec.bambalamotu kab.mamuju utara

Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Peran Komite Keperawatan Dalam Jaminan Kualitas Asuhan Keperawatan


faktor-faktor yang berhubungan dengan  perilaku perawat terhadap pelaksanaan  standar asuhan keperawatan

faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak usia 3 – 5 tahun di puskesmas

faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas ( ispa )
faktor – faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada pasien hemoptisis di ruang paru – paru

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan

Gambaran Faktor Resiko Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial

hubungan antara pengetahuan petugas panti  tentang adl dengan pemenuhan kebutuhan ADL
pada lanjut usia di panti sosial tresna werdha

hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat  ruang   rawat  inap   di   RSUD  

hubungan antara jenjang pendidikan  dan tingkat kecemasan keluarga yang salah satu anaknya mengalami autisme
hubungan antara kinerja perawat dalam tindakan keperawatan pada penerapan  model pemberian asuhan keperawatan tim dan tingkat kepuasan klien  (studi cross sectional)

hubungan antara motivasi menjadi perawat dengan prestasi belajar pada mata kuliah kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan

hubungan antara pengetahuan dan sikap keluarga dengan psikomotor keluarga dalam perawatan ibu post partum di ruang bersalin rsud


JIKA ADA YANG MINAT UNTUK DI KIRIMKAN FILENYA HARAP HUBUNGI KAMI DENGAN DONASI BAYARAN PULSA SAJA SEBAGAI TANDA TERIMAH KASIH DARI PARA  PEMINAT 
silakan invite saya

Monday 10 March 2014

skripsi keperawatan maternitas,,,,,Pengaruh Bonding dan Attachment pada ibu primipara terhadap reaksi ibu dan bayi di Kamar Bersalin Ruang Kebidanan


jika ingin downloat  skripsi ini silakan klik link di bawah,,,, jika saudara ingin skripsi dengan judul lain silakan hubungi kami biar kami kirimkan,,, dengan donasi bayaran pulsa



Download Button

Friday 7 March 2014

penyakit akibat hubungan seks/sex,,,, penularan penyakit seks




Hubungan seks adalah bagian penting dalam hubungan lantaran kegiatan ini menjadi salah satu kunci keharmonisan pasangan suami-istri. Kalau pria dapat dengan mudah menikmati seks, beda halnya dengan wanita yang kerap tak menikmati karena munculnya rasa sakit saat penetrasi.
Gonorrhea
Ini adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri itu adalah Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhea ini sering di kenal dengan kencing nanah, karena memang penis akan mengeluarkan nanah berwarna putih kuning atau putih kehijauan. Gonorrhea bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh lainnya, teutama kulit dan persendian.
Gejala-gejalanya sangat mudah di deteksi dan di ketahui terutama untuk laki-laki.
Ciri-cirinya adalah terasa sakit perih ketika buang air kecil, kadang-kadang pada waktu kencing atau sesudah kencing akan terasa nyeri beberapa saat, setelah itu tidak terasa lagi. Ciri kedua adalah penis akan mengeluarkan cairan putih kekuning-kuningan atau kehijau-hijaun. Jika anda menemukan dua gejala itu pada diri anda bisa dipastikan anda telah terinfeksi bakteri ini.
Pada wanita gejala ini agak lebih sulit di ketahui, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.


Thursday 6 March 2014

pengakajian hepatitis akut,,, askep hepatitis akut




Tgl. Masuk RS            : 20 – 02 – 2003
Tgl. Pengkajian           : 03 – 04 – 2003
No. Register                : 09 04 78
Diagnosa Medis          : Hepatitis Acut
A.    Pengkajian
1.      Biodata
a.       Identitas klien
Nama                                 :   Ny. “F”
Umur                                 :   36 tahun
Jenis kelamin                     :   Perempuan
Agama                               :   Islam
Pendidikan terakhir           :   Sarjana (S1)
Pekerjaan                           :   -
Suku/Bangsa                     :   Bugis/Indonesia
Status perkawinan             :   Kawin
Alamat                              :   Jl.
b.      Identitas penanggung
Nama                                 :   Tn. “M”
Jenis kelamin                     :   Laki-laki
Umur                                 :   46 tahun
Agama                               :   Islam
Suku/Bangsa                     :   Bugis/Indonesia
Status perkawinan             :   Kawin
Pendidikan terakhir           :   Sarjana (S1)
Pekerjaan                           :   PNS
Alamat                              :   Jl.
Pendapatan/bulan              :   Rp. 2. 000. 000,-
No. Askes                         :  
2.      Riwayat kesehatan
a.       Riwayat kesehatan sekarang
1)      Keluhan utama                :   Nyeri pada perut  kanan atas.
2)      Riwayat keluhan utama :        Demam dialami ± 10 hari yang lalu sebelum masuk RS, keluhan disertai menggigil, sakit kepala, mata kuning, mual.
3)      Faktor pencetus               :   Tidak diketahui penyebabnya oleh klien.
4)      Sifat keluhan                   :   Hilang timbul
5)      Lokasi dan penyebaran   :   Perut kanan bawah, perut kiri bawah.
6)      Skala keluhan                  :   Nyeri sedang (Nilai 2)
7)      Hal yang memperberat    :   Klien megeluh nyeri bertambah bila makan dan minum banyak.
b.      Riwayat kesehatan masa lalu
1)      Klien pernah dirawat di RS. dengan operasi tonsilitis tahun 1981.
2)      Klien pernah menderita penyakit thyfus abdominalis pada tahun 1988 di Rumah Sakit.
3)      Klien tidak pernah merokok
4)      Klien pernah menderita penyakit :
a)      Kronis       : Amandel
b)      Akut          : Thyfus abdominalis pada tahun 1988 di RS. Daya.
5)      Tidak ada riwayat pengobatan transfusi.
6)      Tidak ada riwayat alergi
7)      Kebiasaan tidak minum alkohol, kopi dan tidak makan tape.
8)      Riwayat kesehatan sebelum masuk rumah sakit, ± 10 hari yang lalu klien demam dan sakit kepala.
c.       Riwayat kesehatan keluarga
Genogram 3 generasi











                               11th           7 th            5 th           4 bl


Keterangan
                  : Laki – laki
                  : Perempuan
                  : Klien
                  : Meninggal
                  : Tinggal serumah
a.       Orang tua dari ibu meninggal pada usia lanjut tidak diketahui penyebabnya oleh klien.
b.      Kakek dari bapak meninggal pada usia lanjut tidak diketahui penyebabnya oleh klien.
c.       Mertua meninggal pada usia lanjut tidak diketahui penyebabnya oleh klien.
d.      Tidak ada riwayat penyakit keturunan
3.      Pemeriksaan fisik
a.       Status kesehatan   : Sakit sedang
b.      TB : 165 cm          BB : 56 kg       Sebelum sakit BB : 60 kg
c.       Tanda – tanda vital :
T    : 100/70 mmHg
N   : 88x/menit
S    : 360 C
P    : 20 x/menit

d.      Kulit
1)      Kuning seluruh tubuh
2)      Turgor lembab
3)      Kebiasaan perawatan kulit : Mandi lap basah
4)      Adanya perubahan kulit kuning seluruh tubuh.
5)      Keadaan klien nampak kotor
e.       Kepala
1)      Rambut
Inspeksi :
-          Distribusi rambut merata
-          Rambut nampak kusut
-          Tidak ada alopesia
-          Tidak ada perubahan tekstur
Palpasi
-          Rambut tidak mudah rontok
2)        Keadaan kulit kepala
Inspeksi :
-          Tidak nampak adanya ketombe, iritasi, benjolan, luka.
-          Warna kulit ikterus
Palpasi :
-          Nyeri tekan tidak ada
-          Benjolan tidak ada
-          Riwayat trauma tidak ada
f.       Muka
Inspeksi :
-          Bentuk simetris kiri dan kanan
-          Ekspresi wajah meringis bila timbul nyeri.
-          Muka klien nampak kusam
Palpasi :
-          Tidak ada nyeri tekan
g.      Mata
Inspeksi :
-          Palpebra tidak oedema
-          Sklera kuning
-          Conjungtiva tidak anemis
-          Pupil isokor dan mengecil dengan respon cahaya.
-          Pergerakan bola mata kiri kanan depan baik
-          Posisi mata simetris kiri dan kanan
-          Klien tidak memakai alat bantu kaca mata
Palpasi :
-          Tidak ada nyeri tekan
-          Tidak ada peningkatan TIO


h.      Hidung
Inspeksi :
-          Tidak nampak adanya polip
-          Tidak ada deviasi septum
-          Tidak ada sekret/cairan
-          Tidak nampak adanya peradangan
Palpasi :
-          Tidak ada nyeri tekan pada sinus maksillaris dan frontalis
i.        Telinga
Inspeksi :
-          Kedua telinga simetris kiri dan kanan
-          Tidak nampak serumen
Palpasi :
-          Tidak ada nyeri tekan pada tragus dan pinna
-          Tidak teraba adanya massa.
j.        Mulut
Inspeksi :
-          Gigi nampak bersih
-          Mulut klien nampak kotor dan berbau.
-          Bibir kering
-          Gigi caries dan berlubang di kanan molar 2

Palpasi :
-          Gusi tidak ada peradangan
-          Tidak memakai gigi palsu
-          Lidah nampak kotor
k.      Leher
Inspeksi :
-          Tidak nampak pembesaran tyroid
-          Tidak nampak adanya distensi vena jugularis
Palpasi :
-          Kelenjar tiroid tidak teraba
-          Tidak ada peningkatan tekanan vena jugularis
-          Kelenjar limfe tidak ada pembesaran
l.        Ketiak
Inspeksi :
-          Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Palpasi :
-          Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening
-          Tidak ada nyeri tekan
m.    Thoraks dan paru
Inspeksi :
-          Bentuk dada normal
-          Pergerakan dada simetris kiri dan kanan
-          Payudara tidak ada kelainan
-          Jenis pernafasan thoracoabdominal
-          Frekuensi pernafasan 20x/menit
-          Irama reguler berisi
Palpasi :
-          Vokal fremitus tidak ada kelainan
-          Nyeri tekan dada kanan bawah
Auskultasi :
-          Suara nafas bronchovesikuler
-          Suara napas tambahan tidak ada
Perkusi :
-          Pekak pada daerah hepar
-          Terdengar sonor di seluruh lapang paru
n.      Abdomen
Inspeksi :
-          Perut nampak kembung
-          Perut nampak tegang.
-          Kulit licin/mengkilat
-          Tampak tegang
-          Tidak ada bekas luka
-          Klien mengeluh nyeri pada perut kanan atas.

Auskultasi :
-          Pristaltik usus kesan normal 6 x/menit
-          Tidak terdengar bising usus
Perkusi :
-          Pekak pada kuadran kanan atas
-          Redup pada kuadran kanan bawah
-          Perkusi pekak pada daerah hepar.
-          Redup pada kuadran kir bawah
Palpasi :
-          Limpa tidak teraba
-          Ginjal tidak teraba
-          Nyeri tekan pada perut kanan atas
-          Lingkar perut 100 cm
o.      Genitalia dan anus
Tidak dilakukan pengkajian karena klien mengatakan tidak bersedia dan tidak ada keluhan.
p.      Ekstremitas
1)        Ekstremitas atas
Inspeksi :
-          Nampak simetris kiri dan kanan
-          Infus terpasang di lengan kiri bawah
-          Tidak ada bekas luka
-          Dapat melakukan pergerakan dengan perlahan-lahan
-          Kekuatan otot dapat melakukan tahanan dengan nilai 40 yaitu dapat melakukan gerakan normal peuh menentang gravitasi dengan sedikit penahanan.
Palpasi :
-          Tidak ada nyeri tekan
-          Tonus otot kenyal
-          Tidak teraba adanya massa
2)        Ekstremitas bawah
Inspeksi :
-          Nampak simetris kiri dan kanan
-          Tidak nampak adanya bekas luka
-          Dapat bergerak bebas sesuai rentang gerak sendi
-          Tidak ada pitting oedema
Palpasi :
-          Klien tidak merasa nyeri tungkai bawah
-          Tonus otot kenyal
-          Tidak teraba adanya massa.
4.      Pola kegiatan sehari-hari
a.       Nutrisi
1)        Kebiasaan
-          Pola makan                                    : Nasi, ikan dan sayur
-          Frekuensi makan                           : 3 x sehari
-          Nafsu makan                                 : baik
-          Makanan pantang                          : Daging ayam dan gula
-          Banyaknya minum dalam sehari   : 6 – 8 gelas/hari (1600 cc)
-          Minuman                                       : Sirup ABC
2)        Perubahan selama sakit
-          Nafsu makan                     : Klien mengeluh nafsu makan kurang
-          Jenis makanan                   : Bubur TKTP
-          Keluarga mengatakan porsi makan dihabiskan hanya 3 – 4 sendok dari porsi yang diberikan.
-          Klien mengeluh mual.
-          Porsi makan tidak dihabiskan ¾ porsi.
-          Intake cairan infus Asering : Dextrose 5 % 1 : 1 28 tetes/menit botol ke 53.
b.      Eliminasi
1)        BAK
a)      Kebiasaan
-          Frekuensi         : 3 – 4 kali dalam sehari
-          Warna              : kuning tua
-          Bau                  : pesing


b)      Perubahan selama sakit
-          Frekuensi         : 2 – 3 kali/hari tiap bak ± 100 cc
-          Warna              : kuning tua
2)        BAB
a)      Kebiasaan
-          Frekuensi         : 1 x dalam sehari
-          Warna              : Kuning
-          Konsistensi      : Agak keras
b)      Perubahan selama sakit
-          Frekuensi         : 2 kali sehari
-          Warna              : Kuning muda
-          Konsistensi      : Keras
c.       Olah raga dan aktivitas
1)        Sebelum sakit :
-          Klien tidak pernah berolah raga
-          Kegiatan yang dilakukan hanya pekerjaan rumah tangga
2)        Setelah sakit :
-          Aktivitas klien terbatas
-          Klien hanya dapat bangun dan duduk di tempat tidur, berjalan ke WC.
-          Kebutuhan klien dilayani di tempat tidur
-          Keluarga klien mengatakan kebutuhan dilayani di tempat tidur
-          Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
-          Klien mendapat perawatan bedrest.
d.      Istirahat dan tidur
1)        Sebelum sakit
-          Tidur malam jam 21.00 s.d jam 05.00 (7 jam)
-          Tidur siang kadang - kadang
-          Klien tidak mudah terbangun
2)        Setelah sakit
-          Tidur malam jam 22.00 s.d jam 05.00 (6 jam)
-          Tidur siang tidak pernah
-          Klien mudah terbangun bila timbul rasa nyeri
e.       Personal hygiene
1)        Kebiasaan
-          Mandi 1 kali sehari
-          Cuci rambut 2 x seminggu
-          Gosok gigi 3 kali sehari
2)        Selama di RS (selama di rawat)
-          Keluarga mengatakan klien tidak pernah mandi sejak masuk rumah sakit.
-          Keluarga mengatakan klien hanya dilap basah oleh keluarga tiap 3 hari sekali.
-          Klien mengatakan belum pernah cuci rambut sejak masuk di rumah sakit.
-          Klien mengatakan kadang-kadang gosok gigi.
5.      Pola interaksi sosial
a.       Orang terdekat dengan klien adalah suami.
b.      Klien mudah mendapat teman
c.       Bila ada masalah dimusyawarakan dengan keluarga
6.      Keadaan psikologis selama sakit
a.       Klien berharap agar cepat sembuh.
b.      Ekspresi wajah agak murung
7.      Kesehatan sosial
a.       Keadaan rumah dan lingkungan bersih.
b.      Status rumah milik sendiri
c.       Lingkungan rumah tidak bising
d.      Tidak banjir bila musim hujan
8.      Kegiatan keagamaan
a.       Kebiasaan
Klien rajin melaksanakan shalat 5 waktu
b.      Perubahan selama sakit
Klien tidak pernah melaksanakan shalat
9.      Perawatan dan pengobatan
a.       Perawatan
1)        Istirahat baring
2)        Diet Bubur TKTP RL
b.      Pengobatan sebelum masuk rumah sakit, klien berobat di dokter praktek, nama obat tidak diingat oleh klien.
c.       Selama masuk rumah sakit
1) Infus Asering : Dekstrose 5 %   1 : 1  20 tetes/menit
2) Amcillin 1 gr/8 jam
3) Hepatofalk 3 x 1 tablet
4) Paracetamol 500 mg 3 x 1 tablet
5) Imreg 2 x 1 tablet
10.  Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah :
-          Creatinin darah     : 0,42 mg/dl                 Pr. 1,1
-          Bil. Total               : 15,69 mg/dl               Pr. 1,1
-          Bil. Direct             : 9, 29 mg/dl                Pr. 0,30
-          SGOT                    : 9,37 u/L                     Pr 32
-          SGPT                    : 419 u/L                      Pr 31
-          LED Jam I                        : 85 mm                       Pr. < 20
          II           : 107 mm
Urine warna kuning tua.
USG Kesan Hepatomegali.

B.     Klasifikasi Data
Data subyektif
-          Klien mengeluh nyeri pada perut kanan atas.
-          Klien mengatakan sakit bertambah bila makan dan minum banyak
-          Klien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul.
-          Klien mengeluh nafsu makan kurang.
-          Klien mengeluh mual
-          Keluarga mengatakan porsi makan dihabiskan hanya 3 – 4 sendok dari porsi yang diberikan.
-          Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
-          Keluarga klien mengatakan kebutuhan dilayani di tempat tidur
-          Keluarga mengatakan klien tidak pernah mandi sejak masuk rumah sakit.
-          Keluarga mengatakan klien hanya dilap basah oleh keluarga tiap 3 hari sekali.
-          Klien mengatakan belum pernah cuci rambut sejak masuk di rumah sakit.
-          Klien mengatakan kadang-kadang gosok gigi.
Data obyektif
-          Skala nyeri sedang (nilai 2)
-          Nyeri tekan pada perut kanan atas
-          Ekspresi wajah meringis bila timbul nyeri.
-          Perut nampak kembung
-          USG kesan hepatomegali
-          Sklera kuning
-          Perkusi pekak pada daerah hepar
-          Perut nampak tegang
-          Porsi makan tidak dihabiskan (3/4 porsi)
-          Berat badan turun 4 kg selama sakit (dari 60 kg menjadi 56 kg)
-          Hasil laboratorium :
Creatinin darah 0,42 mg/dl
Bilirubin total 15,69 gr/dl
Bilirubin direkt 9,29 mg/dl
SGOT 937 u/L
SGPT 419 u/L
-          Keadaan umum lemah
-          Klien terapi bedrest
-          Kebutuhan klien dilayani di tempat tidur.
-          Keadaan klien nampak kotor
-          Rambut nampak kusut
-          Muka klien nampak kusam
-          Mulut klien nampak kotor dan berbau.
-          Tanda-tanda vital :
T          : 100/70 mmHg                       N         : 88 x/menit
S          : 36,40 C                                  P          : 20x/menit


C.     Analisa Data
NO
DATA
PENYEBAB
MASALAH
1.






















2.




















3.















4.
DS :
-      Klien mengeluh nyeri pada perut kanan atas.
-      Klien mengatakan sakit bertambah bila makan dan minum banyak
-      Klien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul.
DO :
-      Skala nyeri sedang (nilai 4)
-      Nyeri tekan pada perut kanan atas
-      Ekspresi wajah meringis bila timbul nyeri.
-      Perut nampak kembung
-      USG kesan hepatomegali
-      Sklera kuning
-      Perkusi pekak pada daerah hepar
-      Perut nampak tegang
-      Tanda-tanda vital :
T      : 100/70 mmHg
N     : 88 x/menit
S      : 36,40 C
P      : 20x/menit

DS :
-      Klien mengeluh nafsu makan kurang.
-      Klien mengeluh mual
-      Keluarga mengatakan porsi makan dihabiskan hanya 3 – 4 sendok dari porsi yang diberikan.
DO :
-      Porsi makan tidak dihabiskan (3/4 porsi)
-      Berat badan turun 4 kg selama sakit (dari 60 kg menjadi 56 kg)
-      Hasil laboratorium :
Creatinin darah 0,42 mg/dl
Bilirubin total 15,69 gr/dl
Bilirubin direkt 9,29 mg/dl
SGOT 937 u/L
SGPT 419 u/L




DS :
-      Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
-      Keluarga mengatakan kebutuhan klien dibantu di tempat tidur.
DO :
-      Keadaan umum lemah
-      Klien terapi bedrest
-      Kebutuhan klien dilayani di tempat tidur.
-      TTV :
TD   : 100/70 mmHg
N     : 88 x/menit
S      : 36,40 C
P      : 20x/menit

DS :
-      Keluarga klien mengatakan kebutuhan dilayani di tempat tidur
-      Keluarga mengatakan klien tidak pernah mandi sejak masuk rumah sakit.
-      Keluarga mengatakan klien hanya dilap basah oleh keluarga tiap 3 hari sekali.
-      Klien mengatakan belum pernah cuci rambut sejak masuk di rumah sakit.
-      Klien mengatakan kadang-kadang gosok gigi.
DO :
-      Keadaan klien nampak kotor
-      Rambut nampak kusut
-      Muka klien nampak kusam
-      Mulut klien nampak kotor dan berbau.
Infeksi virus pada hati
¯
Peradangan pada sel-sel hati
¯
Pengeluaran mediator kimia (bradikinin, histamin, serotonin) dari sel yang rusak
¯
Merangsang ujung-ujung saraf nyeri
¯
Spinothalamic lateral
¯
Corteks cerebri
¯
Nyeri dipersepsikan





Kerusakan hati menye-babkan berkurangnya jumlah bilirubin direk, duodenum menjadi asam
¯
Mengiritasi duodenum
¯
Impuls iritatif ke otak
¯
Merangsang medula vomiting centre
¯
Mual muntah, anoreksia
¯
Intake tidak adekuat
¯
Nutrisi kurang dari kebutuhan


Proses peradangan pada hati
¯
Penurunan penyimpanan glukosa pada hati
¯
Penurunan cadangan energi
¯
Kelemahan
¯
Aktivitas terganggu




Proses peradangan pada hati
¯
Penurunan penyimpanan glukosa pada hati
¯
Penurunan cadangan energi
¯
Kelemahan
¯
Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene

Nyeri






















Gangguan pemenuhan nutrisi ku-rang dari ke-butuhan.
















Aktivitas intolerans














Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hy-giene.

D.    Prioritas Masalah dan Diagnosa Keperawatan
1.      Nyeri berhubungan dengan pembesaran hepar ditandai dengan :
DS :
-      Klien mengeluh nyeri pada perut kanan atas.
-      Klien mengatakan sakit bertambah bila makan dan minum banyak
-      Klien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul.
DO :
-      Skala nyeri sedang (nilai 4)
-      Nyeri tekan pada perut kanan atas
-      Ekspresi wajah meringis bila timbul nyeri.
-      Perut nampak kembung
-      USG kesan hepatomegali
-      Sklera kuning
-      Perkusi pekak pada daerah hepar
-      Perut nampak tegang
-      Tanda-tanda vital :
T      : 100/70 mmHg
N     : 88 x/menit
S      : 36,40 C
P      : 20x/menit


2.      Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat ditandai dengan:
DS :
-      Klien mengeluh nafsu makan kurang.
-      Klien mengeluh mual
-      Keluarga mengatakan porsi makan dihabiskan hanya 3 – 4 sendok dari porsi yang diberikan.
DO :
-      Porsi makan tidak dihabiskan (3/4 porsi)
-      Berat badan turun 4 kg selama sakit (dari 60 kg menjadi 56 kg)
-      Hasil laboratorium :
Creatinin darah 0,42 mg/dl
Bilirubin total 15,69 gr/dl
Bilirubin direkt 9,29 mg/dl
SGOT 937 u/L
SGPT 419 u/L
3.      Aktivitas intolerans berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan :
DS :
-      Klien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
-      Keluarga mengatakan kebutuhan klien dibantu di tempat tidur.
DO :
-      Keadaan umum lemah
-      Klien terapi bedrest
-      Kebutuhan klien dilayani di tempat tidur.
-      TTV :
TD   : 100/70 mmHg
N     : 88 x/menit
S      : 36,40 C
P      : 20x/menit
4.      Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan :
DS :
-      Keluarga klien mengatakan kebutuhan dilayani di tempat tidur
-      Keluarga mengatakan klien tidak pernah mandi sejak masuk rumah sakit.
-      Keluarga mengatakan klien hanya dilap basah oleh keluarga tiap 3 hari sekali.
-      Klien mengatakan belum pernah cuci rambut sejak masuk di rumah sakit.
-      Klien mengatakan kadang-kadang gosok gigi.
DO :
-      Keadaan klien nampak kotor
-      Rambut nampak kusut
-      Muka klien nampak kusam
-      Mulut klien nampak kotor dan berbau.