BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Diabetes
Millitus (DM) merupakan suatu penyakit kronik yang melibatkan kelainan
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, berkembangnya komplikasi
makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis.
Diabetes
mellitus adalah penyakit yang dikarenakan salahnya pola hidup dan sisi lain
diabetes ini dikarenakan juga adanya factor keturunan. Yang paling sering
terjadi penyakit ini dikarenakan karena kurangnya beraktivitas atau kurangnya
olah raga. Biasanya dianetes menyerang manusia pada umur 35 tahun keatas.
Penyakit ini sangat sulit untuk disembuhkan maka dari itu perlu adnya kesadaran
diri untuk melakukan pencegahan penyakit ini dengan mengubah pola atau gaya
hidup. Maka dari sekarang jagalah tubuh anda dari penyakit diabetes mellitus.
I.
RUMUSAN MASALAH
·
Apa
itu DM?
·
BagaimanA
klasifikasi dan intoleransi glukosa?
·
Bagaimana
Patofisiologi DM
·
Apa
Penyebab DM?
·
Bagaimana
Manifestasi Klinis dari DM ?
·
Apa
saja Evaluasi Diagnostic dari DM?
·
Bagaimana
Cara Penatalaksanaan DM ?
·
Komplikasi
apa saja yang ditimbulkan?
·
Diagnose
keperawatan apa saja yang muncul dari DM?
III. TUJUAN
·
Mengetahui
definisi DM
·
Mengetahui
Penyebab DM
·
Mengetahui
patofisiologi DM
·
Mengetahui
manifestasi klinis yang ditimbulkan dari DM
·
Mengetahui
cara penatalaksaan DM
·
Mengetahui
diagnose keperawatan apa saja yang muncul
IV. MANFAAT
·
Pembaca
Mengetahui definisi DM
·
Pembaca
Mengetahui penyebab DM
·
Pembaca
memahami klasifikasi atau tipe-tipe DM
·
Pembaca
mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan dari DM
·
Pembaca
Mengetahui pengobatan pada DM
BAB II
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN
Diabetes Mellitus adalah
keadaan hiperglikemi kronik yang disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata,
ginjal, saraf dan pembuluh darah (Mansjoer dkk,1999). Sedangkan menurut Francis
dan John (2000), Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan
metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu
defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin
atau keduanya.
II.
KLASIFIKASI DM DAN INTOLERANSI GLUKOSA (WHO 1985)
·
Insulin
Dependent Diabetes Millitus (IDDM)
·
Non
Insulin Dependent Diabetes Millitus (NIDDM)
·
Malnutrition
Related Diabetes Millitus (MRDM)
·
Tipe
DM lain yang berhubungan dengan kondisi dan sindrom tertentu, penyakit
pancreas, akibat hormonal, sebab obat, kelainan insulin atau reseptor sindroma
genetic tertentu.
III. ETIOLOGI
· Diabetes Mellitus tergantung insulin (DMTI)
1.
Faktor genetic
2.
Faktor imunologi
3.
Faktor lingkungan
· Faktor risiko yang
berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe II, diantaranya adalah:
1.
Usia ( resistensi
insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun)
2. Obesitas
3. Riwayat keluarga
4. Kelompok etnik
IV. GEJALA KLINIS
Menurut
Askandar (1998) seseorang dapat dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila
menderita dua dari tiga gejala yaitu
1. Keluhan TRIAS: Banyak
minum, Banyak kencing dan Penurunan berat badan.
2.
Kadar glukosa darah pada
waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
3.
Kadar glukosa darah dua
jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl
·
Sedangkan menurut Waspadji (1996)
keluhan yang sering terjadi pada penderita Diabetes Mellitus adalah: Poliuria,
Polidipsia, Polifagia, Berat badan menurun, Lemah, Kesemutan, Gatal, Visus
menurun, Bisul/luka, Keputihan
V. PENATALAKSANAAN
DIABETES MILLITUS
1.
Penatalaksanaan
makan
a) Jumlah kalori tepat
Pasien
kurus diet 2100-2500 kalori
Pasien
sedang diet 1700-1900 kalori
Pasien
gemuk diet 1100-1500 kalori
b) Makanan yang mengandung serat
tinggi, misalnya : sayur-sayuran dan buah
c) Komposisi makanan : Protein 15-20 %,
lemak 20-25 %, karbohidrat 60-70 %.
d) Gula dan produk lain dari gula tidak
dianjurkan.
2. Latihan Jasmani
·
Memperbaiki
sel-sel tubuh dan pemakaian glukosa oleh sel tubuh menjadi baik
·
Latihan
jasmani yang disenangi dapat meningkatkan kebugaran tubuh dan otot-otot besar
·
Dilakukan
sesudah makan 3-5 kali seminggu
·
Jenis
olahraga : Jalan, jogging, berenang dan bersepeda.
3. Obat-obatan
·
Diberikan
bila perencanaan makan dan latihan jasmani tidak menurunkan kadar gula darah
·
Jenis
obat hiperglikemi oral dan insulin
VII. KOMPLIKASI
Beberapa
komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 1999) adalah
1. Akut
a) Hipoglikemia dan
hiperglikemia
b) Penyakit makrovaskuler
: mengenai pembuluh darah besar,penyakit jantung koroner (cerebrovaskuler, penyakit
pembuluh darah kapiler).
c)
Penyakit mikrovaskuler,
mengenai pembuluh darah kecil, retinopati, nefropati.
d) Neuropati
saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom berpengaruh pada gastro
intestinal, kardiovaskuler (Suddarth and Brunner, 1990).
2. Komplikasi menahun
Diabetes Mellitus
a) Neuropati diabetik
b) Retinopati diabetik
c) Nefropati diabetik
d) Proteinuria
e) Kelainan koroner
f) Ulkus/gangren (Soeparman, 1987, hal
377)
VIII. PENCEGAHAN DAN PERAWATAN KAKI DM
Manajemen perawatan kaki dalam mencegah terjadinya
ulkus diabetikum seharusnya dilakukan secara komprehensif dan kontinyu. Hal ini
bertujuan agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih lanjut. Oleh karena itu
pentingnya perawatan kaki untuk mencegah ulkus diabetikum diantaranya adalah:
1. Melakukan
pemeriksaan pada kaki diabetesi sedini mungkin, bisa menggunakan cermin, kaca
pembesar, atau meminta bantuan anggota keluarga atau orang lain untuk
memeriksanya karena sulit dijangkau terutama telapak kaki.
2. Memeriksa kaki
setiap hari. Mulai kuku jari, kulit kaki, telapak kaki, dan bau. Jika mengalami
kesulitan atau masalah dalam pemeriksaannya, hendaknya datang ke petugas
kesehatan yang terdekat.
3. Mencuci dan
membersihkan kaki setiap hari. Hal ini dapat menghilangkan kuman penyebab
infeksi di kakinya dengan menggunakan air hangat atau setelah selesai mencuci
kaki biasa diberi lotion pada permukaan telapak kaki. Kecuali pada sela-sela
kaki.
4.
Merawat dan memotong kuku dengan benar
dan teratur.
5. Jangan menggunakan
batu/silet untuk mengurangi kapalan (callus) dan jangan membiarkan luka
kecil di kaki, sekecil apa pun luka tersebut.
6. Menggunakan
kaos kaki dan sepatu yang tepat dan nyaman.
7. Melakukan senam
kaki diabetik untuk melancarkan vaskularisasi pada kaki diabetesi.
8. Mengatur pola
makan dengan kriteria 3J (Jumlah,Jenis, dan Jadwal) dan menghindari rokok
ataupun alkohol.
XI.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada
klien dengan Diabetes Mellitus,
diagnosa keperawatan menurut NANDA adalah
1.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh
mengabsorbsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis.
2.
Defisit
pengetahuan tentang proses penyakit DM dan perawatannya berhubungan dengan
Kurang familier dengan sumber informasi
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Diabetes Millitus (DM) merupakan
suatu penyakit kronik yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein
dan lemak, berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan
neurologis.
a) Klasifikasi Dm Dan Intoleransi
Glukosa (Who 1985)
·
Insulin
Dependent Diabetes Millitus (IDDM)
·
Non
Insulin Dependent Diabetes Millitus (NIDDM)
·
Malnutrition
Related Diabetes Millitus (MRDM)
·
Tipe
DM lain yang berhubungan dengan kondisi dan sindrom tertentu, penyakit
pancreas, akibat hormonal, sebab obat, kelainan insulin atau reseptor sindroma
genetic tertentu.
b) Etiologi
·
Diabetes Mellitus tergantung insulin (DMTI)
·
Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DMTTI)
2.SARAN
Bagi penderita diabetes mellitus
diharapkan selalu menjaga gaya hidup karena ini sangat berpengaruh terhadap
keparahan dari penyakit itu sendiri maka dari itu penderita penyakit diabetes
mellitus haus selalu menjaga kandungan gula dalam darah dengan tidak
mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar glukosa yang tinggi. Untuk dari itu
penderita bisa menggantinya dengan gula jagung. Pederita juga harus harus rajin
dalam olahraga karena itu sangat penting bagi kesehatan anda.
No comments:
Post a Comment