PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK
Pengertian
·
Pertumbuhan : merupakan
bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur.
·
Perkembangan : merupakan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar (Whalley &
Wong, 2000).
·
Peristiwa pertumbuhan pada anak
dapat terjadi perubahan tentang besarnya, jumlah, ukuran di dalam tingkat sel,
organ maupun individu.
·
Peristiwa perkembangan anak
dapat terjadi pada perubahan bentuk & fungsi pematangan organ mulai dari
aspek social, emosional & intelektual.
Pola Pertumbuhan &
Perkembangan
Merupakan peristiwa yang terjadi selama proses pertumbuhan
& perkembangan pada anak, baik terjadi percepatan maupun perlambatan yang
saling berhubungan antara satu organ dengan organ yang lain.
Pola pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berupa :
1.
Pola pertumbuhan fisik yang
terarah
Terdapat 2 prinsip atau hukum perkembangan:
a.
Cephalocaudal / Head to tail direction
b.
Proximodistal / Near to far direction (Wong, 1995).
2.
Pola perkembangan dari umum ke
khusus
Pola ini dikenal dengan pola Mass to specific atau to
complex (Wong, 1995).
3.
Pola perkembangan berlangsung
dalam tahapan perkembangan.
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan
perkembangan, yang dapat digunakan untuk mendeteksi perkembangan selanjutnya.
Pada pola ini tahapan perkembangan dibagi menjadi 5
bagian yang tentunya memiliki prinsip & ciri khusus dalam setiap
perkembangannya yaitu:
a.
Masa pra lahir
b.
Masa neonatus
c.
Masa bayi
d.
Masa anak
e.
Masa remaja (Gunarsa, 1997).
4.
Pola perkembangan dipengaruhi
oleh kematangan & latihan (belajar)
·
Proses kematangan dan belajar
pada pola ini selalu mempengaruhi perubahan dalam perkembangan anak.
·
Terjadi interaksi yang kuat
antara kematangan dan proses belajar dalam mempengaruhi perkembangan anak.
·
Masa ini merupakan masa yang
kritis yang harus dirangsang agar mengalami pencapaian perkembangan selanjutnya
melalui proses belajar (Gunarsa, 1997)
Factor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang Anak
Proses percepatan dan perlambatan tumbang anak dapat dipengaruhi
oleh :
1.
Faktor Herediter : bawaan,
jenis kelamin, RAS, suku bangsa.
2.
Faktor lingkungan :
v Lingkungan pranatal : gizi waktu ibu hamil, lingkungan mekanis, zat
kimia atau toxin, hormonal, (plasenta, tiroid, insulin), radiasi, infeksi dalam
kandungan, stress, imunitas, anoksia embrio.
v Lingkungan Postnatal : biologis (ras, jenis kelamin, umur, gizi,
perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi
metabolisme, hormone), fisik (cuaca / musim, sanitasi, keadaan rumah, radiasi),
psikososial (stimulasi, motivasi belajar, ganjaran atau hukuman yang wajar,
kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi
anak dan orang tua), keluarga dan adapt istiadat (pekerjaan dan pendapatan oaring
tua, pendidikan ayah / ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga,
stabilitas dalam rumah tangga, kepribadian ayah / ibu, adat istiadat /
norma-norma / tabu, agama, urbanisasi, kehidupan politik (Ebrahim, 1985).
Ciri-ciri Tumbang Anak
·
Tumbang adalah proses yang
kontinu sejak dari konsepsi sampai maturasi / dewasa.
·
Pada periode tertentu terdapat
masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbnag yang berlainan
diantara organ-organ.
·
Pola perkembangan anak sama
pada semua anak tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
·
Perkembangan erat hubungannya
dengan maturasi SSP.
·
Aktivitas seluruh tubuh diganti
respons individu yang khas
·
Arah perkembangan anak adalah
sefalokaudal
·
Refleks primitive akan
menghilang sebelum gerakan volunteer tercapai.
Tahap Pencapaian Tumbang
Anak
Pencapaian tumbang anak dikelomokkan menjadi dua kelompok besar
yaitu:
1.
Kelompok usia 0 - < 6 tahun
:
·
Tahap prenatal : masa embrio
(mulai konsepsi – 8 minggu) & masa fetus (9 minggu sampai lahir).
·
Tahap post natal : Neonatus (0
– 28 hari), masa bayi (29 hari - < 1 tahun), toddler (1 - < 3 tahun), pra
sekolah (3 – 6 tahun).
2.
Kelompok usia 6 tahun keatas :
masa pra remaja ( 6 - < 10 tahun), masa remaja (10 – 18 / 20 tahun).
Teori Tumbang Anak
1.
Teori Perkembangan Psikoseksual
(Freud)
2.
Teori Perkembangan Psikososial
(Erikson)
3.
Teori Perkembangan Kognitif
(Piaget)
4.
Teori Perkembangan Moral
(Kohlberg)
Teori Perkembangan
Psikoseksual (Freud)
1.
Fase oral (0 – 11 bulan)


2.
Fase anal (1 - < 3 tahun)


3.
Fase falik (3 - < 6 tahun)



4.
Fase laten (6 - <12 tahun)



5.
Fase genital (12 – 18 tahun)

Teori Perkembangan
Psikososial (Erikson)
1.
Percaya vs tidak percaya (0 -
< 1 tahun)
2.
Otonomi vs rasa malu dan ragu
(1 - < 3 tahun)




3.
inisiatif vs rasa bersalah (3 -
< 6 tahun)



4.
Industri vs inferiority (6 -
< 12 tahun)




5.
identitas dan kerancuan peran
(12 – 18 tahun)


Perkembangan Konigtif
(Piaget)]
1.
Tahap sensori – motorik (0 -
< 2 tahun)



a.
Perpisahan anak dengan
lingkungannya.
b.
Persepsi tentang konsep benda
yang permanent atau konstan
c.
Penggunaan symbol untuk
mempersepsikan situasi atau benda.
2.
Praoperasional (2 - < 7
tahun)





3.
Concrete operational (7 - <
11 tahun)

4.
Formal operation (11 - < 15
tahun)


Teori Perkembangan Moral
(Kohlberg)
1.
Fase preconventional
Terdiri dari 3 tahap : rasa egosentris, orientasi
hukuman dan ketaatan dan berfokus pada motif yang menyenangkan.
2.
Fase conventional
Berorientasi pada mutualitas hubungan interpersonal
dengan kelompok.
3.
Fase postconventional


Pertumbuhan Fisik
Perkembangan Janin Intra
Uterine
Ø 8 mingg : Berat
1 gram PB : 2,5 cm
Ø 12 minggu : Berat
14 gram PB : 7,5 cm
Jeis kelamin bisa dikenali
Ø 16 minggu : Berat
100 gram PB : 17 cm
Ø 20 minggu : Berat
500 gram
Ø 28 minggu : Berat
1000 gram PB : 35 cm
Ø 8 bulan :
Berat 1500 gram
Ø 9 bulan rata-rata : Berat
3200 gram PB : 50 cm
Pertumbuhan Post Natal
1.
BB (BCB)






Perkiraan BB Dalam Kg
1.
|
Lahir
|
3,25
|
2.
|
3 – 12 bulan
|
Umur (bulan) + 9
2
|
3.
|
1 – 6 tahun
|
Umur (tahun) × 2 + 8
|
4.
|
6 – 12 tahun
|
Umur (tahun) × 7 – 5
2
|
2.
Tinggi Badan (TB)





a.
1 tahun = 1,5 × TB lahir
b.
4 tahun = 2 × TB lahir
c.
6 tahun = 1,5 × TB 1 tahun
d.
13 tahun = 3 × TB lahir
e.
Dewasa 3,5 × TB (2 × TB 2
tahun)


Perkiraan TB Dalam cm
1.
|
Lahir
|
50 cm
|
2.
|
1 tahun
|
75 cm
|
3.
|
2 – 12 tahun
|
Umur (tahun) × + 77
|
Rumus perkiraan TB dalam cm dengan rumus (Behrman, 1992)
Perkiraan TB Secara
Genetik
a)
TB laki-laki = (TB ibu + 13)
+ TB ayah ± 8,5
2
b)
TB wanita = TB ayah – 13) +
TB ibu ± 8,5
2
Titi (1993)
3.
Lingkar Kepala (LK)









Kenaikan Berat Otak Anak
No.
|
Umur
|
Gram / 24 jam
|
1.
|
6 – 9 bulan kehamilan
|
3
|
2.
|
Lahir - < 6 bulan
|
2
|
3.
|
6 bulan - < 3 tahun
|
0,35
|
4.
|
3 – 6 tahun
|
0,15
|
(Lazuardi, 1984)
4.
Gigi





a.
Molar pertama : 6 – 7 tahun
b.
Incisor : 7 – 9 tahun
c.
Premolar : 9 – 11 tahun
d.
Kaninus : 10 – 12 tahun
e.
Molar kedua : 12 – 16 tahun
f.
Molar ketiga : 17 – 25 tahun
5.
Jaringan Lemak





6.
Organ Tubuh

a.
Pola umum (Generasi pattern)
b.
Pola neural (Brain & head
Pattern)
c.
Pola limfoid (Lymphoid Pattern)
d.
Pola genital (Reproductive
pattern)
Perkembangan Anak Balita



DDST
Empat parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan
anak balita :
1.
Personal social : aspek yang
berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
2.
Fine motor adaptive : Aspek
yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh
otot-otot kecil saja, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3.
Lenguage : kemampuan untuk
memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4.
Gross motor : aspek yang
berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh (Frankenburg dkk, 1981)

1.
Alat peraga : benang wol merah,
kismis / manik-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, permainan anak,
botol kecil, bola tennis, bel kecil, kertas dan pensil.
2.
Lembar formulir DDST
3.
BUku petunjuk sebagai refrensi
yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.

- Tahap 1 : secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia; 3 – 6 bulan, 9 – 12 bulan, 18 – 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun.
- Tahap 2 : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap 1. kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostic yang lengkap.

- P = Passed / Lulus
- F = Fail / Gagal
- NO = No Opportunity / Anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas.
a.
Abnormal :


b.
Meragukan :


c.
Tidak dapat test : apabila
terjadi penolakkan yang menyebabkan hasil test menjadi abnormal atau meragukan.
d.
Normal : semua yang tidak
tercantum dalam criteria sebelumnya.
No comments:
Post a Comment