Monday 15 October 2012

asuhan keperawatan HERPES ZOSTER by junaedy bonggaupa





HERPES ZOSTER
KONSEP DASAR MEDIS
A.    PENGERTIAN
Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus dalam simpul saraf spinal yang menyebabkan terjadinya kulit dengan pembentukan gelembung-gelembung  pada kulit yang dipersarafi saraf-saraf perosa.
B.     ANATOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi kulit terdiri dari : lapisan epidermis/ kutikel, lapisan dermis (korium: kulit vera : true skin), lapisan subkutis/ hipodermia.
1)      lapisan epidermis
terdiri dari beberpa lapisan sel:
a.       stratum korneum
tidak mempunyai inti sel sebab inti selnya sudah mati dan mengandung zat keratin.
b.      stratum lusinum
-          selnya pipih
-                                  lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan kaki
-          dalam lapisan terlihat seperti suatu pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat.
c.       stratum granulossum
stratum ini terdiri dari sel-sel pipih, dimana sel-sel tersebut terdapat hanya 2-3 lapis yang sejajar dengna permukaan kulit. Dalam sitoplasma terdapat butiran-butiran yang disebut kerato hialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin.
d.      stratum spinosum
-          merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan.
-          Sel-selnya disebut spinosum karena jika dilihat di bawah mikroskop sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya poligoral.
-          Sel-selnya berduri sehingga disebut stratum akartusum
e.       stratum basal
-          karena sel-selnya terletek dibagian basal
-          bentuknya selindris dengan inti lonjong
-          didalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut melanin warna.
2)      lapisan dermis
merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis tapi batas ini tidak jelas hanya diambil sebagai patokan mulainya terdapat sel lemak.terdiri dari 2 lapis:
-  bagian citas-pars papilaris (stratum papilar)
-  bagian bawah-retikularis (stratum retikularis)
baik pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar yang terusun dari serabut –serabut disebut:
-  serabut kolagen : untuk memberikan kekuatan pada kulit
-  serabut elastis : untuk memberikan kelenturan pada kulit
3)      lapisan subkutis
-      lapisan subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis
-    sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak ke pinggir sehingga terbentuk seperti cincin
-    lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya tidak sama
-    guna perikuus adipose adalah sebagai shock breker
-    dibawah subkutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot.          
C.     ETIOLOGI
Virus varicella zoster merupakan infeksi primer yang menyebabkan penyakit varicella sedangkan reaktivitas menyebabakan herpes zoster. varicella muncul sebagai herpes zoster yang sering disebut shingles, virus ini terdapat pada ganglion dorsal pada spinal.

D.    MANIFESTASI KLINIK
Terdaptnya gejala prodromal sistemik ( demam, pusing, malaise ) maupun local (nyeri otot tulang, gatal, pegal dan sebagainya). Setelah itu timbul eritema yang dalam waktu singkat timbul verikel yang berkelompok dengan dasar kulit erimatosa edema vesikel ini berisi cairan yang jernih, kemudian menjadi keruh terus dapat menjadi fistel dan krusta, kadang-kadng vesikel mengandung darah disebut herpes zoster hemografik.

E.     PENATALAKSANAAN
Terapi sistemik umumnya bersifat simptomatik untuk nyerinya diberikan analgetik jika disertai infeksi sekunder diberikan antibiotic acyclovir juga dapat digunakan sebagai pengobatan dalam menurunkan keparahan dari infeksi varicella.
Pengobatan topical bergantung pada stadium, pada stadium vesikel diberikan bedak untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak ada, pada stadium vesikel diberikan bedak untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder kalau terjadi ulserasi dapat diberikan salep antibiotik.

 
 
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
  1. PENGKAJIAN
    1. aktivitas /istirahat
tanda : penurunan kekuatan, tahanan, keterlibatan rentang gerak, gangguan masa otot, perubahan tonus.
    1. integritas ego
gejala : masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.
Tanda : ansietas, menangis, menyangkal, menarik diri.
    1. neurosensori
gejala : penurunan koordinasi-koordinasi, kecau, disorientasi, kurang konsentrasi
tanda : perubahan orientasi, afek, perilaku.
    1. nyeri/kenyamanan
gejala : nyeri otot, tulang, gatal, pegal.
  1. DIAGNOSA
    1. Nyeri dan rasa gatal b/d lesi pada kulit
    2. Perubahan pola tidur b/d pruritus atau nyeri
    3. Gangguan konsep diri dan citra tubuh b/d penampilan kuli tyang tidak bagus.
  2. INTERVENSI
    1. NDX 1
a.       kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi / karakter dan intensitas
b.      observasi TTV
c.       kolaborasi pemberian analgetik
    1. NDX 2
a.       kaji pola tidur dan lamanya tidur /24 jam
b.      tanyakan pada klien tentang kebiasaan menggunakan alat bantu sebelum tidur
c.       anjurkan pada klien untuk membersihkan tempat tidur sebelum tidur
d.      kolaborasi pemberian obat analgetik dan anti histamin
    1. NDX 3
a.       berikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
b.      ciptakan sikap saling percaya dengan klien untuk meningkatkan komunikasi
c.       pertahankan perilaku dalam melakukan prosedur menerima pasien serta privacy klien

No comments:

Post a Comment