Saturday 21 February 2015

Askep kolik abdomen makalah kolik abdomen,,,,



2.1    KOLIK ABDOMEN
  1. Pengertian
Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001).
  1. Etiologi
1.      Mekanis
-          Adhesi/ perlengketan pascabedah (90% dari obstruksi mekanik)
-          Karsinoma
-          Volvulus
-          Intususepsi
-          Obstipasi
-          Polip
-          Striktur
Manifestasi Klinik
1.      Mekanika sederhana – usus halus atas
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.
2.      Mekanika sederhana – usus halus bawah
Kolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush” meningkat, nyeri tekan difus minimal.

3.      Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.
4.      Obstruksi mekanik parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.
5.       Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.
  1. Pemeriksaan Penunjang
1.      Sinar x abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus
2.      Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.
3.      Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah; peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amilase karena iritasi pankreas oleh lipatan usus.
4.      Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolik.
  1. Penatalaksanaan Medis/Bedah
1.       Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit :
2.       Terapi Na+, K+, komponen darah
3.       Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial
4.       Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
5.       Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area penyumbatan; selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan.
6.       Implementasikan pengobatan unutk syok dan peritonitis.
7.       Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi.
8.       Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.
9.       Ostomi barrel-ganda jika anastomosis dari ujung ke ujung terlalu beresiko.
10.   Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.

  1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
I.    Pengakajian
a.       Identitas klien
1)      Nama
2)      Umur
3)      Jenis kelamin
4)      Suku bangsa
5)      Pekerjaan
6)      Pendidikan
7)      Alamat
8)      Tanggal MRS
9)      Diagnosis
b.      Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan klien sebelum MRS dan saat MRS. Biasanya klien mengeluh nyeri perut, defans muskular, muntah dan lain-lain.
c.       Riwayat kesehatan
-          Riwayat kesehatan sekarang
Bagaimana serangan itu timbul, lokasi, kualitas, dan faktor yang mempengaruhi dan memperberat keluhan sehingga dibawa ke Rumah Sakit.


-          Riwayat kesehatan dahulu
Megkaji apakah klien pernah sakit seperti yang dirasakan sekarang dan apakah pernah menderita HT atau penyakit keturunan lainnya yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan klien.
-          Riwayat kesehatan keluarga
Gambaran mengenai kesehatan keluarga dan adakah penyakit keturunan atau menular.
d.      Pola- pola fungsi kesehatan
-          Pola pesepsi dan tata laksana hidup sehat
Perubahan penatalaksanaan dan pemeliharaan kesehatan sehingga dapat menimbulkan perawatan diri.
-          Pola nutrisi dan metabolisme
Terjadi gangguan nutris karena klien merasakan nyeri sehingga tidak toleran terhadap makanan dan klien selalu ingin muntah.
-          Pola eliminasi
Terjadi gangguan karena klien tidak toleran terhadap makanan sehingga terjadi konstipasi.
-          Pola aktivitas dan latihan
Akan terjadi kelemahan dan kelelahan.
-          Pola persepsi dan konsep diri
Tidak terjadi gangguan / perubahan dalam diri klien.
-          Pola sensori dan kognitif
Kurangnya pengetahuan akan menyebabkan collic abdomen yang berulang.
-          Pola reproduksi dan seksual
Tidak terjadi dalam gangguan dalam pola reproduksi dan seksual.
-          Pola hubungan peran
Kemungkinan akan terjadi perubahan peran selama klien sakit sehubungan dengan proses penyakitnya.
-          Pola penanggulangan stress
Bagaimana cara klien mengatasi masalahnya.
-          Pola tata nilai dan kepercayaan
Tidak terjadi gangguan pada pola tata nilai dan kepercayaan.
e.       Pemeriksaan fisik
-          Status kesehatan umum
Akan terjadi nyeri perut yang hebat, akibat proses penyakitnya.
-          Sistem respirasi
Sesuai dengan derajat nyerinya, jika nyerinya ringan kemungkinan tidak terjadi sesak tapi jika derajat nyerinya hebat / meninggi akan terjadi sesak.
-          Sistem kardiovaskuler
Bisa terjadi takikardi, brodikardi dan disritmia atau penyakit jantung lainnya.
-          Sistem persyarafan
Nyeri abdumen, pusing/sakit kepala karena sinar.
-          Sistem gastrointestinal.
Pada sistem gastrointestinal didapatkan intoleran terhadap makanan / nafsu makan berkurang, muntah.
-          Sistem genitourinaria/eliminasi
Terjadi konstipasi akibat intoleransi terhadap makanan.
f.       Analisa Data
-         Data 1
Ds   : Nyeri pada perut
Do   : Ekspresi wajah penderita, postur tubuh, berhati-hati dengan abdomen, respon autonomik misalnya perubahan tanda vital.
Masalah : Gangguan rasa nyaman (nyeri akut / kronik).
Etiologi : Proses penyakitnya.
-         Data 2
Ds   : Klien terlihat gelisah
Do   : Perubahan tanda vital, perilaku menyerang, panik, kurang kontak mata, ekspresi wajah.
Masalah : Ansietas / cemas
Etiologi : Perubahan status kesehatan (ancaman kematian)
-         Data 3
Ds   : Nyeri perut
Do   : Muntah, intoleran terhadap makanan, mual.
Masalah : Resiko gangguan pemenuhan nutrisi
Etiologi : Anoreksia (proses penyakitnya)

II.      Diagnosa keperawatan
1.                     Data 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri akut/kronis) berhubungan dengan proses penyakitnya ditandai dengan nyeri perut, ekspresi wajah penderita, postur tubuh, berhati-hati dengan abdomen, respon autonomik.
2.                     Data 2
Ansietas (cemas) berhubungan dengan status kesehatan (ancaman kematian) ditandai dengan klien terlihat gelisah, perubahan tanda vital, prilaku menyerang, panik, kurang kontak mata, ekspresi wajah penderita.
3.                     Data 3
Resiko gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan anoreksia (proses penyakitnya) ditandai dengan muntah, mual, nyeri perut, intoleran terhadap makanan.

III.   Perencanaan
1.      Diagnosa 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri akut/kronis) berhubungan dengan proses penyakitnya ditandai dengan nyeri perut, ekspresi wajah penderita, postur tubuh, berhati-hati dengan abdomen, respon autonomik.
Tujuan : Nyeri berkurang
Kriteria hasil :
-          Klien menyatakan nyeri mulai berkurang
-          Ekspresi wajah klien tidak menyeringai
Rencana tindakan
a.       Catat keluhan nyeri, termasuk lokasi lamanya.
b.      Observasi TTV klien.
c.       Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
d.      Berikan makan sedikit tapi sering sesuai indikasi untuk pasien.
e.       Identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.
f.       Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi.
Rasional :
a.       Nyeri tidak selalu ada tetapi bila ada harus dibandingkan dengan gejala nyeri pasien sebelumnya dimana dapat membantu siagnosa.
b.      Untuk mengetahui perkembangan klien.
c.       Membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan terapi.
d.      Makanan mempunyai efek penetralisir asam, juga menghancurkan kandungan gaster. Makan sedikit mencegah distensi dan haluaran gastrin.
e.       Makanan khusus yang menyebabkan distress bermacam-macam antara individu. Penelitian menunjukkan merica dan kopi berbahaya dapat menimbulkan dispepsia.
f.       Untuk mempercepat proses penyembuhan.
2.      Data 2
Ansietas (cemas) berhubungan dengan status kesehatan (ancaman kematian) ditandai dengan klien terlihat gelisah, perubahan tanda vital, prilaku menyerang, panik, kurang kontak mata, ekspresi wajah penderita.
Tujuan : Cemas berkurang
Kriteria hasil :
-          Menunjukkan rileks
-          Klien tidak terlihat gelisah
-          Menunjukkan pemecahan masalah
Rencana tindakan
a.       Awasi respon fisiologis seperti takipnea, palpitasi.
b.      Catat petunjuk prilaku seperti gelisah, mudah terangsang, kurang kontak mata.
c.       Dorong pernyataan takut dan ansietas : berikan umpan balik.
d.      Dorong orang terdekat tinggal dengan pasien.
e.       Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
Rasional
a.       Dapat menjadi indikatif derajat takut yang dialami pasien tetapi dapat juga berhubungan dengan kondisi fisik.
b.      Indikator derajat takut yang dialami pasien,misal : pasien akan merasa tak terkontrol terhaap situasi atau mencapai status panik.
c.       Membantu pasien menerima perasaan dan memberikan kesempatan untuk memperjelas kesalahan konsep.
d.      Membantu menurunkan takut melalui pengalaman menakutkan menjadi seorang diri.
e.       Untuk mempercepat proses penyembuhan dan memberikan rasa tenang pada klien.
3.      Diagnosa 3
Resiko gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan anoreksia (proses penyakitnya) ditandai dengan muntah, mual, nyeri perut, intoleran terhadap makanan.
Tujuan : Klien tidak merasa nyeri perut
Kriteria hasil :
-          Klien tidak merasa mual dan muntah.
-          Klien toleran terhadap makanannya.
Rencana tindakan
a.       Kaji dan observasi TTV klien.
b.      Dorong klien untuk makan makanannya sedikit demi sedikit.
c.       Berikan makan sedikit tapi sering sesuai indikasi pasien.
d.      Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit.
Rasional
a.       Untuk mengetahui keadaan / perkembangan klien.
b.      Agar isi dalam lambung tidak kosong atau memperbaiki keadaan sistem pencernaan klien.
c.       Makanan mempunyai efek penetralisir asam, juga menghancurkan kandungan gaster. Makan sedikit mencegah distensi dan haluaran gastrin.
d.      Melakukan fungsi independen perawat.

IV.   Pelaksanaan / implementasi
Pada tahap ini ada pengolahan dan perwujudan dari rencana perawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan secara optimal.

V.      Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lain.




Sunday 15 February 2015

JUDUL SKRIPSI KEPERAWATAN MATERNITAS LENGKAP DENGAN FILENYA TAHUN TERBARU




 KUMPULAN SKRIPSI MATERNITAS PERAWAT




  1. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIWULAN KE-III  DALAM MENGHADAPI PERSALINAN  DI PUSKESMAS 
  2. PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI ORAL DAN SUNTIK TERHADAP KENAIKAN INDEKS MASSA TUBUH PADA IBU AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS 
  3. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN DUKUNGAN  PSIKOMOTOR KELUARGA  DALAM  PERAWATAN IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS 
  4. HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KB SUNTIK DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS 
  5. FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH IBU DAN ANAK ,,,,,, TAHUN 
  6. HUBUNGAN  ANEMIA  DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM DI RSIA .... TAHUN 2
  7. FAKTOR- FAKTOR  YANG  BERHUBUNGAN  DENGAN  KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD ,,,,,, TAHUN
  8. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ,,,,,,,, 
    9. HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENSTRUASI DENGAN KESIAPAN PSIKOLOGI REMAJA PUTERI MENGHADPI MENARCHE DI SLTP NEGRI 

    JUDUL LAIN KEPERAWATAN

     UNTUK SKRIPSI KOMINITAS KLIK DISINI
    UNTUK KTI MATERNITAS/ KEPERAWATAN KLIK DISNI  
    JUDUL SKRIPSI MATERITAS YANG LAIN SELAIN DI ATAS KLIK DISINI
    JUDUL SKRIPSI JIWA KLIK DISINI

    BAGI YANG BERMINAT DI KIRIMKAN FILENYA SILAKAN HUBUNGI KAMI LEWAT BBM PIN SDH ADA TERTERA DI ATAS ATAU NO. HP,,,,SILAKAN HUBUNGI KAMI AGAR KAMI KIRIMKAN,,,, DENGAN SATU SYARAT DI BAYAR PAKE PULSA SEBAGAI TANDA TERIMA KASIH,