Wednesday 2 April 2014

JUDUL SKRIPSI MATERNITAS... LENGKAP FILENYA,,, TERBARU



JUDUL SKRIPSI MATERNITAS / DEPARTEMEN MATERNITAS


  1. FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKI
  2.        Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi AKDR di Wilayah Kerja Puskesmas 
  3.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian ASI di RSB. 
  4. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hambatan dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas 
  5. Studi Kehamilan Resiko Tinggi Terhadap Penyulit Persalinan Di Ruangan Nifas Rsud Haji Makassar
  6.  Hubungan Pengetahuan Dan Dukungan Keluarga Terhadap  Kecemasan Penderita Ca. Serviks di RSUP
  7.  Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil Di Klini
  8.  Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pemeriksaan ANC pada Ibu Hamil Trimester III di Poliklinik KIA RSUD 
  9.  Gambaran Pengetahuan Ibu hamil Tentang  Pentingnya Kalsium di Puskesmas 
  10.  GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 
  11.   Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Post Partum Dengan Kelancaran ASI Di Ruang Nifas RSUD 
  12. ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASANGAN USIA SUBUR DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS



BAGI YANG BERMINAT DI KIRIMKAN FILENYA SILAKAN HUBUNGI KAMI LEWAT BBM PIN SDH ADA TERTERA DI ATAS ATAU NO. HP,,,,SILAKAN HUBUNGI KAMI AGAR KAMI KIRIMKAN,,,, DENGAN SATU SYARAT DI BAYAR PAKE PULSA ATAU  KIRIM DONASINYA KE REKENING SAYA SEBAGAI TANDA TERIMA KASIH,

Tuesday 1 April 2014

proses persalinan normal



. Proses Berlangsungnya Persalinan Normal
2.3.3.1. Persalinan Kala 1 : Fase Pematangan/Pembukaan Serviks
Persalinan kala 1 dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. Persalinan kala 1 berakhir  pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.
Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam.
Fase aktif terbagi atas :
1.    Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
2.    Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
3.    Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).
Peristiwa penting pada persalinan kala 1 :
1.    Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus.
2.    Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar.
3.    Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).
Pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada primigravida menurut Wiknyosastro, dkk  (1999 : 183) berbeda dengan pada multipara :
1.    Pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih dahulu sebelum terjadi pembukaan - pada multipara serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan.
2.    Pada primigravida, ostium internum membuka lebih dulu daripada ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah) - pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar).
3.    Periode kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14 jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukawaktu lebih lama.

2.3.3.2. Persalinan Kala 2 : Fase Pengeluaran Bayi
Persalinan kala 2 dimulai  pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir  pada saat bayi telah lahir lengkap. His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat. Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kala 2.
Peristiwa penting pada persalinan kala 2 adalah :
1.    Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul.
2.    Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat.
3.    Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik)
4.    Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.
5.    Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi).
Lama kala 2 pada primigravida + 1.5 jam, multipara + 0.5 jam.
Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala :
1.    Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring/membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus anterior/posterior).
2.    Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.
3.    Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).
4.    Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum dengan diameter biparietalis.
5.    Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.
6.    Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.
7.    Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan belakang, tungkai dan kaki.

ketikaaa

http://www.mediafire.com/download/o2avm8u3b43okkg/1161.rar