BIJI JARAK INI JUGA MEMPUNYAI ZAT YANG BERBAHAYA SEPERTI LISIN JIKA TERHIRUP BISA MEMATIKAN DALAM BEBERAPA JAM SAJA
surat beracun yg dikirimkan obama juga mengadung lisin yg tdak lain berasal dari biji jarak juga
Potensi Buah Biji Jarak (jatropha curcas linn) Sebagai Pakan Ternak
Potensi terbesar buah jarak pagar
ada pada buah yang terdiri dari biji dan cangkang (kulit). Pada biji terdapat
inti biji dan kulit biji. Inti inilah yang menjadi bahan daun pembuatan
biodiesel, sumber energi pengganti solar. Hasil eksktraksi dari inti biji jarak
pagar akan menghasilkan minyak jarak pagar dan bungkil ekstraksi. Minyak jarak
pagar digunakan untuk penyabunan dengan hasil akhir berupa sabun dan
meranolis/etanolis yang hasil akhirnya berupa biodiesel dan gliserin. Bungkil
ekstraksi bisa menghasilkan pupuk dan sebagai bahan pembangkit biogas yang
produk akhirnya berupa biogas pengganti minyak tanah. Bungkil ekstraksi ini
juga setelah didetoksifikasi dapat digunakan sebagai pakan ternak. Bungkil biji
jarak mengandung kaya akan nutrien, terutama kandungan proteinnya yang hampir
sama dengan bungkil kedelai, bahkan bisa lebih. Menurut Departemen Teknik Kimia
ITB (2005), komposisi proksimat bungkil biji jarak bebas minyak terdiri dari
12,9% air; 10,1% abu; 45,1% protein kasar, 31,9% serat kasar dan bahan organik
tidak bernitrogen. persentase protein sejati (true protein) pada bungkil biji
jarak pagar sangat tinggi, yaitu sekitar 90%, non-protein nitrogennya sekitar
7,8 – 9%. Komposisi kimia bungkil biji jarak pagar dapat di lihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.
Komposisi kimia bungkil ekstraksi dari Jatropha curcas varietas beracun dan
non-racun(% bahan kering)
Komponen
|
Varietas
beracun
|
Varietas
non-racun
|
Protein kasar
|
5,6
|
63,8
|
Lemak
|
1,5
|
1,0
|
Abu
|
9,6
|
9,8
|
Energi bruto
(MJ/kg)
|
18,2
|
18,0
|
NDF
|
9,0
|
9,1
|
Sumber: Makkar et al. (1998)
beracun jika
diberikan pada ternak apabila tidak diolah terlebih dahulu hal ini di sebabkan
karena kandungan racun yang ada didalamnya belum bisa di netralisasi dan di
pisahkan dari bungkilnya berdasarkan penelitian El-Badwi et al mengatahkan
bahwa terjadi tingkat kematian yang tinggi dan perubahan patologi yang parah
pada ayam broiler yang diberi ransum mengandung 0,5% biji Jatropha curcas. Menurut
Leeson dan Summers (2001), bahwa
pengaruh racun biji jarak pada ayam terjadi pada pemberian 2 dan 4 % tepung
biji jarak selama 3 minggu hal ini di sebabkan karena ayam pada umur 3 minggu
belum mampu untuk mencerna zat anti nutrisi yang terdapat di dalam bungkil biji
jarak yang di pengaruhi oleh mudahnya umur pertumbuhan organ pencernaan pada
ayam broiler. Perlakuan tersebut menunjukan pengaruh terhadap pertumbuhan,
yaitu rataan bobot badan pada umur 21 hari adalah 677, 240 dan 148 g/ekor untuk
masing - masing perlakuan 0, 3 dan 4 % biji jarak dalam ransum. Jadi, semakin
tinggi pemberian bungkil biji jarak pagar pada ramsum, maka konsumsi ransum
ayam broiler akan turun, sehingga mengakibatkan pertumbuhan terhambat. tetapi
pada ternak itik tidak memberi pengaruh yang signifikan.
Senyawa antinutrisi dan racun
dalam bungkil biji jarak termasuk dalam kelompok lektin, antitripsin (tripsin
inhibitor), phorbolester, tanin, dan saponin. Senyawa phorbolester dapat
mematikan ternak. Karena itu, upaya pertama dalam meningkatkan nilai tambah
bungkil biji jarak adalah menghilangkan (detoksifikasi) senyawa phorbolester,
baik secara fisik, kimiawi, kombinasi fisik dan kimiawi maupun secara biologis.
Detoksifikasi senyawa phorbolester juga mengurangi senyawa-senyawa antinutrisi
lainnya.
sumber http://livestock-livestock.blogspot.com/2013/03/pengaruh-penggunaan-bungkil-biji-jarak.html
No comments:
Post a Comment