Friday 19 April 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. D DENGAN KASUS PRE OPERASI FRAKTUR HUMERUS




diagnosa keperawatan aktual dan potensial tentang gangguan tidurr



No.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
1.




























2.


















3.




















4.
















5.










6.
Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jari-ngan ditandai dengan :
DS :
-      Klien mengeluh nyeri pada lengan kiri atas.
-      Klien mengeluh nyeri bila tangan kiri digerakkan.
DO :
-      Terpasang spalak pada daerah lengan kiri atas.
-      Ekspresi wajah meringis.
















Gangguan immobilitas fisik berhubungan dengan keter-batasan gerak, ditandai dengan :
DS :
-      Klien mengeluh nyeri bila tangan kiri digerakkan.
DO :
-      Adanya spalak terpasang pada daerah lengan kiri atas.
-      Aktivitas dibantu keluarga.




Gangguan pemenuhan istira-hat tidur berhubungan dengan stimulus nyeri ditandai dengan :
DS :
-      Klien mengeluh sulit tidur.
DO :
-      Konjungtiva anemis.













Cemas berhubungan dengan adanya cedera pada jaringan ditandai dengan :
DS :
-      Klien berharap lekas sembuh.
DO :
-      Ekspresi wajah cemas.








Kebutuhan spiritual tidak ter-penuhi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien tentang agama ditandai dengan :
DS :
-      Klien mengatakan jarang beribadah.


Resiko infeksi berhubungan dengan adanya jaringan yang mengalami trauma.

Klien mengungkap-kan nyeri teratasi/ berkurang dengan kriteria. :
-  Klien tidak menge-luh nyeri pada le-ngan kiri atas.
-  Klien tidak menge-luh nyeri bila ta-ngan kiri digerak-kan.
-  Ekspresi wajah ceria.



















Klien dapat melaku-kan mobilitas fisik secara bertahap se-suai kemampuannya dengan kriteria :
-  Klien tidak menge-luh nyeri.
-  Aktivitas dilakukan secara mandiri.










Kebutuhan istirahat tidur klien terpenuhi dengan kriteria :
-  Klien bisa tidur nyenyak.
-  Konjungtiva tidak anemis.


















Klien mengungkap-kan cemas berkurang /teratasi dengan kriteria :
-  Ekspresi wajah cerah.













Kebutuhan spiritual terpenuhi dengan kriteria :
-  Klien rajin beriba-dah.







Infeksi tidak terjadi dengan kriteria :
-  Tidak ada tanda-tanda infeksi seper-ti : tidak panas, ti-dak bengkak, tidak ada gangguan fung-si, tidak merah.

1.  Kaji tingkat nyeri.





2.  Istirahatkan tangan yang sakit.



3.  Observasi tanda-tanda vital.




4.  Beri posisi yang menyenangkan.


5.  Penatalaksanaan pemberian anal-getik.







1.  Pertahankan posisi pada posisi yang di immobilisasi.

2.  Bantu klien dalam melaksanakan im-mobilisasi.

 3.  Dekatkan segala kebutuhan klien dekat dengan klien.








1.  Kaji kebiasaan ti-dur klien.
2.  Beri posisi yang menyenangkan.



3.  Ciptakan situasi yang tenang





4.  Kolaborasi pembe-rian anti sedativa.






1.  Kaji tingkat kece-masan.


2.  Beri kesempatan klien mengungkap-kan perasaannya.



3.  Beri HE tentang fraktur.







1.  Beri dorongan spirtual











1.  Kaji adanya tanda-tanda infeksi.



2.  Monitor suhu tubuh tiap 4 jam
.
3.  Lakukan teknik aseptik dalam me-laksanakan tinda-kan.

4.  Penatalaksanaan pemberian antibio-tik.





5.  Kolaborasi dengan ahli bedah untuk pelaksanaan tinda-kan bedah.

1.  Mengetahui sejauh-mana nyeri yang dialami klien dan memudahkan tinda-kan selanjutnya.
2.  Memberikan ke-sempatan pada otot berelaksasi sehing-ga rasa nyeri berku-rang.
3.  Peningkatan vital sign menandakan adanya peningkatan skala nyeri.

4.  Membuat klien me-rasa nyaman se-hingga nyeri berku-rang.
5.  Pemberian analge-tik menghambat reseptor nyeri agar tidak mempersep-sikan ke otak dan nyeri berkurang.


1.  Mencegah kerusa-kan lebih lanjut pada daerah fraktur.

2.  Permudah klien melaksanakan mo-bilisasi aktif dan pasif.

3.  Mempermudah klien memenuhi kebutuhannya.








1.  Memudahkan inter-vensi selanjutnya.
2.  Mengurangi terja-dinya nyeri yang berdampak pada kebutuhan istirahat tidur klien.
3.  Meminimalkan rangsangan ekster-nal yang dapat mengganggu klien dalam beristirahat tidur.

4.  Anti sedativa mem-beri efek  penuru-nan aktivitas/kerja organ tubuh se-hingga klien dapat berisitirahat dengan tenang.

1.  Memudahkan tin-dakan selanjutnya.

 2.  Merasa diperhati-kan sehingga beban yang dirasakan berkurang dan ke-cemasan berkurang.
3.  Diharapkan klien mengerti dan mau bekerja sama dalam pemberian tindakan



1.  Mengingatkan bah-wa masih ada yang lebih berkuasa.









1.  Mengetahui gejala sejak awal mem-permudah pengam-bilan tindakan yang cepat dan tepat.
2.  Mendeteksi tanda-tanda infeksi.
3.  Mencegah terjadi-nya kontaminasi kuman.


4.  Antibiotik meng-hambat pertumbu-han mikroorganis-me patogen yang dapat menyebabkan infeksi.
5.  Mempercepat pe-nyembuhan jari-ngan yang rusak sehingga tidak terjadi infeksi.
1.  Mengkaji tingkat nyeri, sedang yaitu nyeri pada daerah lengan kiri.



2.  Memberi bantal pada lengan yang fraktur.



3.  Mengobservasi tanda-tanda vital :
T : 120/80 mmHg
N : 72 x/mnt
P : 24 x/mnt
S : 36,90 C
4.  Penatalaksanaan analgetik (antrain) melalui bolus












1.  Mengistirahatkan tangan yang fraktur.


2.  Bantu klien duduk di tempat tidur.



3.  Memberi pot di samping tempat tidur klien










1.  Mengkaji kebiasaan tidur klien.
2.  Beri posisi terlen-tang.




3.  Mengurangi pem-besuk yang datang pada jam besuk.




4.  Kolaborasi pembe-rian antiseptik.






1.  Mengkaji tingkat kecemasan ® kece-masan tingkat se-dang,
2.  Memberi HE ten-tang fraktur.





3.  Mengingatkan klien untuk banyak berdoa.






1.  Mengingatkan klien untuk banyak berdoa.










1.  Mengkaji tanda-tanda infeksi.



2.  Mengukur suhu tu-buh  S: 36,90 C

3.  Mencuci tangan sebelum dan sesu-dah tindakan.




4.  Penatalaksanaan pemberian anti-biotik






5.  Kolaborasi dengan ahli bedah untuk pelaksanaan tinda-kan bedah.









S:   Klien menge-luh nyeri pada lengan kiri.
O:  Ekspresi wa-jah meringis.
A:  Masalah be-lum teratasi
P:      Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5.



















S:   Klien menge-luh masih nyeri bila tangan kiri di-gerakkan.
O:  Aktivitas ma-sih dibantu.
A:  -
P:   -













S:   Klien masih sulit tidur.
O:      Konjungtiva anemis.
A:  Masalah be-lum teratasi.
P:      Lanjutkan in-tervensi 1, 2 , 3, 4













S: -
O:     Ekspresi wajah cemas.
A:     Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan in-tervensi 1, 2, 3







S: Klien menga-takan mulai beribadah.
O:        -
A:     Masalah ter-atasi
P: -





S: -
O:-.
A:     Masalah belum terjadi.
P: Lanjutkan in-tervensi 1, 2, 3, 4

No comments:

Post a Comment