Sunday 31 March 2013

Status gizi



1.       pengertian Status gizi
            Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat interaksi antara asupan energi  dan protein serta zt – zat gizi essensial lainnya dengan keadaan kesehatan tubuh yang diwujudkan dalam variabel tertentu, ketibak seimbangan (kelebihan atau kekurangan) antara zat gizi dengan kebutukan tubuh akan menyebabkan kelainan patoloogi bagi tubuh manusia. Keadaan demikian disebut Malnutrisi yang dikenal dengan gizi salah atau kelainan gizi .
            Secara umum kelainan gizi digolongkan atas 2 yaitu over nutrition dan undernutrition . overnutrition adalah suatu keadaan tubuh akibat mengkonsumsi zat – zat gizi tertentu melebihi kebutuhan tubuh dalam waktu yang relatif lama, sedangkan undernutrition adalah keadaan tubuh yang disebabkan oleh asupan zat – zat gizi sehari hari yang kurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh (Gibson,2005).
               Ada empat bentuk Malnutrition (diktat Ilmu Gizi):

a.       Undernutrition
Undernutrition adalah kekurangan konsumsi pangan secara relatif maupun absolut untuk periode tertentu.
b.      Specific Deficiency
Specific Deficiency adalah kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vit A, Iodium, Fe, dll

c.       Over Nutrition
Over Nutrition adalah kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu
d.      Imbalance
Imbalance terjadi karena disproporsi zat gizi, misalnya: kolesterol terjadi karena tidak seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein).
                                                      
               Malnutrisi adalah istilah umum untuk suatu kondisi medis yang disebabkan oleh pemberian atau cara makan yang tidak tepat atau tidak mencukupi.Istilah ini seringkali lebih dikaitkan dengan keadaan undernutrition (gizi kurang) yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang kurang, penyerapan yang buruk, atau kehilangan zat gizi secara berlebihan. Namun demikian, sebenarnya istilah tersebut juga dapat mencakup keadaan overnutrition (gizi berlebih).
               Seseorang akan mengalami malnutrisi bila jumlah, jenis, atau kualitas yang memadai dari zat gizi yang mencakup diet yang sehat tidak dikonsumsi untuk jangka waktu tertentu yang cukup lama. Keadaan yang berlangsung lebih lama lagi dapat menyebabkan terjadinya kelaparan.

2.      Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Undernutrition
            Menurut Unicef, faktor Yang mempengaruhi status gizi digolongkan atas penyebab langsung, penyebabtidak langsung, penyebab pokok , dan akar masalah (Thaha,1999)
a.       Penyebab langsung
      Penyebab langsung adalah asupan gizi dan penyakit infeksi. Pembalihan antara penyusuan dan makanan dewasa sebagai sumber energi dan zat gizi utama, pada masa penyapihan ASI mulai dikurangi atau konsumsi ASI berkurang dengan sendirinya sehinng untuk mencukupi kebutuhan gizi diperlukan  makanan tambahan. Makanan yang dikonsumsi dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi anak khususnya energi dan protein (Sulaeman dan Muchtadi, 2003).
       Meski demikian pemberian makanan bergizi dalam jumlah yang cukup pada masa balita merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius agar anak tidak jatuh ke keadaan gizi kurang. Apalagi dalam masa itu terjadi penyapihan yaitu peanak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi juga sering menderita diare atau demam akhirnya akan menderita kekurangan gizi, selain itu ninfeksi mempunyai kontribusi terhadap defisiensi energi, protein dan gizi karena menurunnya nafsu makan sehingga asupan makanan berkurang (Thaha,1995)
b.      Penyebab tidak langsung
      Penyebab tidak langsung termasuk pola asuh anak mencakup pengasuhan makanan anak, pemberian makanan pendamping ASI,pengasuhan perawatan dasar anak, pengasuhan higiene perorangan anak . perawatan atau pola pengasuhan ibu terhadap anak yang baik merupakan hal yang sangat penting, karena akan mempengaruhi proses tumbuh kembang balita, pola pengasuhan ibu terhadap anaknya berkaitan erat dengan keadaan ibu terutama kesehatan, pendidikan, pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan anak (WHO,2001)
      Berikutnya adalah ketahanan pangan, ketahanan pangan dikeluarga adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik dalam jumlah maupun mutu gizinya
      Terakhir, pelayanan kesehatan dan kesen lingkungan, adalah tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang bterjangkaun oleh setiap keluarga yang membutuhkan ( Thaha,1999).

No comments:

Post a Comment