BERAT BADAN LAHIR RENDAH
(BBLR)
Merupakan bayi (neonatus) yang
lahir dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499
gram.
Prematuritas murni dan dismatus
Prematuritas murni atau dikenal
dengan nama premature ini mempunyai maksud bahwa neonatus dengan usia kehamilan
yang kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan
untuk masa kehamilan atau dapat dikenal dengan nama neonatus kurang bulan
sesuai dengan masa kehamilan.
Premature Murni
Bayi prematuritas murni ini
memiliki cirri diantaranya.
1.
BB < 2500 gram
2.
PB < 45 cm
3.
Lingkar kepala < 33 cm
4.
Lingkar dada < 33 cm
5.
Masa gestasinya < 37 minggu
6.
Kulit tipis dan transparan
7.
Kepala lebih besar daripada
badan
8.
Lanugo banyak terutama pada
dahi, pelipis, telinga dan lengan
9.
Lemak subkutan kurang,
ubun-ubun dan sutura lebar.
10.
Labio minora belum tertutup
oleh libio mayora (pada wanita) dan pada laki-laki testis belum turun.
11.
Tulang rawan dan daun telinga
imatur
12.
Bayi kecil, posisi masih posisi
fetal, pergerakan kurang dan lemah, refek menghisap dan menelan serta refleks
batuk belum sempurna.
Dismatur
Merupakan bayi yang lahir
dengan BB < BB seharusnya untuk masa kehamilan.
Memiliki cirri pada preterm
seperti pada prematuritas, term dan post trem akan dijumpai :
- Kulit berselubung verniks kaseosa tipis atau tidak ada.
- Kulit pucat atau bernoda mekonium, kering keriput tipis.
- Jaringan lemak di bawah kulit tipis.
- Bayi tampak gesit, aktif dan kuat.
- Tali pusat berwarna kuning kehijauan.
Pengkajian
Pengukuran BB didapatkan hasil
< 2500 gram.
PB < 45 cm
Lingkar kepala < 33 cm
Lingkar dada < 33 cm
Masa gestasinya < 37 minggu
Adanya kulit tipis dan
transparan.
Adanya kepala lebih besar
daripada badan.
Adanya lanugo banyak terutama
pada dahi, pelipis, telinga dan lengan, jumlah lemak subkutan kurang,
ubun-ubundan sutura lebar, labio minora belum tertutup oleh labia mayora (pada
wanita) dan pada laki-laki testis belum turun, tulang rawan dan daun telinga
imatur, pergerakknan kurang dan lemah, tangisan lemah, pernafasan belum teratur
dan sering mengalami serangan apnea, refleks tonus leher lemah, refleks
menghisap dan menelan serta refleks batuk belum sempurna, kulit berselubung
verniks kaseosa tipis atau tidak ada, kulit pucat atau bernoda mekonium,
keringat keriput tipis, jaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tanpak gesit,
aktif dan kuat, tali pusat berwarna kuning kehijauan.
Diagnosa keperawatan
Tidak efektifnya termoregulasi
berhubungan dengan jaringan lemak pada subkutan yang kurang atau system
termoregulasi yang imatur.
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan prematuritas serta system susunan saraf immature.
Resiko tinggi gangguan
integritas kulit berhubungan dengan factor mekanik atau adanya imunitas pada
kulit dan adanya imobilitas.
Risiko tinggi infeksi
berhubungan dengan system imunitas yang masih imatur atau prosedur invasive.
Intervensi
Tidak efektifnya termoregulasi
- Pertahankan temperature pada aksila (36,5 – 37,2 °C) dengan cara mengkaji pada axila tiap jam.
- Pertahankan suhu lingkungan yang netral.
- Pempertahankan suhu bayi kedalam incubator
- Pertahankan kestabilan kebutuhan oksigen dengan mengkaji status respiratori.
Intoleransi aktivitas
a.
Pertahankan kestabilan oksigen
dengan melakukan monitoring pada nadi.
b.
Kondisikan lingkungan yang
nyaman
c.
Sediakan monitoring jantung dan paru
d.
Kurangi stimulasi dengan
mengkaji selama aktivitas.
Resiko tinggi gangguan
integritas kulit
- Kaji kulit dan membrane mukosa tiap 2 – 4 jam
- Atur posisi tiap 2 – 4 jam
- Hindari penggunaan lotion, krem atau powder yang berlebihan.
Resiko tinggi infeksi.
- Kaji tanda vital tiap 1 – 2 jam
- Pertahankan lingkungan dalam suhu normal
- Pertahankan prinsip aseptic sebelum kontak dengan pasien.
No comments:
Post a Comment