I.
SISTEM SARAF DAN CARA KERJANYA
A. Sistem Saraf Pusat
SSP terdiri dari otak, medulla spinalis, dan saraf
terkait yang mengontrol gerakan volunter. Struktur otak dibagi menjadi
serebrum, serebelum, batang otak, dan system limbic (Lewis,2000)
1.
Serebrum
Serebrum dibagi menjadi dua hemisfer, semua lobus dan
struktur ditemukan di kedua belahan otak kecuali kelenjar pinealis. Korpus
kalosum merupakan jalur yang menghubungkan dua hemisfer dan megkoordinasi
fungsi kedua hemisfer tersebut. Hemisfer kiri otak mengontrol sisi kanan tubuh
dan merupakan pusat pemikiran logis dan fungsi analitis seperti membaca,
menulis dan tugas matematika. Hemisfer kanan otak merupakan pusat berfikir
kreatif, intuisi, dan kemampuan artistic serta mengontrol sisi kiri tubuh.
Hemisfer serebrum masing-masing dibagi menjadi empat
lobus, yakni lobus frontalis, parietalis, temporalis, dan oksipitalis. Lobus
frontalis mengontrol organisasi pikiran, gerakan tubuh, memori, emosi, dan
perilaku moral. Integrasi semua informasi ini membantu mengatur keinginan,
memfokuskan perhatian dan memungkinkan terjadinya penyelesaian masalah serta
mengambil keputusan. Kelainan pada lobus frontalis dikaitkan dengan
skizofrenia, deficit perhatian/gangguan hiperaktivitas, dan demensia.
Lobus parietalis menginterpretasi sensasi rasa dan
sentuhan serta membantu dalam orientasi ruang. Lobus temporalis merupakan pusat
sensasi penghidu, pendengaran, memori, dan ekspresi emosi. Lobus oksipitalis
membantu mengkoordinasi penyuluhan bahasa dan interpretasi visual seperti
persepsi yang dalam.
2.
Serebelum
Serebelum terletak di bawah serebrum dan merupakan
pusat koordinasi gerakan dan penyesuaian prostural. Serebelum menerima dan
mengintegrasi informasi dari semua area tubuh, seperti otot, sendi, organ dan
komponen lain SSP. Riset menunjukkan bahwa transmisi suatu neurotransmiter,
dopamine, yang terhambat pada area ini dikaitkan dengan tidak adanya gerakan
halus dan terkoordinasi pada penyakit seperti penyalit Parkinson dan demensia.
3.
Batang Otak
Batang otak meliputi otak tengah, pons, dan medulla
oblongata serta nucleus saraf cranial ke-3 sampai ke-12. Medula, yang terletak
dipuncak medulla spinal berisi pusat vital untuk fungsi pernapasan dan
kardiovaskuler. Di atas medulla dan di depan serebrum, pons menyembatani celah,
baik secara struktur maupun fungsional, dengan berperan sebagai jalur motorik
utama. Otak tengah meliputi sebagian besar sistem aktivasi retikular dan
sistemekstrapiramidal.
Sistem aktivasi retikular mempengaruhi aktivitas motorik,
tidur, kesadaran, dan kewaspadaan. Sistem ekstrapiramidal mengirim informasi
tentang gerakan dan koordinasi dari otak ke saraf spinal. Lobus seruleus adalah
daerah batang otak yang terkait dengan stress, ansietas dan perilaku impulsif.
4.
Sistem Limbik
Sistem limbik merupakan area otak yang terletak di
atas batang otak, yang terdiri dari thalamus, hipokampus, dan amigdala
(walaupun beberapa sumber membedakan struktur yang terdapat pada sistem ini).
Thalamus mengatur aktivitas, sensasi, dan
emosi. Hipotalamus terlibat dalam pemgaturan suhu tubuh, pengontrolan nafsu
makan, fungsi endokrin, dorongan seksual, dan perilaku inpulsif yang terkait
dengan perasaan marah, mengantuk atau gembira.
No comments:
Post a Comment