Luka Bakar
• Derajat satu
Ditandai dengan
warna kulit yang kemerahan dan kadang-kadang bengkak. Kerusakan hanya terjadi
di permukaan kulit dan tidak memerlukan perawatan khusus. Misalnya: kulit
terbakar akibat berenang atau tersiram air panas.
• Derajat dua
Mengenai
lapisan bawah kulit. Biasanya ditandai dengan sakit hebat, gelembung berisi
cairan, bengkak dan kulit rusak.
• Derajat tiga
Dapat mengenai
tulang dan organ dalam, ditandai dengan kulit kering, pucat, gosong, mati rasa
akibat kerusakan saraf sensoris.
Yang harus dilakukan :
• Hentikan proses
luka bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena.
• Lepaskan
pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat, gunting, jangan dipaksakan.
• Lakukan
penilaian dini.
• Tentukan
derajat luka bakar selama pemeriksaan fisik.
• Tutup luka
bakar.
• Gunakan penutup
luka steril, bila mengenai mata pastikan kedua mata ditutup, bila mengenai
jari-jari masing-masing dibalut terpisah.
• Jaga kehangatan
tubuh penderita dan rawat cedera lain.
• Rujuk ke
dokter.
• Tersengat
listrik
Jika anak Anda terkena aliran
listrik dan Anda tidak dapat mematikannya, jangan langsung menyentuh si anak.
Lebih baik, sentuh dia dengan menggunakan bahan yang terbuat dari kayu (misalnya:
gagang sapu). Jika memungkinkan, pegang penyekat tersebut dengan koran kering
yang terlipat. Sekitar 85% luka bakar akibat tersengat listrik adalah ringan
dan dapat dirawat di rumah.
Harus dibawa keRS jika :
• Wajah, kedua
tangan, daerah genital atau kaki terbakar
• Korban tidak
dapat dirawat dengan baik di rumah
• Korban berusia
di bawah 2 tahun atau di atas 70 tahun
• Organ-organ
dalam juga turut terbakar.
• Luka bakar
karena kembang api
Luka yang terjadi akibat dari panas
kembang api biasanya mengenai mata yang dapat mengakibatkan kebutaan, kepala,
lengan, tangan dan kaki, goresan luka (laserasi), amputasi dan luka bakar. Luka
bakar dapat meninggalkan cacat luka parut sepanjang hidup.
Yang harus dilakukan :
• Cuci bagian
yang terbakar dengan air dingin yang mengalir
• Jika terjadi
lepuhan pada kulit, biarkan saja lalu kompres basah atau dingin. Jika luka
bakar itu parah bawalah ke rumah sakit.
• Bila mata yang
terkena percikan api, bilaslah mata dengan air dingin, selama 10 menit.
• Jika ada benda
asing yang melekat di bola mata, misalnya percikan kembang api, tutup mata
tersebut dengan kain steril dan bersih. JANGAN mencoba untuk mengambil benda
tersebut.
• Segera cari
pertolongan tenaga medis.
• Tenggelam
Sering terjadi bayi yang sudah mulai berjalan
sendiri atau anak kecil tenggelam di kolam renang milik orang tuanya. Ini
karena minimnya pengawasan saat si bayi bemain-main di dekat kolam renang.
Yang harus dilakukan :
• Gunakan ember
dan air yang ukurannya disesuaikan usia anak. Jangan pernah meninggalkan bayi
sendirian sedetik pun di dekat bak mandi.
• Selalu buang
air di dalam bath-up setiap kali usai
menggunakannya. Bila sedang mengisi bath-up,
tutuplah pintu kamar mandi. Bila perlu, kuncilah untuk mencegah si kecil merangkak
masuk.
• Sekeliling
kolam renang harus diberi pagar pengaman yang rapat dan pintu pagar menuju
kolam harus selalu terkunci.
• Selalu awasi si
kecil bila ia berada di dekat air, meski di kolam yang khusus untuknya
sekalipun.
• Jangan terlalu
berambisi mengajari bayi berenang sejak dini di kolam renang umum. Usia yang
paling disarankan adalah tiga tahun karena daya tahan tubuhnya sudah lebih kuat
menghadapi parasit dan bakteri yang mungkin ada di kolam renang umum. Lagi
pula, kalau diajarkan terlalu dini, orang tua biasanya “menggampangkan”; begitu
si kecil sudah bisa ngambang atau
berenang sedikit, dikiranya sudah aman padahal belum tentu. Kelak, bila ingin
memasukkan si kecil ke kursus renang, pilihlah guru yang bersertifikat dan
terlatih mengajar balita.
No comments:
Post a Comment