Monday 29 October 2012

penanganan luka bakar


    Luka Bakar
      Derajat satu
Ditandai dengan warna kulit yang kemerahan dan kadang-kadang bengkak. Kerusakan hanya terjadi di permukaan kulit dan tidak memerlukan perawatan khusus. Misalnya: kulit terbakar akibat berenang atau tersiram air panas.
      Derajat dua
Mengenai lapisan bawah kulit. Biasanya ditandai dengan sakit hebat, gelembung berisi cairan, bengkak dan kulit rusak.
      Derajat tiga
Dapat mengenai tulang dan organ dalam, ditandai dengan kulit kering, pucat, gosong, mati rasa akibat kerusakan saraf sensoris.
Yang harus dilakukan :
      Hentikan proses luka bakarnya. Alirkan air dingin pada bagian yang terkena.
      Lepaskan pakaian dan perhiasan. Jika pakaian melekat, gunting, jangan dipaksakan.
      Lakukan penilaian dini.
      Tentukan derajat luka bakar selama pemeriksaan fisik.
      Tutup luka bakar.
      Gunakan penutup luka steril, bila mengenai mata pastikan kedua mata ditutup, bila mengenai jari-jari masing-masing dibalut terpisah.
      Jaga kehangatan tubuh penderita dan rawat cedera lain.
      Rujuk ke dokter.

      Tersengat listrik
            Jika anak Anda terkena aliran listrik dan Anda tidak dapat mematikannya, jangan langsung menyentuh si anak. Lebih baik, sentuh dia dengan menggunakan bahan yang terbuat dari kayu (misalnya: gagang sapu). Jika memungkinkan, pegang penyekat tersebut dengan koran kering yang terlipat. Sekitar 85% luka bakar akibat tersengat listrik adalah ringan dan dapat dirawat di rumah.
Harus dibawa keRS jika :
      Wajah, kedua tangan, daerah genital atau kaki terbakar
      Korban tidak dapat dirawat dengan baik di rumah
      Korban berusia di bawah 2 tahun atau di atas 70 tahun
      Organ-organ dalam juga turut terbakar.

      Luka bakar karena kembang api
            Luka yang terjadi akibat dari panas kembang api biasanya mengenai mata yang dapat mengakibatkan kebutaan, kepala, lengan, tangan dan kaki, goresan luka (laserasi), amputasi dan luka bakar. Luka bakar dapat meninggalkan cacat luka parut sepanjang hidup.
Yang harus dilakukan :
      Cuci bagian yang terbakar dengan air dingin yang mengalir
      Jika terjadi lepuhan pada kulit, biarkan saja lalu kompres basah atau dingin. Jika luka bakar itu parah bawalah ke rumah sakit.
      Bila mata yang terkena percikan api, bilaslah mata dengan air dingin, selama 10 menit.
      Jika ada benda asing yang melekat di bola mata, misalnya percikan kembang api, tutup mata tersebut dengan kain steril dan bersih. JANGAN mencoba untuk mengambil benda tersebut.
      Segera cari pertolongan tenaga medis.

      Tenggelam
            Sering  terjadi bayi yang sudah mulai berjalan sendiri atau anak kecil tenggelam di kolam renang milik orang tuanya. Ini karena minimnya pengawasan saat si bayi bemain-main di dekat kolam renang.
Yang harus dilakukan :
      Gunakan ember dan air yang ukurannya disesuaikan usia anak. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian sedetik pun di dekat bak mandi.
      Selalu buang air di dalam bath-up setiap kali usai menggunakannya. Bila sedang mengisi bath-up, tutuplah pintu kamar mandi. Bila perlu, kuncilah untuk mencegah si kecil merangkak masuk.
      Sekeliling kolam renang harus diberi pagar pengaman yang rapat dan pintu pagar menuju kolam harus selalu terkunci.
      Selalu awasi si kecil bila ia berada di dekat air, meski di kolam yang khusus untuknya sekalipun.
      Jangan terlalu berambisi mengajari bayi berenang sejak dini di kolam renang umum. Usia yang paling disarankan adalah tiga tahun karena daya tahan tubuhnya sudah lebih kuat menghadapi parasit dan bakteri yang mungkin ada di kolam renang umum. Lagi pula, kalau diajarkan terlalu dini, orang tua biasanya “menggampangkan”; begitu si kecil sudah bisa ngambang atau berenang sedikit, dikiranya sudah aman padahal belum tentu. Kelak, bila ingin memasukkan si kecil ke kursus renang, pilihlah guru yang bersertifikat dan terlatih mengajar balita.

No comments:

Post a Comment