Monday 15 October 2012

ASUHAN KEPERAWATAN RETARDASI MENTAL by edhy nocu


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN PERKEMBANGAN
RETARDASI MENTAL

Defenisi adalah retardasi mental
  1. Fungsi intelektual umum dibawah normal
  2. Terdapat kendala dalam adaptif social
  3. Gejala timbul pada masa perkembangan pada usia dibawah 15 tahun
Etiologi
     Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari retardasi mental. Untuk mengetahui adanya retardasi mental perlu anamnese yang baik,pemeriksaan fisik. Penyebab dari retardasi mental sangat kompleks dan multi factorial. Walaupaun terdapat beberapa factor yang potensial berperan dalam terjadinya retardasi mental.

Faktor-faktor potensial sebagai penyebab retardasi mental.
  1. Non Organik
*      Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis
*      Faktor sosiokultural
*      Interaksi anak-Pengasuh yang tidak baik
*      Penelantaran anak
  1. Organik
*      Faktor pra konsepsi
1.      Abnormalitas single Gene
2.      Kelainan Kromosom (X-Linked,translokasi,fragile-X) syndrom poly genic familial
*      Faktor Pranatal
1. Gangguan pertumbuhan otak pada trimester I
*                  Kelainan kromosom (trisomi,mosaik dll)
*                  Infeksi intra uterin mis TORCH,HIV
*                  Zat-zat teratogen
*                  Disfungsi plasenta
*                  Kelainan kongenital dari otak

2. Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III

*                  Infeksi intra uterin mis TORCH,HIV
*                  Zat-zat Teratogen
*                  Ibu;DM,PKU (Phenylketonuria)
*                  Toksemia gravidarum
*                  Disfungsi plasenta
*                  Ibu Malnutrisi
3. Faktor Perinatal
*                  Sangat Prematur
*                  Asfiksia neonatorium
*                  Trauma lahir:Perdarahan intra kranial
*                  Meningitis
*                  Kelainan metabolik: Hipoglikemia,Hiperbilirubinamia
4.  Faktor Post Natal
*                  Trauma berat pada kepala/Susunan saraf pusat
*                  Neurotoksin Mis Logam berat
*                  CVA (Cerebrovasculas accident)
*                  Anoksia mis tenggelam
*                  Metabolik
o                                              Gizi buruk
o      Kelainan hormonal,mis Hipothyroid,Pseudohipoparatiroid
o                                              Aminiaciduria,mis:PKU (Phenylketonuria)
o                                              Kelainan metabolisme karbohidrat,galaktosemia
o                                              Polisakaridosi Mis: Syndrom Hurler
o                                              Cerebral Lipidosis (Tay Sachs),dengan Hepatomegali (Gaucher).                                                                                                 
o                                              Penyakit degeneratif / Metabolik lainnya
*                  Infeksi
o                                              Meningitis,ensefhalitis dll
o                                              Sub akut Sklerosing panesefhalitis.

Klasifikasi Retardasi Mental
1.            Ringan  (IQ 50-70)
*         Prasekola (Lahir-5 Thn) Maturasi dan perkembangan → Seringkali melalui pengamatan tidak tanpa gejala terbelakang,kadang mengalami kelambatan perkembangan Mis Berjalan,bicara,makan sendiri ; lainnya seperti anak normal.
*         Usia sekolah (6-12 Thn) masa latihan-pendidikan → mampu melaksanakan ketrampilan motorik,mampu ,membaca dan berhitung (SLB) Kls 1-6,mampu melaksanakan interaksi sosial dengan bimbingan kemampuan kognitif maksimal sama dengan usia 8-12 thn.
*         Masa Dewasa (21thn-dewasa) kemampuan bekerja-sosial →mampu berinteraksi sosial dan melaksanakan pekerjaan dengan adekuat untuk menjaga diri,perlu bimbingan,dapat berumah tangga tapi tidak boleh mempunyai anak.
2.            Sedang (IQ 35-49)
*         Prasekolah (Lahir-5thn) Maturasi dan perkembangan→ Keterlambatan perkembangan motorik,terutama bicara .Mampu/ada respon terhadap latihan untuk memenuhi kebutuhan sendiri
*         Usia Sekolah (6-12 thn) masa latihan - pendidikan→ Mampu belajar untuk berkomunikasi sederhana,memelihara kebersihan sendiri,pekerjaan sederhana,tidak bisa membaca dan berhitung,kemampuan maksimal 3-7 tahun
*         Masa dewasa (21 thn-dewasa) kemampuan bekerja-sosial → mampu bekerja dengan pengawasan, bepergian mengunjungi keluarga,tidak mampu melaksanakan self maintance.
3.            Berat
*         Prasekolah (lahir-5thn) Maturasi dan perkembangan→Terlambat perkembangan motorik,sedikit/tidak dapat berkomunikasi,ada respon,baik diberi latihan sederhana misalnya makan sendiri.
*         Usia Sekolah (6-12 thn) Masa latihan-pendidikan→Dapat dilatih untuk kegiatan rutin maksimal sampai todler.
*         Masa Dewasa (21thn-dewasa) Kemampauan bekerja-sosial→mampu menyesuaikan diri dengan kegiatan sehari-hari,membutuhkan bimbingan dan supervisi dalam keamanan.

4.            Berat sekali (IQ < 20)
*         Pra sekolah (lahir-5thn) Maturasi dan perkembangan→Kapasitas minimal untuk       mempengaruhi sensorik motorik membutuhkan total care.
*         Usia Sekolah (6-12thn) Masa latihan-pendidikan → keterlambatan dalam seluruh area perkembangan, memperlihatkan respon emosional dasar, dapat berespons terhadap latihan ketrampilan untuk kaki, tangan, rahang. Membutuhkan pengawasan ketat.
*         Masa Dewasa (21 tahun – dewasa) kemampuan bekerja-sosial → mampu berjalan, butuh orang untuk mengasuh dan menyayangi. Mampu berkata sederhana, biasanya mampu untuk melaksanakan kegiatan dengan bimbingan dan bantuan.

Gejala Klinik :
Gejala klinik dari Retardasi Mental tergantung dari tipenya, adalah sebagai berikut :

1.      Retardasi Mental Ringan :
 Kelompok ini merupakan bagian terbesar dari retardasi mental. Kebanyakan dari mereka ini, diagnosa dibuat setelah anak beberapa kali tidak naik kelas. Golongan ini termasuk mampu di didik, artinya selain dapat di ajar baca, tulis bahkan bisa sampai kelas 4 – 6 SD, juga bisa dilatih ketrampilan tertentu sebagai bekal hidupnya kelak dan mampu mandiri seperti orangdewasa yang normal. Tetapi pada umumnya mereka ini kurang mampu menghadapi stres, sehingga tetap membutuhkan bimbingan dari keluarganya.
      Retardasi Mental Sedang :
Kelompok ini kira-kira 12% dari seluruh penderita retardasi mental, mereka ini mampu latih tetapi tidak mampu didik. Taraf kemampuan intelektualnya hanya dapat sampai kelas 2 SD, tetapi dapat dilatih mengusai suatu ketrampilan tertentu misalnya pertukangan, pertanian dll. Dan apabila bekerja nanti mereka ini perlu pengawasan. Mereka juga perlu dilatih mengurus diri sendiri.
2.      Retardasi Mental Berat :
Sekitar 7% dari penderita Retardasi Mental masuk kelompok ini. Diagnosa mudah ditegakan secara dini, karena selain adanya gejala fisik yang menyertai juga berdasarkan keluhan dari orang tua dimana anak sejak awal sudah terdapat keterlambatan motorik dan bahasa. Mereka dapat dilatih higiene dasar saja dan kemampuan bicara yang sederhana, tidak dapat dilatih ketrampilan kerja dan memerlukan pengawasan dan bimbingan sepanjang hidupnya.
Dibawah ini beberapa kelainan fisik dan gejala yang sering disertai retardasi mental,yaitu (Swaiman,1989):
1.                  Kelainan pada mata
*      Katarak
§  Sindrom Cockayne                   
§  Sinrom Lowe
§  Galactosemia
§  Sindrom Down
§  Kretin
§  Rubela pranatal
*      Bintik cherry-merah pada daerah makula
§  Mukolipidosis
§  Penyakit Nieman-pick
§  Penyakit Tay-Sachs
*      Karioretinitis
§  Lues kongenital
§  Penyakit sitomegalo virus
§  Rubela pranatal
*      Kornea keruh
§  Lues kongenital
§  Sindrom hunter
§  Sindrom Hurler
§  Sindrom Lowe
2        Kejang
*      Kejang umum tonik klonik
§  Defisiensi glikogen sinthetase
§  Hiperlisinemia
§  Hipoglikemia,terutama yang disertai glycogen storage diseas I,III,IV dan VI.
§  Phenyl ketonuria.
§  Sindrom malabsorbsi methionin
*      Kejang pada masa neonatal
§  Argiosuccinic asiduria
§  Hiperammonemia I dan II
§  Laktik  asidosis,dll
3        Kelainan kulit
Bintik cafe-au-lait
§  Ataksia-telengiektasia
§  Sindrom Bloom
§  Neurofibromatosis
§  Tubereous sclerosis
4        Kelainan Rambut
*      Rambut rontok
§  Familial laktik asidosis dengan necrotizing ensefalopati
*      Rambut cepat memutih
§  Atrofi progresif serebral hemisfer
§  Ataksia telangieksia
§  Sindrom malabsorpsi methionin
*      Rambut halus
§  Hipotiroid
§  Malnutrisi
5.      Kepala
*      Mikrosefali
*      Makrosefali
§  Hidrosefalus
§  Mucopolisakaridase
§  Efusi subdural
6.   Perawakan pendek
*      Kretin
*      Sindrom Prader-Willi
7        Distonia
*      Sindrom Hallervorden-Spaz


3.      Retardasi Sangat Berat :
Kelompok ini sekitar 1% dan termasuk dalam tipe klinik. Diagnosa dini mudah dibuat karena gejala baik mental maupun fisik Sangat jelas. Kemampuan bahasanya Sangat minimal. Mereka ini seluruh hidupnya tergantung pada orang disekitarnya.


Pencegahan dan Pengobatan :
Primer :
*      Pendidikan kesehatan pada masyarakat (prenatal, pertolongan persalinan, hamil pada wanita >40 tahun dikurangi, cegah radang otak pada anak)
*      Perbaikan sosial ekonomi
*      Konseling genetik

Sekunder :
*      Diagnosa dan terapi dini pada radang otak perdarahan sub cranial.

Tertier :
*      Pendidikan klien dan latihan khusus di SLB
*      Konseling orang tua untuk mengatasi frustrasi

Pengkajian :
*      Lakukan pengkajian fisik.
*      Lakukan pengkajian perkembangan.
*      Dapatkan riwayat keluarga, teruama retardasi mental dan gangguan herediter.
*      Kaji tentang riwayat kesehatan untuk mendapatkan bukti – bukti adanya trauma prenatal, perinatal, pasca natal atau cedera fisik.

Diagnosa Keperawatan
DX 1      :Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan fungsi kongnitif.
Tujuan    : Pasien mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
IntervenĂ­ :
*      Libatkan anak dan keluarga dalam program stimulasi dini pada bayi.
*      Kaji kemajuan perkembangan anak dengan interval reguler,buat catatan yang terperinci untuk membedakan perubahan fungĂ­s yang benar.
*      Bantu keluarga menentukan kesiapan anak untuk mempelajari tugas-tugas khusus.
*      Bantu keluarga menyususn tujuan yang realistis
*      Berikan penguatan positif ata tugas-tugas khusus atau perilaku anak.
*      Dorong untuk mempelajari ketermpilan perawatan diri segera estela anak mencapai keseiapan
*      Kuatkan aktifitas perawatan diri
*      Dorong keluarga untuk mencari tahu program khusus perawatan sehari dan kelas-kelas pendidikan segera
*      Tekankan bahwa anak mempunyai kebutuhan yang sama dengan anak lain.
*      Sebelum remaja,berikan penyuluhan pada anak dan orang tua tentang maturasi fisik,perilaku seksual,perkawinan,dan keluarga.
DX 2   Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita retardasi mental.
Tujuan : Pasien atau keluarga mendapat dukungan yang adekuat.
Intervensi :
*      Berikan informasi lepada keluarga sesegera mungkin pada saat atau setelah kelahiran
*      Ajak kedua orang tua untuk hadir pada konfrensi pemberian informasi
*      Bila mungkin,berikan informasi tertulis pada keluarga tentang kondisi anak.
*      Diskusikan dengan anggota keluarga tentang manfaat dari perawatan dirumah,beri kesempatan pada mereka untuk menyelidiki semua alternatif residensial sebelum membuat keputusan.
*      Dorong keluarga untuk bertemu dengan keluarga lain yang mempunyai masalah yang sama.
*      Tunjukkan penerimaan terhadap anak melalui perilaku sendiri.
*      Tekankan karakteristik normal anak
*      Dorong anggota keluarga untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatirannya
*      Dorong keluarga untuk mempertimbangkan pemberian perawatan sesuai kebutuhan.
*      Dorong keluarga untuk memasukkan anggota keluarga yang menderita retardasi mental dalam perencanaan dan untuk melanjutkan hubungan yang bermanfaat setelah penempatan
*      Rujuk anak pada lembaga yang memberikan dukungan dan bantuan.





No comments:

Post a Comment