Monday 15 October 2012

asuhan keperawatan OSTEOMALASIA by edhy randelangi nosu


OSTEOMALASIA
KONSEP DASAR MEDIS
A.    DEFINISI
Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang ditandai dengan tidak memadainya mineralisasi tulang. (kondisi serupa pada anak dinamakan rikets). Pada orang dewasa osteomalasia bersifat kronik dan deformitas skeletalnya tidak seberat pada anak karena pertumbuhan skeletal telah selesai. Pada pasien ini sejumlah besar osteroid atau remodeling tulang baru tidak mengalami kalsifikasi,diperiksakan bahwa efek primernya adalah kekurangan vitamin D aktif (kalsitrol). Yang memacu absorpsi kalsium dari traktus gastrointestinal dan memfasilitasi tulang. Pasokan kalsium dan fosfat dalam cairan eksternal rendah. Tanpa  vitamin D yang mencukupi kalsium dan fosfat tidak dapat dimasukan ketempat kalsifikasi tulang. Sebagai akibat kegagalan mineralisasi. Terjadilah perlunakan dan perlemahan kerangka tubuh, menyebabkan nyeri tekan, pelengkungan tulang dan patah tulang patologik.  

B.     PATOFISIOLOGI
1.      ada berbagai kasus osteomalasia yang terjadi akibat gangguan umum metabolisme mineral. Factor resiko terjadinya osteomalasia meliputi kekurangan dalam diet, malabsorpsi, gastrektomi, GGK, terapi antikonvulsan berkepentingan dan kekurangn vitamin D (diet, sinar matahari).
2.      tipe malnutrisi sering berhubungan dengan asupan kalsium yang jelek. Terutama akibat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan mengenai nutrisi juga merupakan salah satu factor.
3.      dapat terjadi sebagai akibat kegagalan absorpsi kalsium atau kehilangan kalsium berlebihan dari tubuh. Kelainan gastrointestinal dimana absorpsi lemak tidak memadai sering menimbulkan osteomalsia melalui kehilangan vitamin D dan kalsium. Kalsium dieksresikan melalui fases dalam kombinasi dengan asam lemak. Kelainan ini meliputi penyakit seliak, obstruksi traktus biliaris kronis,pankreatitis kronis dan reseksi usus halus.
4.      gagal ginjal berat mengkibatkan asidosis. Kalsium yang tersedia dipergunakan untuk menetralkan asidosis, dan hormone paratiroid terus menyebabkan pelepasan dan hormone prtiroid terus menyebabkan pelepasan klasiun dari kalsium skelet sebagai usaha untuk mengembalikan pH fisiologi. selama pelepasan kalsium kelet terus menerus ini, terjadi fibrosis tulang dan kista tulang. Glomerulonefritis kronik, uropati obstruksi dan keracunan logam berat mengakibatkan kurangnya kadar fosfat serum dan demineralisasi tulang.
5.      selain itu, penyakit hati dan ginjal dapat mengakibatkan kekurangan vitamin D, karena keduanya merupakan organ yang melakukan konversi vitamin D ke bentuk aktif. Akhirnya hiperparatiroidiseme mengakibatkan dekalsifikasi skelet  dan artinya osteomalasia dengan peningkatan eksresi fosfat dalm urine.  
     
C.     MANIFESTASI KLINIS
1.      gejala yang paling sering dan paling mencemaskan pada osteomalasia adalah nyeri tulang dan nyeri tekan tulang.
2.      sebagai akibat kekurngan kalsium, terjadi kelemahan otot.
3.      klien akan mengalami cara jalan bebek atau pincang.
4.      pada penyakit yang telah lanjut, tungkai menjadi melengkung.
5.      vertebrata yang melunak mengalami kompresi, sehingga mengakibatkan pemendekan tinggi badan dan merusak bentuk toraks(kifosis)
6.      sacrum terdorong ke bawah dan ke depan, dan pelvis tertekan ke lateral. Kedua deformitas tersebut menerangkan bentuk khas pelvis yang sering mengakibatkan perlunya dilakukan seksio sesaria pada wanita hamil yang terkena penyakit ini.kelemahan dan ketidakseimbangan meningkatkan risiko jatuh dan fraktur.    
D.    EVALUASI DIAGNOTIK
1.      pada sinar – x bila terlihat mineralisasi tulang secara umum. Pemeriksaan vetebrata memperlihatkan adanya patah tulang kompresi tanpa batas vetebrata yang jelas.
2.      pemeriksaan lab memperlihatkan kadar kalsium dan fosfor yang rendah dan peningkatan moderat alkali fosfatase. Kalsium urine dan ekresi urine dan eksresi kreatinin rendah. Biopsy tulang menunjukkan peningkatan jumlah osteoid.

E.     PENATALAKSANAAN
1.      koreksi penyebab dasar osteomalasia bila memungkinkan.
2.      bila osteomalasia akibat kesalahan diet, maka perlu diberikan diet kaya protein dan kalsium dan vitamin D tinggi.
3.      suplemen vitamin D harus diresepkan, vitamin D akan meningkatkan konsentrasi kalsium dan fosfat dalam cairan ekstra sel sehingga tersedia ion kalsium fosfat untuk menetralisasi tulang
4.      bila disebabkan oleh malabsorpsi, penambahan dosis vitamin D selain suplemen kalsium biasanya diresepkan.
5.      pemajanan sinar matahari sebagai radiasi sinar ultraviolet untuk mentransformasi bahan kolesterol yang tersedia dikulit menjadi vitamin D dianjurkan.
6.      sering masalah skelet yang berhubungan dengan osteomalasia sembuh sendiri bila kekurangan nutrisi atau proses patologis yang mendasarinya telah ditangani secara adekuat.
7.      pemantauan jangka panjang klien diperlukan untuk meyakinkan stabilitasi atau kekambuhan osteomlasia.
8.      berbagai deformitas ortopedik persisten mungkin perlu ditangani dengan pembedahan.      

KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.    PENGKAJIAN
1.      klien dengan osteomalasia biasanya mengeluh nyeri tulng namun pada punggung bawah dan ekstremitas disertai dengan nyeri tekan.
2.      gambaran ketidaknyamanan tidak jelas. Klien mungkin datang dengan fraktur. Selama wawancara, informasi mengenai penyakit yang juga ada dan kebiasaan diet harus diperoleh.
3.      pada pemeriksaan fisik didapatkan deformitas skelet.deformitas vetebrata dan deformitas lengkungan tulang panjang membuat penampakan klien menjadi tidak normal dan jalannya membebek.dapat terjadi kelemahan otot. Klien ini merasa tidak nyamn dengan penampilan mereka.
 
B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Kurangnya pengetahuan mengenai proses penyakit dan program tindakan
2.      Nyeri yang berhubungan dengan penekanan tulang dan kemungkinan fraktur
3.      Gangguan konsep diri berhubungan dengan tungkai melengkung, jalan bebek, deformitas vetebrata.
C.     INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
Tujuan
Sasaran utama klien dengan osteomalasia dapat meliputi pengetahuan mengenai proses penyakit dan program tindakan, peredaan nyeri dan perbaikan konsep diri.
Intervensi Keperawatan
Pemahaman Proses Penyakit dan Program Tindakan
1.      Berikan pendidikan  pada klien yang difokuskan pada penyebab osteomalasia dan pendekatan untuk mengontrolnya.
2.      Berikan informasi mengenai sumber kalsium dan vitamin D
3.      kaji keamanan penggunaan suplemen. Karena vitamin D dosis tinggi sangat toksik dan meningkatkan risiko hiperkalsemia, maka perlu ditekankan pentingnya pemantauan kadar kalsium serum.
4.      dorong aktivitas diluar rumah untuk memanjakan kulit pada sinar ultraviolet matahari, yang diperlukan untuk memproduksi vitamin D dalam tubuh.
Meredakan Nyeri
1.      anjurkan klien agar tidak melakukan perubahan posisi yang sering sebab dapat mengurangi ketidaknyamanan karena imobilitas.
2.      berikan bantuan harus dilakukan dengan cara yang sangat lembut ketika klien ingin mengubah posisi. Karena klien mengalami nyeri tekan skelet.
3.      berikan kasur busa yang padat dan bantal lembut, berikan dukungan tubuh dan memberi kenyamanan pada deformitas yang ada.
4.      alihkan perhatian klien dengan melakukan aktivitas diversional dan pemusatan pada pembicaraan, nonton televisi dan kegiatan santai lainnya,    dapat menukarkan persepsi nyeri pasien
5.      kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik, mengurangi ketidaknyamanan.
6.      pantau respon klien terhadap terapi, ketidaknyamanan skelet akan berkurang.
Memperbaiki konsep diri
1.      bila telah terbentuk hubungan yang saling percaya dengan perawat yang ada, klien merasa berani untuk mendiskusikan setiap perubahan pada citra diri dan metoda untuk menghadapi adanya perubahan tadi.
2.      klien didorong untuk mengenali dan menggunakan kekuatan yang dimilikinya dan dimasukkan dalam perencanaan asuhan, sebagai partisipasi yang aktif dapat memperbaiki control diri dan meningkatkan perasaan harga diri.
3.      interaksi dengan keluarga dan sahabat perlu didorong.
4.      interaksi social dapat membantu memberikan rasa diterima tanpa memperhatikan perubahan fisik yang terjadi  

D.    EVALUASi
Hasil yang diharapkan
1.      menjelaskan proses penyakit dan program penanganannya.
a.       menerangkan factor spesifik yang berperan dalam proses penyakit
b.      mengkomumsi kalsium dan vitamin D sesuai jumlah terapeutik
c.       pemanasan terhadap sinar matahari
d.      selalu memantau kadar kalsium serum sepanjang program terapi
e.       selalu menepati perjanjian kesehatan tindak lanjut
2.      mengalami peredaan nyeri
a.       melaporkan perasaan nyaman
b.      melaporkan peredaan nyeri pada tulang 
3.      menganjurkan peningkatan konsep diri
a.       menunjukan kepercayaan diri mengenai kemampuannya
b.      meningkatkan tingkat aktivitasnya
c.       meningkatkan interaksi sosial

No comments:

Post a Comment