Thursday 4 October 2012

asuhan keperawatan HEMOFILIA by junaedi nosu randelangi


HEMOFILIA
Patofisiologi :
Hemofilia merupakan kondisi yang ditentukan secara genetic, terangkai seks, resesif dimana terdapat defesiensi factor VII, yaitu globulin anti hemofilik. Secara klinik hanya mengenai laki-laki, tetapi wanita dapat bertindak sebagi karier. Walaupun demikian, secara teoritis memungkinkan bahwa perkawinan dari laki-laki yang hemofilik dan wanita yang karier dapat memberikan anak, dimana satu dalam empat adalah wanita hemofilik. Sebelumnya diduga bahwa kombinasi gen ini letal, tetapi beberapa kasus hemofilia wanita sebenarnya telah dikenal dewasa ini. Pada umumnya, anak dari seorang laki-laki normal dan wanita karier rata-rata 50 % normal, 55 % wanita karier, dan 25 % laki-laki normal dan 50 % wanita karier.

Pemeriksaan
1.      Waktu pembekuan akan panjang (Normal 5 sampai 10 menit)
2.      Uji pembangkitan tromboplastin (dapat menemukan pembentukan yang tidak efesien dari tromboplastin akibat kekurangan globulin antihemofilik)

Gambaran klinis
Hal ini sangat bervariasi dalam keparahan dan banyak kasus bersifat ringan. Perdarahan umumnya terjadi dari membrane mukosa hidung atau oral atau jaringan yang mengalami laserasi atau kerusakan. Perdarahan terjadi dalam sendi, dimana perdarahan dapat menembus kapsul dan menyebar dengan luas, atau dalam traktus genitor urinarius, kulit dan otot. Dapat terjadi perdarahan yang menetap dan membahayakan setelah sirkuksisi, atau tonsilektomi jika pembedahan ini dilakukan sebelum diagnosa ditegakkan. Suatu pukulan dapat menimbulkan hematoma massif pada bagian tubuh dan hemartrosis yang berulang dapat mengarah pada keadaan cacat.

Prinsip pengobatan dan manajemen keperawatan
1.      penghentian perdarahan. Hal ini dicapai dengan meningkatkan konsentrasi globin anti hemofilik yang kurang pada keadaan ini. Suatu transfuse yang cepat dari darah segar atau plasma segar beku kering diberikan dan diulangi dengan sering untuk mempertahankan hemostasis. Cara pengobatan adalah penggunaan “kriopresipilat”.
2.      Penghentian perdarahan local, misalnya soket gigi atau laserasi kulit. Jahitan harus dihindarkan dan dapat dikenakan suatu balut bertekanan. Trombin bubuk merupakan bahan hemostatika yang dikenakan pada luka minor. Suatu vena seksi jangan pernah dilakukan dan vena femoralis dan jugularis tidak pernah boleh digunakan untuk fungsi vena.
3.      Pengobatan untuk hemartrosis. Disamping pengobatan yang disebutkan, tirah baring dan imobilisasi senentar penting, menggunakan suatu plastic atau papan plaster punggung.
4.      Sedasi atau analgetik dapat diberikan untuk menghilangkan rasa nyeri.
5.      Perawatan rutin
6.      Perawatan spesifik :
a.       Penanganan secara lembut penting sementara anak mengalami sendi yang bengkak dan nyeri.
b.      Perawatan anak sementara menerima transfuse
c.       Pencegahan cedera selama menerima transfuse
d.      Observasi episode perdarahan selanjutnya.
7.      Dukungan bagi orang tua, penting agar baik anak maupun orang tua mengenal keterbatasan yang ditimbulkan oleh kondisi ini dan mengorganisasi kehidupan anak sedemikian rupa sehingga cedera minot kecil kemungkinannya untuk terjadi. Walaupun demikian anak harus didorong untuk hidup senormal mungkin. Pejabat sekolah harus diberitahu akan kondisi anak dan diberikan binbingan mengenai tindakan yang harus diambil, jika terjadi perdarahan. Anak juga harus mengenakan cakram identitas yang menunjukkan bahwa ia menderita hemofilia. Fasilitas khusus untuk berlibur dapat diperoleh sehingga anak dapat menikmati aktivitas dengan anak lain dalam pengawasan.
Harus diberikan nasehat bagi orang tua mengenai tipe mainan yang dapat diberikan pada anak yang muda, misalnya mainan digendong yang lembut tanpa suatu bagian yang tajam. Kerja sama antara rumah sakit dan rumah penting dan episode perdarahan harus diobati tanpa menunggu-nunggu.
Pengobatan juga dapat diberikan dirumah dengan hubungan erat antara rumah dan rumah sakit. Anak yang lebih tua dapat dilatij untuk memberikan sendiri. Factor VII secara intra vena, dan untuk anak yang lebih muda, orang tua dapat dilatih untuk memberikan suntikan ini. Anggota perawatan dari tim hematology mengunjungi rumah untuk memberikan bantuan dan dukungan .
Terdapat dua penyakit lain yang serupa dengan hemofilia.

Penyakit chrismas atau hemofilia B
Penyakit yang agak jarang ini disebabkan defesiensi dari factor IX (factor Christmas, diberi nama demikian menurut pasien pertama di inggris yang menjalani pemeriksaan untuk penyakit ini) dan ketidakmampuan untuk membentuk tromboplastin. Merupakan suatu penyakit resesif terangkai seks, mempengaruhi laki-laki.
Gambaran klinis serupa dengan hemofilia dan pengobatan terdiri dari pemberian transfuse plasma beku segar atau factor IX beku kering. Perawatan sama seperti untuk hemofilia kecuali perawatan rumah hanya melibatkan satu transfuse per minggu.

Penyakit von Willebrand
Ini merupakan penyakit autosomal dominant, denganperpanjangan waktu perdarahan. Disebabkan fungsi trombosit yang cacat di mana terdapat juga penurunan ringan dalam kadar factor VII. Perdarahan membrane mukosa dan hematuria merupakan gambaran dari kondisi ini. Terapi penggantian sama seperti pada hemofilia.

Masalah-masalah kolaboratif : Hemoragi
Diagnosa keperawatan :
1.      Nyeri berhubungan dengan pembengkakan sendi dan keterbatasan sendi sekunder akaibat hemartrosis.
2.      Risiko terhadap kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan pembengkakan sendi dan keterbatasan gerakan sendi sekunder akibat hemartrosis
3.      Resiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan dengan trauma akibat makanan yang kasar dan hygiene gigi yang tidak adekuat.
4.      Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan ketidak cukupan pengetahuan tentang kondisi, kontra indikasi, transmisigenetik, bahaya lingkungan dan pengobatan darurat untuk mengatasi perdarahan.

No comments:

Post a Comment