Saturday 13 October 2012

asuhan keperawatan GAGAL JANTUNG by junaedy NOSRAn


  GAGAL JANTUNG
 
v  Defenisi : suatu keadaan dimana jantung gagal untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk mencakupi kebutuhan tubuh kendatipun tekanan pengisian venosa yang mencukupi.
v  Pathogenesis : PKB ( cacat jantung kongenital)
v  Manifestasi klinik :
1.      Perubahan pada jantung / kerja jantung
2.      Gejala kongesti
3.      Gejala bendungan system vena
v  Pemeriksaan :
1.      Radiologi : memperhatikan adanya pembesaran jantung
2.      EKG : tergantung kelainan primer
3.      Lab : LED relative leukositosis, hipoglikemia, jumlah pengeluaran urine berkurang, BJ meningkat, albuminuria dan hematuria secara mikroskopis
v  Pengobatan :
1.      Diuretic                             5. Istirahat
2.      Digitalis                             6. Diet
3.      O2                                                  7. Pengobatan penunjang
4.      Posisi bayi / anak harus dinaikkan

I.      PENGKAJIAN
1.      Pengkajian kardiovasikuler
ü  Nadi
§  Denyut apeks ( frekuensi, irama, dan kualitas, lokasi)
§  Nadi perifer
§  Tekanan darah
ü  Pemeriksaan thoraks
§  Lingkar dada
§  Deformitas thoraks
§  Ukuran / batas jantung
§  Bunyi jantung ( kualitas, intensitas, irama, bunyi tambahan)
§  Bunyi abnormal
§  Titik impuls maksimum
ü  Tampian umum
§  Tingkat aktivitas
§  Tinggi dan berat badan
§  Perilaku gelisah dan ketakutan
§  Clubbing pada tangan dan kaki
ü  Kulit
§  Pucat
§  Sianosis membran mukosa, eksteremitas, dasar kaku
§  Diaphoresis
§  Suhu
ü  Edema
§  Periorbital
§  Ekstremitas
2.      Pengkajian respiratorius
ü  Bernapas
§  Frekuensi pernafasan, kedalam dan kesimetrisan
§  Pola napas : apnea, tachipnea
§  Retraksi suprasternal, intercostals, sbcostal dan supraclavicular
§  Pernapasan cuping hidung
§  Posisi yang nyaman
ü  Auskultasi thoraks
§  Bunyi pernapasan merata
§  Bunyi napas abnormal ( ronchi basah, ronchi kering)
§  Fase inspirasi & ekspirasi memanjang
§  Serak dan batuk dan stridor
ü  Pemeriksaan thoraks

3.      Kaji status hidrasi
4.      Kaji aktivitas dan tahap perkembangan anak
5.      Kaji nyeri pasca bedah
6.      Kaji adanya komplikasi
ü  Mur – mur diastolic
ü  Tekanan nadi lebar
ü  Aritmia
ü  Gagal jantung kronik
ü  Perdarahan
ü  Curah jantung rendah, terutama selama 24 jam pertama sesudah pembedahan
7.       Kaji strategi koping anak dan keluarga

II.      DIAGNOSA
Ø  Penurunan curah jantung
Ø  Perubahan perfusi jaringan
Ø  Intoleransi aktivitas
Ø  Kelebihan volume cairan
Ø  Tremuregulasi tidak efektif
Ø  Ansietas
Ø  Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Ø  Resiko tinggi cedera
Ø  Resiko tinggi infeksi
Ø  Resiko tinggi perubahan pertumbuhan dan perkembangan
Ø  Resiko tinggi penatalaksanaan program teraupetik tidak efektif
Ø  Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit   

III.      INTERVENSI
1.      Pantau status jantung dan pernapasan ( mungkin perlu dipantau dengan sering setiap jam fase akut)
2.      Observasi dan laporkan adanya tanda – tanda perubahan statu jantung ( warna, TTV, perforasi perifer, tingkat kesadaran, tingkat aktivitas,tanda – tanda gagal jantung kronik)
3.      Baringkan semiflower, jika banyak lender baringkan dengan kepala ekstensi
4.      Observasi dan laporkan adanya tanda – tanda distress pernapasan dan perubahan status pernapasan, bila dispnea sekali berikan Oksigen 2 – 4 liter per menit ( periksa astrup sebelum menentukan kebutuhan oksigen sesuai kebutuhan )
5.      Pantau dan laporkan respon anak terhadap bantuan ventilator
6.      Kaji dan pertahankan status hidrasi yang optimal
ü  Batas asupan cairan ( 65 sampai 100 ml/kg/hari)
ü  Pantau keluaran urin ( jumlah urine)
ü  Observasi adanya tanda – tanda kelebihan cairan
7.      Berikan makanan tinggi zat besi dan protein ( sereal, kuning telur, daging), beri makan tambahan sesuai dengan umur misalnya buah, biscuit, bubur susu berikan 2 kali setiap porsinya atau sesuai toleransi klien
8.      Tingkatkan dan pertahankan suhu tubuh yang optimal
ü  Selimuti anak
ü  Gunakan penghangat radian
9.      Pantau respon anak terhadap efek samping dari obat
ü  Batasi asupan cairan ( 65 sampai 100 ml/kg/hari)
ü  Pantau keluaran urine ( jumlah urine)
ü  Observasi adanya tanda – tanda kelebihan cairan
10.  Hindari kontak dengan potensi infeksi
11.  Tingkatkan proses keterikatan antara  bayi dan orang tua
12.  Berikan aktivitas stimulasi perkembangan yang sesuai usia anak
13.  Pantau adanya tanda – tanda komplikasi
14.  Jelaskan pada orang tua bahwa pengobatan anaknya hanya dilakukan dengan jalan operasi. Selama operasi belum dilakukan anak kemungkinan menderita infeksi saluran pernapasan berulang, sedangkan untuk tubuh yang baik karena anak perlu perawatan yang cermat

INTERVENSI PRA BEDAH
1.      Berikan kesempatan orang tua untuk mengespresikan perasaannya, biarpun hanya pembedahab jantung kecil tetap mengkhawatirkan orang tua
2.      Siapkan anak untuk pembedahan dengan memperoleh data kajian tentang status dasar anak :
v  Tanda – tanda vital
v  Warna membrane mukosa
v  Kualitas dan intensitas nadi perifer, waktu pengisian kapiler
v  Suhu ekstremitas
v  Hitung darah lengkap ( CBC), urinalisis, glukosa serum, BUM
v  Elektrolit
v  Koagulasi darah
v  Golongan dan pencocokan darah silang
v  Kajian foto thoraks, EKG
3.      Karena anak yang lebih besar biasanya berusia prasekolah, siapkanlah anak sesuai umur, jangan katakana padanya bahwa pembedahan itu akan membuatnya “merasa lebih baik” karena anak tersebut biasanya simptomatik

INTERVENSI PASCA BEDAH
1.      Pantau status pasca bedah anak setiap 15 menit selama 24 jam sampai 48 jam pertama
2.      Pantau adanya pendarahan
3.      Pantau status hidrasi anak
4.      Pantau adanya gagal ginjal kronik
5.      Pantau dan pertahankan status pernapasan anak
6.      Pantau dan laporkan adanya komplikasi ( atelektasis, diuretic,)
7.      Tingkatkan pengendalian nyeri yang intensif
8.      Observasi adanya kerusakan kulit
9.      Pantau respon anak terhadap pengobatan ( analgetik, diuretic, digitalis)
10.  Berikan kesempatan pada anak untuk mengeksperikan perasaannya melalui cara – cara yang sesuai dengan usia
11.  Berikan dukungan emosional pada orang tua
PERENCANAAN PULANG PERAWATAN RUMAH
1.      Instruksikan orang tua untuk mengamati dan melaporkan adanya tanda – tanda distress jantung atau pernapasan
2.      Ajarkan orang tua cara – cara pemberian obat/ prosedur pengobatan dan interval waktu untuk perawatan tindak lanjut
3.      Beritau orang tua nama dokter atau perawat yang dihubungi untuk mendapatkan pertolongan medis atau pemeriksaan kesehatan tindak lanjut
4.      Ajarkan orang tua tentang prinsip – prinsip pengendalian infeksi, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan perawatan anak

HASIL YANG DIHARAPKAN
1.      Tanda – tanda vital anak dalam batas normal sesuai dengan usia, curah jantung adekuat, tidak ada gangguan respiratorius
2.      Anak berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sesuai
3.      Anak bebas dari komplikasi pasca bedah

No comments:

Post a Comment