KARYA TULIS ILMIAH |
9-11 AGUSTUS 2011
JUNAEDI
BONGGAUPA
PROGRAM
STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR 2011
|
|
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus berkat
pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini berupa
kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn“J” dengan Gangguan Sistem
Muskoloskletal: post op fraktur falang distal dextra di Ruang Perawatan Baji
Kamase II RSUD Labuang Baji Makassar.
Adapun tujuan dari penulisan karya
tulis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program D
III keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar.
Dalam penyusunan karya tulis ini
penulis menyadari bahwa dengan kemampuan yang penulis miliki rasanya sulit
untuk menyelesaikan karya tulis ini, namun berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak maka akhirnya karya tulis ini dapat diselesaikan walaupun dalam
bentuk yang sederhana. Oleh karena itu sepantasnya pada kesempatan ini penulis
menyampaikan penghargaan dan penghormatan serta ucapan terimah kasih kepada :
1.
Ibu
Hj. Nani Russa, SKM, M. Kes., M.Si, selaku Ketua Yayasan STIKES Nani Hasanuddin
Makassar
2.
Bapak
Sukriyadi, S.kep.Ns. M.kes, selaku Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani Hasanuddin Makassar dan selaku pembimbing
saya yang telah banyak memberikan
perhatian dalam pembimbing, mendidik, mengarahkan dan memotivasi penulis selama
dalam pendidikan serta penyelesaian karya tulis ini.
3.
Direktur
RSUD Labuang Baji Makassar beserta staf yang telah memberikan kesempatan untuk
mengadakan ujian praktek di ruang perawatan bedah Baji Kamase II RSUD Labuang
Baji Makassar.
4.
Ibu
Hasifah, SKM selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan nasehat petunjuk,
bimbingan serta dorongan selama penulis mengikuti pendidikan di STIKES Nani
Hasanuddin Makassar.
5.
Kepala
Perawatan Baji Kamase II beserta staf BPRSUD Labuang Baji yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis serta membimbing penulis dalam melakukan Asuhan
Keperawatan
6.
Seluruh
Staf, dosen Pembimbing Stikes Nani Hasanuddin Makassar, yang telah membimbing
penulis selama pendidikan sampai selesainya karya tulis ini
7.
Klien
beserta keluarga yang telah bersedia untuk diajak kerja sama selama asuhan
keperawatan
8.
Sangat
istimewa buat Ayahanda, Ibunda, kakaku beserta keluarga yang dengan ihklas
mambantu, mendorong serta senantiasa mendoakan penulis dalam menyelesaikan
studi
9.
Buat
keuarga besarku “Pondok Lindos” terutama Ulla , Sul yang banyak membantu penulis selama
penyusunan karya tulis ini
10. Sangat istimewa buat temanku Alfons, Awal,
Febrianti Bombong,Laode,Ida yang telah
memberikan motivasi dan senantiasa mendoakan penulis mulai dari ujian praktek
sampai penyusunan karya tulis ini
11. Sahabat-sahabatku teman seperjuanganku
khususnya di bedah dan rekan-rekan mahasiswa dalam menyelesaikan studi Di
STIKES Nani Hasanuddin Makassar yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Dalam karya tulis ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan rendah hati dan tangan terbuka
sekiranya ada pihak yang ingin menyumbangkan pikirannya demi kesempurnaan karya
tulis ini.
Semoga Tuhan akan memberikan imbalan kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan doa kepada penulis, Amin
Makassar,18
Agustus 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP................................................................................................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.
Latar
Belakang Masalah......................................................... 1
B.
Batasan
Masalah...................................................................... 4
C.
Tujuan
Penulisan.................................................................... 5
D.
Metode
Penulisan.................................................................... 6
E.
Sistematika
Penulisan............................................................ 7
BAB II TINJAUAN TEORITIS.................................................................... 8
A.
Konsep
Dasar Medis................................................................ 8
1.
Anatomi
dan Fisiologi Tulang.......................................... 8
a.
Pengertian
tulang......................................................... 8
b.
Fungsi
tulang................................................................ 8
c.
Klasifikasi
tulang.......................................................... 8
2.
Patah
Tulang....................................................................... 9
a.
Pengertian
patah tulang............................................. 9
b.
Penyebab
patah tulang............................................... 10
c.
Pembagian
tulang........................................................ 11
d.
Patofisiologi................................................................... 13
e.
Gambaran
klinik........................................................... 13
f.
Proses
penyembuhan................................................. 14
g.
Penatalaksanaan
fraktur............................................. 15
h.
Komplikasi
fraktur......................................................... 16
B.
Konsep
Dasar Asuhan Keperawatan .................................. 17
1.
Pengkajian.......................................................................... 17
2.
Perencanaan...................................................................... 21
3.
Pelaksanaan....................................................................... 35
4.
Evaluasi............................................................................... 36
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................ 38
A.
Biodata....................................................................................... 38
B.
Riwayat
Kesehatan.................................................................. 39
C.
Riwayat
Kesehatan Masa Lalu.............................................. 40
D.
Pemeriksaan
Fisik.................................................................... 41
E.
Diagnose
kepearatan.............................................................. 53
F.
Rencana
asuhan keperawatan ............................................ 54
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 60
A.
Pengkajian................................................................................ 60
B.
Perencanaan............................................................................ 63
C.
Pelaksanaan............................................................................. 64
D.
Evaluasi..................................................................................... 65
BAB V PENUTUP........................................................................................ 66
A.
Kesimpulan............................................................................... 66
B.
Saran.......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Seiring dengan kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan disegala bidang, khususnya kemajuan IPTEK
kesehatan dan keperawatan yang merupakan salah satu komponennya dituntut terus
berkembang secara dinamis dengan masalah - masalah keperawatan/kesehatan di
masyarakat yang kian kompleks. Pada bagian keperawatan bedah khususnya ortepedi
masalah praktur adalah masalah yang penting sering ada, sebagai akibat dari
berbagai sebab yang antara lain : trauma, tumor, infeksi, kerapuhan tulang,
malnutrisi.
Fraktur adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh
ruda paksa. Fraktur falang distal kasus yang merupakan kondisi fraktur pada tulang
falang . Penyebab fraktur ini didapatkan data trauma akibat kecelakaan lalu
lintas
Fraktur adalah daerah yang
dibatasi oleh kerusakana tulang yang diikuti efek-efek yang membahayakan yang
dapat mempengaruhi pasien secara keseluruhan. Hal ini merupakan suatu tingkatan
perawatan dan diklasifikasi menurut
keadaan patahnya, mungkin terbuka atau tertutup.
|
Melihat
insident penyakit/kejadian fraktur ini, maka didapatkan penyebab terbanyak
adalah roda paksa (trauma) yang diakibatkan oleh berbagai sebab diantaranya
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan akibat kerja, kecelakaan saat berolahraga
dan lain-lain.
Fraktur
falang distal kasus yang penulis ambil
merupakan kondisi fraktur (patah tulang) pada bagian tulang pendek. Penyebab
fraktur ini didapatkan data adalah trauma akibat kecelakaan lalu lintas
Saat
ini, penyakit muskuloskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di
pusat-pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Bahkan WHO telah menetapkan
decade ini (2000-2010) menjadi dekade tulang dan persendian. Penyebab fraktur
terbanyak adalah karena kecelakaan lalulintas. Kecelakaan lalulintas ini,
selain menyebabkan fraktur, menurut WHO, juga menyebabkan kematian ±1,25 juta
orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar korbannya adalah remaja atau
dewasa muda
Negara
Indonesia merupakan Negara berkembang dan menuju industrilisasi tentunya akan
mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat yang meningkat otomatis terjadi
peningkatan penggunaan alat transportasi / kendaraan bermotor khususnya bagi
masyarakat yang tinggal di perkotaan. Sehingga menmbah “ kesemerautan “ arus
lalulintas. Arus lalulintas yang tidak teratur dapat meningkatkan kecendrungan
terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor. Dan kecelakaan juga banyak terjadi
pada arus mudik dan arus balik hari raya idul fitri, kecelakaan tersebut sering
kali menyebabkan cidera tulang atau fraktur (Kompas. Com, 2008).
Dari
data yang diperoleh dari rumah Sakit Labuang Baji Makassar tentang jumlah
pasien fraktur pada tahun 2008 total sebanyak 556 pasien rawat inap yang
terdiri dari pasien laki-laki sebanyak 222 orang ( 11,6%), pasien perempuan
sebanyak 334 orang ( 16,6%). Pada tahun 2009 total sebanyak 314 yang terdiri
dari pasien laki-laki sebanyak 203 orang (10,1%), pasien perempuan sebanyak 111
orang ( 5,5%). Sedangkan pada tahun 2010 total pasien yang di rawat inap
sebanyak 400 orang yang terdiri dari laki- laki sebanyak 386 orang (19,2%), dan
pasien perempuan sebanyak 145 ( 7,2%).
Dengan kasus tersebut di atas
maka muncul berbagai masalah keperawatan yang memerlukan tindakan keperawatan intensif
Fraktur falang distal dapat terjadi karena trauma yang cukup baik
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung adalah apabila trauma
langsung mengenai tulang ditempat fraktur. Fraktur karena kekerasan tidak
langsung biasanya terjadi akibat trauma daerah lain. dengan adanya fraktur dan
tindakan yang diberikan pasien menjadi terbatas.
Berdasarkan hal tersebut di
atas, maka kami tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN T”J” DENGAN
GANGGUAN SISTIM MUSKULOSKELETAL POST OP FRAKTUR FALANG DISTAL DEXTRA DI RUANG
PERAWATAN BAJI KAMASE II RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR
A. Konsep Dasar Medik
1)
Anatomi
dan Fisiologi Tulang
a. Pengertian Tulang
Tulang
disebut alat gerak fasif karena digerakkan oleh otot, akan tetapi tulang tetap
mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
b. Fungsi Tulang
1.
Mendukung
jaringan tubuh dan memberi bentuk tubuh
2.
Melindungi
alat tubuh yang vital (misalnya,
jantung, otak, paru-paru dan jaringan lunak).
3.
Memberikan
pergerakan ( otot melekat pada tulang untuk berkontraksi dan bergerak).
4.
Tempat
pembentukan sel darah merah
5.
Menyimpan
garam-garam mineral seperti Mg, Ca dan P.
(Konsep
dasar tulang (obatbaru.blogspot.com/2009/03/konsep-dasar-tulang.html –diakses tanggal 15/8/2011)
c.
Klasifikasi
tulang berdasarkan bentuknya :
1.
|
Terdiri
dari dua bagian batang dan dua bagian ujung. Tulang pipa ini bekerja sebagai
alat ungkit dari tubuh dan kemungkinan bergerak.
2.
Tulang
pendek ( carpals )
Bentuknya
tidak teratur, sebagian besar terbuat dari jaringan tulang jarang karena diperkuat
sifat yang ringan padat tipis.
3.
Tulang
ceper ( tulang tengkorak )
Terdiri
dari tulang padat dengan lapisan luar adalah tulang cacellous.
4.
Tulang
yang tidak beraturan; vertebrae (sama dengan tulang pendek).
5.
Tulang
sesamoid.
Tulang
kecil terpendek sekitar tulang persendian dan didukung oleh tendon dan jaringan
fasial. Misalnya patella (cap lutut).
2)
Patah
Tulang / Fraktur
2.1
Pengertian
a. Patah
tulang : terputusnya
kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan.
c. Patah
tulang : terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya
|
2.2
Penyebab
patah tulang
a.
Trauma
/ tekanan pada tulang
Jenis kekuatan yang menyebabkan luka menentukan jenis dan
tingkatan serta jenis patah tulang. Kekuatan itu dapat tensile (dengan
tegangan) tulang ditarik terpisah atau compressive di mana terjepit dan untuk
menentukan tipe injury dan luas patah tergantung pada kerasnya trauma / tekanan
mengenai tulang.
-
Trauma
langsung/direk, yaitu bila fraktur terjadi di tempat di mana bagian tersebut
mendapat ruda paksa, misalnya benturan/pukulan pada antebrakii yang
mengakibatkan fraktur.
-
Trauma
tidak langsung/indirek, misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan
ekstensi dapat terjadi fraktur pada pergelangan tangan, kolum arargikum humeri,
supra kondiler dan klavikula.
-
Trauma
ringan pun dapat menyebabkan fraktur bila tulang itu sendiri sudah rapuh.
b.
Mineralisasi
yang tidak adekuat dari tulang
Patah tulang dapat disebabkan tidak cukupnya mineral pada
tulang dan ini mengacu pada tulang yang patologik, dapat terjadi karena terapi
jangka panjang dengan steroid, osteoposus tulang dan tidak ada aktifitas yang
lama.
3). Pembagian Patah Tulang
Pembagian
patah tulang dapat dirasakan dengan jenis dan klasifikasi patah tulang.
1. Jenis-jenis patah tulang
a.
Clossed
fraktur merupakan fraktur tidak melewati kulit
b.
Open
fraktur adalah fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit , dimana potensial
untuk terjadi infeksi.
Patah tulang berdasarkan garis patah
yaitu :
a. Complete : Pemisahan komplit dari tulang menjadi dua fragmen.
b. Incomplete : Hanya sebagian dari tulang patah sehingga tulang tidak putus serta
tidak terjadi pergeseran (www.klikdokter.dom
diakses tanggal 15/8/2011)
2. Klasifikasi patah tulang
a. Green stick
Patah
tulang di satu sisi tulangnya patah dan sisi lainnya bengkak.
b. Transverse
Patah
tulang yang arahnya langsung melintasi secara luas atau membesar.
c. Patah
tulang yang arahnya membentuk sudut melintasi tulang secara luas atau membesar.
d. Spiral
Patah
tulang yang melilit mengelilingi batang tulang
e. Canmunited
Patah
tulang di mana tulang pecah menjadi beberapa bagian atau pecahan.
f. Deppessed
Patah
tulang yang pecahan-pecahan tulang terkendali (sering terlihat pada patah
tulang tengkorak dan tulang muka).
g. Compression
Patah
tulang di mana pecahan-pecahan tulang masuk pada tulangnya sendiri (sering
terlihat pada patah tulang belakang).
h. Avulsion
Patah
tulang di mana pecahan tulang ditarik oleh jaringan ikat/ligament atau tarikan
tendor.
i. Impacted
Di
mana pecahan tulang mendesak masuk keperluan-pecahan tulang lainnya.
4).
Patofisiologi
Tulang
dikatakan fraktur atau patah bila terdapat interupsi/pemotongan dari
kontinuitas jaringan tulang, biasanya fraktur disertai cedera jaringan di
sekitarnya yaitu ligamen, otot, tendon, pembuluh darah dan persyarafan. Trauma
yang terjadi pada patah tulang akan menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan
gerak, ketidakseimbangan dan nyeri pergerakan. Jaringan lunak yang terdapat di
sekitar fraktur : seperti pembuluh darah syaraf dan otot serta organ lain yang
ada di sekitarnya dapat rusak pada waktu trauma ataupun karena mencuatnya
tulang yang patah. Tulang memiliki sangat banyak pembuluh darah, maka akibat
dari fraktur yang keluar dari volume darah ke dalam jaringan lunak atau pada
luka yang terbuka. Luka dan keluarnya darah tersebut dapat mempercepat
pertumbuhan bakteri.
5). Gambaran klinik
a. Deformitas atau perubahan
bentuk/struktur.
b. Nyeri akibat kerusakan jaringan dan
perubahan struktur, spasme yang dapat disebabkan dengan penekanan sisi-sisi
fraktur dan pergerakan bagian fraktur.
c.
Echiomosis
atau perubahan sub-cutan
d. Berkurangnya sensori yang dapat
terjadi karena adanya gangguan sarag, di mana sarag itu dapat atau terjepit
atau terputus oleh gangguan tulang.
e. Pergerakan abnormal
bagi yang mau kti bisa hubungi kami
ReplyDelete