Sunday 29 July 2012

KARYA TULIS ILMIAH



KARYA TULIS ILMIA

 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. ”J” DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL POST OP FRAKTUR FALANG DISTAL DEXTRA DI RUANG PERAWATAN BAJI KAMASE II  LABUANG BAJI MAKASSAR
                                           9-11 AGUSTUS 2011



NANHAS







JUNAEDI BONGGAUPA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
 NANI HASANUDDIN
MAKASSAR 2011


 




 



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya  panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus berkat pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini berupa kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn“J” dengan Gangguan Sistem Muskoloskletal: post op fraktur falang distal dextra di Ruang Perawatan Baji Kamase II RSUD Labuang Baji Makassar.
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program D III keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar.
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menyadari bahwa dengan kemampuan yang penulis miliki rasanya sulit untuk menyelesaikan karya tulis ini, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka akhirnya karya tulis ini dapat diselesaikan walaupun dalam bentuk yang sederhana. Oleh karena itu sepantasnya pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan penghormatan serta ucapan terimah kasih kepada :
1.    Ibu Hj. Nani Russa, SKM, M. Kes., M.Si, selaku Ketua Yayasan STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2.    Bapak Sukriyadi, S.kep.Ns. M.kes, selaku  Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nani Hasanuddin Makassar dan selaku pembimbing saya  yang telah banyak memberikan perhatian dalam pembimbing, mendidik, mengarahkan dan memotivasi penulis selama dalam pendidikan serta penyelesaian karya tulis ini.
3.    Direktur RSUD Labuang Baji Makassar beserta staf yang telah memberikan kesempatan untuk mengadakan ujian praktek di ruang perawatan bedah Baji Kamase II RSUD Labuang Baji Makassar.
4.    Ibu Hasifah, SKM selaku Ketua Program Studi yang telah memberikan nasehat petunjuk, bimbingan serta dorongan selama penulis mengikuti pendidikan di STIKES Nani Hasanuddin Makassar.
5.    Kepala Perawatan Baji Kamase II beserta staf BPRSUD Labuang Baji yang telah memberikan kesempatan kepada penulis serta membimbing penulis dalam melakukan Asuhan Keperawatan
6.    Seluruh Staf, dosen Pembimbing Stikes Nani Hasanuddin Makassar, yang telah membimbing penulis selama pendidikan sampai selesainya karya tulis ini
7.    Klien beserta keluarga yang telah bersedia untuk diajak kerja sama selama asuhan keperawatan
8.    Sangat istimewa buat Ayahanda, Ibunda, kakaku beserta keluarga yang dengan ihklas mambantu, mendorong serta senantiasa mendoakan penulis dalam menyelesaikan studi
9.    Buat keuarga besarku “Pondok Lindos” terutama Ulla , Sul  yang banyak membantu penulis selama penyusunan karya tulis ini
10. Sangat istimewa buat temanku Alfons, Awal, Febrianti Bombong,Laode,Ida  yang telah memberikan motivasi dan senantiasa mendoakan penulis mulai dari ujian praktek sampai penyusunan karya tulis ini
11. Sahabat-sahabatku teman seperjuanganku khususnya di bedah dan rekan-rekan mahasiswa dalam menyelesaikan studi Di STIKES Nani Hasanuddin Makassar yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Dalam karya tulis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan rendah hati dan tangan terbuka sekiranya ada pihak yang ingin menyumbangkan pikirannya demi kesempurnaan karya tulis ini.
Semoga Tuhan  akan memberikan imbalan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan doa kepada penulis, Amin
                       
                                                                        Makassar,18 Agustus  2011


                                                                                        Penulis







 DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP................................................................................................... v
KATA PENGANTAR.............................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................................. ix

BAB      I         PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.   Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B.   Batasan Masalah...................................................................... 4
C.   Tujuan Penulisan.................................................................... 5
D.   Metode Penulisan.................................................................... 6
E.   Sistematika Penulisan............................................................ 7

BAB      II        TINJAUAN TEORITIS.................................................................... 8
A.   Konsep Dasar Medis................................................................ 8
1.    Anatomi dan Fisiologi Tulang.......................................... 8
a.    Pengertian tulang......................................................... 8
b.    Fungsi tulang................................................................ 8
c.    Klasifikasi tulang.......................................................... 8

2.    Patah Tulang....................................................................... 9
a.    Pengertian patah tulang............................................. 9
b.    Penyebab patah tulang............................................... 10
c.    Pembagian tulang........................................................ 11
d.    Patofisiologi................................................................... 13
e.    Gambaran klinik........................................................... 13
f.     Proses penyembuhan................................................. 14
g.    Penatalaksanaan fraktur............................................. 15
h.    Komplikasi fraktur......................................................... 16
B.   Konsep Dasar Asuhan Keperawatan .................................. 17
1.    Pengkajian.......................................................................... 17
2.    Perencanaan...................................................................... 21
3.    Pelaksanaan....................................................................... 35
4.    Evaluasi............................................................................... 36

BAB      III       TINJAUAN KASUS........................................................................ 38
A.   Biodata....................................................................................... 38
B.   Riwayat Kesehatan.................................................................. 39
C.   Riwayat Kesehatan Masa Lalu.............................................. 40
D.   Pemeriksaan Fisik.................................................................... 41
E.   Diagnose kepearatan.............................................................. 53
F.    Rencana asuhan keperawatan ............................................ 54
BAB      IV      PEMBAHASAN............................................................................... 60
A.   Pengkajian................................................................................ 60
B.   Perencanaan............................................................................ 63
C.   Pelaksanaan............................................................................. 64
D.   Evaluasi..................................................................................... 65

BAB      V       PENUTUP........................................................................................ 66
A.   Kesimpulan............................................................................... 66
B.   Saran.......................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


 
                                                                                                          




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
                   Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan disegala bidang, khususnya kemajuan IPTEK kesehatan dan keperawatan yang merupakan salah satu komponennya dituntut terus berkembang secara dinamis dengan masalah - masalah keperawatan/kesehatan di masyarakat yang kian kompleks. Pada bagian keperawatan bedah khususnya ortepedi masalah praktur adalah masalah yang penting sering ada, sebagai akibat dari berbagai sebab yang antara lain : trauma, tumor, infeksi, kerapuhan tulang, malnutrisi.
                   Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. Fraktur falang distal kasus yang merupakan kondisi fraktur pada tulang falang . Penyebab fraktur ini didapatkan data trauma akibat kecelakaan lalu lintas
                   Fraktur adalah daerah yang dibatasi oleh kerusakana tulang yang diikuti efek-efek yang membahayakan yang dapat mempengaruhi pasien secara keseluruhan. Hal ini merupakan suatu tingkatan perawatan  dan diklasifikasi menurut keadaan patahnya, mungkin terbuka atau tertutup.

1
 
                   Oleh karena bervariasinya penyebab dari fraktur maka jenis, lokasi fraktur pun berbeda-beda walaupun pada umumnya terjadi manifestasi yang sama yakni : adanya nyeri, pembengkakan, diformitas dan suara kripitasi. Namun perawatan dan penanganan harus spesifik sesuai tipe, lokalisasi dan jenis frakturnya.
                   Melihat insident penyakit/kejadian fraktur ini, maka didapatkan penyebab terbanyak adalah roda paksa (trauma) yang diakibatkan oleh berbagai sebab diantaranya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan akibat kerja, kecelakaan saat berolahraga dan lain-lain.
                   Fraktur falang distal  kasus yang penulis ambil merupakan kondisi fraktur (patah tulang) pada bagian tulang pendek. Penyebab fraktur ini didapatkan data adalah trauma akibat kecelakaan lalu lintas
                   Saat ini, penyakit muskuloskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di pusat-pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Bahkan WHO telah menetapkan decade ini (2000-2010) menjadi dekade tulang dan persendian. Penyebab fraktur terbanyak adalah karena kecelakaan lalulintas. Kecelakaan lalulintas ini, selain menyebabkan fraktur, menurut WHO, juga menyebabkan kematian ±1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar korbannya adalah remaja atau dewasa muda
                 Negara Indonesia merupakan Negara berkembang dan menuju industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat yang meningkat otomatis terjadi peningkatan penggunaan alat transportasi / kendaraan bermotor khususnya bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Sehingga menmbah “ kesemerautan “ arus lalulintas. Arus lalulintas yang tidak teratur dapat meningkatkan kecendrungan terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor. Dan kecelakaan juga banyak terjadi pada arus mudik dan arus balik hari raya idul fitri, kecelakaan tersebut sering kali menyebabkan cidera tulang atau fraktur (Kompas. Com, 2008).
Dari data yang diperoleh dari rumah Sakit Labuang Baji Makassar tentang jumlah pasien fraktur pada tahun 2008 total sebanyak 556 pasien rawat inap yang terdiri dari pasien laki-laki sebanyak 222 orang ( 11,6%), pasien perempuan sebanyak 334 orang ( 16,6%). Pada tahun 2009 total sebanyak 314 yang terdiri dari pasien laki-laki sebanyak 203 orang (10,1%), pasien perempuan sebanyak 111 orang ( 5,5%). Sedangkan pada tahun 2010 total pasien yang di rawat inap sebanyak 400 orang yang terdiri dari laki- laki sebanyak 386 orang (19,2%), dan pasien perempuan sebanyak 145 ( 7,2%).
                  Dengan kasus tersebut di atas maka muncul berbagai masalah keperawatan yang memerlukan tindakan keperawatan intensif
      Fraktur falang distal  dapat terjadi karena trauma yang cukup baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung adalah apabila trauma langsung mengenai tulang ditempat fraktur. Fraktur karena kekerasan tidak langsung biasanya terjadi akibat trauma daerah lain. dengan adanya fraktur dan tindakan yang diberikan pasien menjadi terbatas.
                 Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kami tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN T”J” DENGAN GANGGUAN SISTIM MUSKULOSKELETAL POST OP FRAKTUR FALANG DISTAL DEXTRA DI RUANG PERAWATAN BAJI KAMASE II RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR 


A.    Konsep Dasar Medik

1)      Anatomi dan Fisiologi Tulang
a.  Pengertian Tulang
Tulang disebut alat gerak fasif karena digerakkan oleh otot, akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
b.  Fungsi Tulang
1.    Mendukung jaringan tubuh dan memberi bentuk tubuh
2.    Melindungi alat  tubuh yang vital (misalnya, jantung, otak, paru-paru dan jaringan lunak).
3.    Memberikan pergerakan ( otot melekat pada tulang untuk berkontraksi dan bergerak).
4.    Tempat pembentukan sel darah merah
5.    Menyimpan garam-garam mineral seperti Mg, Ca dan P.
(Konsep dasar tulang (obatbaru.blogspot.com/2009/03/konsep-dasar-tulang.html –diakses tanggal 15/8/2011)
c.   Klasifikasi tulang berdasarkan bentuknya :
1.   

8
 
Tulang panjang (femur, humerus, tibia dan fibula)
Terdiri dari dua bagian batang dan dua bagian ujung. Tulang pipa ini bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh dan kemungkinan bergerak.
2.    Tulang pendek ( carpals )
Bentuknya tidak teratur, sebagian besar terbuat dari jaringan tulang jarang karena diperkuat sifat yang ringan padat tipis.
3.    Tulang ceper ( tulang tengkorak )
Terdiri dari tulang padat dengan lapisan luar adalah tulang cacellous.
4.    Tulang yang tidak beraturan; vertebrae (sama dengan tulang pendek).
5.    Tulang sesamoid.
Tulang kecil terpendek sekitar tulang persendian dan didukung oleh tendon dan jaringan fasial. Misalnya patella (cap lutut).
2)      Patah Tulang / Fraktur
2.1      Pengertian
a.   Patah tulang   :  terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan.
c.   Patah tulang   : terputusnya kontinuitas tulang dan    ditentukan sesuai jenis dan luasnya


 
 
2.2      Penyebab patah tulang
a.    Trauma / tekanan pada tulang
Jenis kekuatan yang menyebabkan luka menentukan jenis dan tingkatan serta jenis patah tulang. Kekuatan itu dapat tensile (dengan tegangan) tulang ditarik terpisah atau compressive di mana terjepit dan untuk menentukan tipe injury dan luas patah tergantung pada kerasnya trauma / tekanan mengenai tulang.
-     Trauma langsung/direk, yaitu bila fraktur terjadi di tempat di mana bagian tersebut mendapat ruda paksa, misalnya benturan/pukulan pada antebrakii yang mengakibatkan fraktur.
-     Trauma tidak langsung/indirek, misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat terjadi fraktur pada pergelangan tangan, kolum arargikum humeri, supra kondiler dan klavikula.
-     Trauma ringan pun dapat menyebabkan fraktur bila tulang itu sendiri sudah rapuh.
b.    Mineralisasi yang tidak adekuat dari tulang
Patah tulang dapat disebabkan tidak cukupnya mineral pada tulang dan ini mengacu pada tulang yang patologik, dapat terjadi karena terapi jangka panjang dengan steroid, osteoposus tulang dan tidak ada aktifitas yang lama.
       3).   Pembagian Patah Tulang
Pembagian patah tulang dapat dirasakan dengan jenis dan klasifikasi patah tulang.
1.  Jenis-jenis patah tulang
a.    Clossed fraktur merupakan fraktur tidak melewati kulit
b.    Open fraktur adalah fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit , dimana potensial untuk terjadi infeksi.
Patah tulang berdasarkan garis patah yaitu :
a. Complete                    :  Pemisahan komplit dari tulang menjadi dua fragmen.
b. Incomplete                 :  Hanya sebagian dari tulang patah sehingga tulang tidak putus serta tidak terjadi pergeseran (www.klikdokter.dom diakses tanggal 15/8/2011)
2.  Klasifikasi patah tulang
a.   Green stick
      Patah tulang di satu sisi tulangnya patah dan sisi lainnya bengkak.


b.   Transverse
  Patah tulang yang arahnya langsung melintasi secara luas atau membesar.
c.   Patah tulang yang arahnya membentuk sudut melintasi tulang secara luas atau membesar.
d.   Spiral
      Patah tulang yang melilit mengelilingi batang tulang
e.   Canmunited
      Patah tulang di mana tulang pecah menjadi beberapa bagian atau pecahan.
f.    Deppessed
      Patah tulang yang pecahan-pecahan tulang terkendali (sering terlihat pada patah tulang tengkorak dan tulang muka).
g.   Compression
      Patah tulang di mana pecahan-pecahan tulang masuk pada tulangnya sendiri (sering terlihat pada patah tulang belakang).
h.            Avulsion
      Patah tulang di mana pecahan tulang ditarik oleh jaringan ikat/ligament atau tarikan tendor.
i.    Impacted
      Di mana pecahan tulang mendesak masuk keperluan-pecahan tulang lainnya.
       4).     Patofisiologi
Tulang dikatakan fraktur atau patah bila terdapat interupsi/pemotongan dari kontinuitas jaringan tulang, biasanya fraktur disertai cedera jaringan di sekitarnya yaitu ligamen, otot, tendon, pembuluh darah dan persyarafan. Trauma yang terjadi pada patah tulang akan menyebabkan seseorang memiliki keterbatasan gerak, ketidakseimbangan dan nyeri pergerakan. Jaringan lunak yang terdapat di sekitar fraktur : seperti pembuluh darah syaraf dan otot serta organ lain yang ada di sekitarnya dapat rusak pada waktu trauma ataupun karena mencuatnya tulang yang patah. Tulang memiliki sangat banyak pembuluh darah, maka akibat dari fraktur yang keluar dari volume darah ke dalam jaringan lunak atau pada luka yang terbuka. Luka dan keluarnya darah tersebut dapat mempercepat pertumbuhan bakteri.
5).   Gambaran klinik
a.  Deformitas atau perubahan bentuk/struktur.
b.  Nyeri akibat kerusakan jaringan dan perubahan struktur, spasme yang dapat disebabkan dengan penekanan sisi-sisi fraktur dan pergerakan bagian fraktur.
c.   Echiomosis atau perubahan sub-cutan
d.  Berkurangnya sensori yang dapat terjadi karena adanya gangguan sarag, di mana sarag itu dapat atau terjepit atau terputus oleh gangguan tulang.
e.  Pergerakan abnormal




1 comment: